Mentariku
kini sembunyi di balik awan kelabu
Setumpuk biduk segudang alasan
untuk tak bertepuk.
Keyakinanku sedang meradang
Menghadang garang
Kemarahanku seakan tak beralaskan
Sementara hatimu tak mampu merasakan
Kini jiwaku luluh lumpuh, rapuh.
Ampak-ampak kelam hitam
menutup Kalbuku setiap waktu
Isak tangis bengis mengiris tak kau gubris…!
Menutupi relung-relung hati suci
Menghadang aroma kembang
Mengenang kembang pilihan
Memuja rasa tiada tara
Mengundang bayang gadis pujaan
Namun mentariku
kini tak mengerti
arti
(15.3. 08)