penyejuk hati 3

Di atas bus safari solo-semarang Di atas poros roda safari menuju semarang kota dari solo bibirku mengucur doa tebarkan sehektar sabar limpahkan barokah dan hidayah. Ketika langkahku sdh kau ganggu nikmat rasa tiada bak kena sembilu, hanya karena sepercik suara menebar kecewa kemana-mana. Aku ingin memberi arti dengan membaca puisi di depan para pakar sastra dan ahli seni puisiku yang selama ini menghiasi menggema di Balai Bahasa untuk diapresiasi (21.11.12) Pikirku suwung bengi iki pikirku suwung digrogot wangwung kocar-kacir nyengir koyo wong kenthir mung pingin meneng ora gemremeng tak nggo nguji rasaku ben bisa aji nadyan pikiran kaya kitiran aku isih bisa chetingan lan sms-an karo anak. adik , lan murid kesayangan ben tak tulis ono status fb dadi kenangan bengi iki aku pingin nangis tetesing luh koyo udan grimis aku benci karo tembung2 sing lamis salawase urip rasaku koyo wong ngemis. (22.11.12) Jumat berseri Kuperas tuntas ‘tuk melepas nyeri di Jumat pagi berlari kesana-sini mencari sensasi untuk mengisi sisi hati berseri mengolah jiwa raga menuju sehat jasmani pagi ini napas kulepas tak terkendala mengayun raket dan rajin mengejar bola kebiasaan olah raga jadi idola menata hati mengantar rasa mengatur irama. Pagi ini hatiku sudah bisa berseri seluruh badan terasa ringan tuk berlari keringat mengucur menghilang rasa nyeri senyumku menawan menjauh dari rasa iri bila aku masih mampu menulis Jumat pagi ini kutulis jadi puisi minimalis (23.11.12) Udan gerimis Udan ing wengi iki ora uwis-uwis mendhung ggantung nyuntak gerimis dadi adhem keno tetesing banyu riwis-riwis yen wis seneng atiku lambe iki ngeciwis. Pingin busak coretan reged dino kepungkur tak tata thirik-thirik rasaku ben dadi akur bisa bening cemliring lan resik koyo adus sumur selikur kebak rasa semanak, atiku seneng lan syukur Udan riwis-riwis wengi iki aku mung pingin nulis dadi kangen rupa ayu lan ati kang manis wengi iki tak rakit dadi gurit-gurit tipis cara iki sing bisa nambani atiku sing miris (24.11.12) Guru Ibarat air mengalir memberi arti pada benih terpilih mengharum tak akan mati hidup redup subur menghias bak bunga melati cerdik mendidik budipekerti tiada henti Ibarat mentari cemerlang bersinar terang mampu menyubur lahan menghadang karang menanam benih terpilih dari dulu hingga sekarang mencetak otak-otak tumpul menjadi cemerlang. Hari ini ada memori Ulang Tahun Guru muncul menyembul semangat yang perlu ditiru sederhana bicara, kreatif kuat semakin menderu berikan dasar yang kuat majunya Indonesia baru! Lewat frasa sederhana ini jadi saksi Hari guru selalu jadikan inspirasi untuk memeluk sejuta cita-cita dan obsesi bisa kurangkai dalam bait-bait puisi. “Selamat ulang tahun sobat Guru” (26.11.12) rindu suara merdu Aku merindu suara-suara merdu memetik gitar menggetar kalbu syair-syair mengalir indah menggubah lagu membirama lega bersama biolaku bertalu Sedang terbayang satu lagu kukenang mengiring musik merdu indah di hati tenang nyanyikan "Bayangan Kasih" mataku berlinang meski rindu, mengalun hatiku semakin senang Bila suaramu mulai membelai lembut musik laguku bersaut saling merebut jadi irama riang bak menghilang kabut pikir mengalir mengenang kau kusebut-sebut. malam ini kenanganku teramat hangat kugubah syair sendu jadi lagu semangat menata kata meramu rindu jadi teringat suara merdumu selalu melekat. (26.11.12) bila Suaramu bila suaramu lembut melintas membekas di sudut hati mampu menyapu kobaran bara di antara ujung api bila sepatah sapamu mampu menyungging bibirku tiada henti ciptakan sejuta anugerah gairah yang sangat berarti. siang ini aku ingin bicara lantang menggema melepas kantuk rangkaikan kata, melukis suasana menghela nafas menjemput senyummu merona kubelai lembut senyum meranum di batas patamorgana caraku meski cuma sebaris kutulis frasa sahaja cukuplah sudah bisa hilangkan rasa kecewa dalam pikir slalu memengalir bak pinta sejuta cukup kulukis dengan ungkapan bahasa tertata aku setia pada pola hidup sederhana tiada pangkat-drajat harta pun tak punya bebas bicara mengungkap sikap semena-mena dengan menata kata jadi puisi penuh makna. dengan caraku ini banyak orang tak suka kata orang2: aku cuma lebay dan mengungkap luka menulis status di dalam fb bisa bikin celaka [perlu kau tahu]lewat cara ini aku merasa lebih merdeka {2.12.12} Suara atiku Suara atiku isih temangsang ing pucuking pring kemrosak kebak tangis miris semampir ing pang garing polah ora nggenah kerut angin montang-manting ngosak-asik ngrusak atiku sing lagi nandang aking. Srengengene kesaput pedhut peteng-dhedhet ngawe-awe gerimis riwis-riwis bisa dadi salah gawe ngresiki jiwa-raga sing rusak koya ruweting lawe anyel-nggedibel mung pingin tak simpen ing batinku dhewe. Sore iki kembang mlatiku wis alum ngilangi wangi rupa pucet sansaya nyiksa rasaku rina lan wengi lungkrah, wegah salah mung pingin turu-tangi seneng meneng dhadha seseg koyo ketiban mengi. wis tak larung kabeh rasa drengkiku ono ing pucuking gunung arep bali sregep, seneng grapyak-semanak lan pinter srawung mendhung peteng nggembuleng ing ngawang-awang suwung dadiyo seksi yen tangisku iki mung katur: Yhang Maha Agung.(6.12.12) kangen kowe Wis tak tulis thirik-thirik pletkeking ati sawiji mboko sawiji tembung tinata rapi murih dadi tombo rasa ing wektu sepi kangenku wis suwe rinonce rina lan wengi Rasa kangenku tak tulis ora uwis-uwis yen tembung sak gunung tak ucapke ngeciwis tak rakit mowo basa Jawa alus lan manis dadi tambo suntruting ati ngilangi tangis Yen kangenku wis mancik ing langit mangan ora doyan ngombe rasane sangit ragaku lemu, swaraku seru ning rasane sakit tak simpen njero kemben rinakit dadi gurit. Aku pingin nyuntak rasa ati sing jujur kangenku marang kowe wis ora ukur yen ana wektu koyo pingin-pingino mabur ketemu anakku lanang sing ora nate libur. (12.12.12) kirimkan senyummu Kujemput dengan suara lembut di ujung pagi kusebut-sebut nama-Mu tiada henti kurangkai manis dalam bait-bait puisi penghangat jiwa menyejuk merona hati Di bawah atap langit-Mu aku setia mengadu menelusuri lorong hati kosong setiap waktu ingin menyulam kelam membuang gerutu mengikat niat melepas seribu belenggu. Bila nama-Mu kutanam semakin dalam sejuk terasa hilangkan bayang-bayang buram bisa kurangkai sedepa frasa siang dan malam ku agungkan nama-Mu wahai Sang Pencipta alam Pagi ini sengaja kulempar kepadamu sapa sedepa suara merdumu kurebut agar engkau tak lupa berikan aku meski hanya sepatah kata kirimkan senyummu setitik penghilang duka (13.12.12) hari ibu Di pangkuanmu aku kau tidurkan Di bibirmu aku kau nasehatkan Di pundakmu aku kau besarkan Di dadamu aku kau banggakan Di hari-harimu aku kau doakan Di sisa hidupmu aku kau harapkan Di mana pun aku kau ucapkan Ibu.... aku mohon dimaafkan Tak mampu baikmu bisa kutuliskan Tak mampu jasamu aku bisa mengembalikan... Selamat hari ibu, (24.12.12) kamis pagi kamis ini pagi rencana renang badan sehat hatinya senang hari libur membuat berkenang di akhir tahun terasa tenang setiap akhir tahun jadikan renungan ada sejuta salah seribu kekurangan selalu kutulis dalam lembar kenangan jadikan smangat tuk menghadapi rintangan aku sadar caraku banyak orang tak suka kubiarkan asal hati tak luka peraya diri jauhdarirasa duka kutulis berbarisbaris puisi jadikan hati terbuka (27.12.12) Pasuruan Kota Hiburan Gedung bioskup itu kutuju di sini aku luangkan sedikit waktu mengajak anak istri menantu cari hiburan menonton film terbaru aku lihat film Ainun-Habibi sekilas munculkan rasa simpati teringat akan orang berprestasi cinta tugas, negara, setia sampai mati Ainun Habibi bisa jadi tauladan meningkatkan iman dan kesetiaan mengangkat budaya cendikia bepengetahuan ingatkan di zaman Soeharto Pahlawan Pembangunan Secara pribadi aku kasih apresiasi pemeran Aiun-Habibi cukup menghayati meski badan Habibi terlalu tinggi namun memberi insfirasi bagi orang berprestasi (27.12.12) Di tepi kolam Hingga kini aku masih meniti di sela-sela waktu berganti hari hilang satu tumbuh seribu mimpi bak ilalang aku tetap ingin berarti Sejauh apa pun bisa kutempuh Usaha tuk mampu menyapu keluh melepas gelap mengucur peluh merangsang tenang berhati teduh. Di tepi kolam aku mengarang Menulis puisi hatiku senang Meski tak Ω̶̣̇ϑα harta dan uang Rasa ini seperti bisa terbang (27.12.12_) tahun hampir berakhir berjenjang-jenjang pintaku pada-Mu takkan memisah antara ruang dan waktu mengingat kuat mensyukuri nikmat karunia-Mu untuk menghilang desah melepas seribu gerutu detik-detik putaran tahun hampir berakhir hidayah karunia-Mu tak henti-henti mengalir namun terasa tak mampu tuk mengukir lewat tangisku tiada habis dalam doa dan dzikir.(29.12.12) Pantai pasir putih Kuterdampar di pasir putih warna indah perahu layar terpilih Indah pantai karang usirkan sedih Hilang gundah, lepaskan letih pasir putih membelai sahdu dlm gelombang orang mengadu menghibur hati mengikat rindu memeluk ilusi melagu merdu Di sini aku lebih mengerti dalam hidup penuh berarti Jika terbalut budi pekerti Nikmat serasa sampai mati (30.12.12_ tutuping tahun ing Pasuruan tutuping tahun dudu papan aji-piniji kanggo nyuntak seneng lan ngumbar janji tutuping tahun dadi sansaya wigati gelem ngalah ngolah-rasa lan mawas diri wis tak singkur lelakon tahun kepungkur bisaku mung ngrasa nikmat lan kebak syukur ngetung peparing Pangeran kang ora ukur semeleh lentreh muga adoh soko takabur ing bontoting wengi gurit sak imit rinacik dadiyo sarana polah-lakuku kang becik bisa nyingkirke pikiran picik ngrucat ngoncatke sifat-sifat licik ing Pasuruan wis dadi seksi kota-santri sing biasane kebak swara ngaji wengi iki wis owah soko tradisi kyai-penyanyi tumplak blak lunjak-lunjak dadi siji mung pingin mapak tahun anyar 2013 piniji (malem akhir tahun '12) tubuhku sehat Menggerak tubuh keluar peluh air mengucur harapan penuh Jumat semangat keluar keringat hasrat melekat tubuhku sehat Jumat pagi di tengah lapang main tennis malas berkurang berlari kanan-kiri depan-belakang kuayunkan raket bola melayang. Seperti sudah jadi biasa aku menulis syair sebisa-bisa suratan takdir Yang Mahakuasa menikmati hidup jauhkan dosa (4.1.13) Grimis ora uwis-uwis Grimis wengi iki ora uwis-uwis Melu embesing langit riwis-riwis Ngrucat sewu rasa topo ngeciwis Nata ati ngrakit jatidiri dimen awis Wengi iki atiku tinata tentrem Tan ana rasa sakit lan jarem Grapyak semanak ing ati ayem Kepak ing panyuwun mring Gusti kanthi jenjem. Gerimis riwis-riwis ora uwis-uwis Dadio sarana nguncatke tangis. (5.1.13) Atiku tak tata dimen tentrem Atiku tak tata dimen tentrem wong kok lunjak2 dadi atiku njarem Ditoto ngeyel nggateli koyo gurem Tak tinggal lunga malah marem. Senenge yen omong nggeget2 Koyo buto galak adoh kemraket Yen dielengke ora mengkeret Malah soyo nambah gembreget. Aku pilih meneng lan ngalah Pikirku, wong ngalah ora kalah Karoben ora nambahi masalah Bingung,omong piye ben ora salah Sabarku ora uwis-uwis ayem koyo kesiram gerimis (12.1.13) Dinding-Mu tinggi Dinding-Mu teramat tinggi melonjak seribu kali 'tuk mendaki terasa tak mampu aku tuk mlewati apa yang kanterjadi di ujung pagi? Kini bak berlumuran nohtah hitam asyik masih bermain di comberan berjalan dalam noda berceceran tuk membuang sauh di kejauhan Di sudut pagi ini aku masih bisa instrospeksi hidup dan mati di tangan Illahi menjauh dari angan duniawi hidup merendah jauhkan emosi (23.1.13) Gelombang datang lagi datang lagi gelombang menghadang, riak ombakmu menghantam karang kerangka jiwa ini mulai terkoyak hingga tak mampu berdiri tegak. Kini hembusan buritan datang lagi menggilas napas menyengat hati susah memisah membeda antara suka-benci Yang nampak di mataku semua suci. Aku sudah berulang masuk lubang Bayang usang seperti datang mengulang. Siapa bilang kau orang jujur? Bila swaramu penuh takabur.( 24.1.13) Percaya diri Bukan alasan untuk tak mandiri menyuci hati merendah diri memberi aroma wangi kusturi terhadap teman dan diri pribadi Bukan alasan untuk tak semangat berpikir cerdik to'at amanat membangkit niat pribadi kuat rizki datang nyaman melekat Bukan alasan tidak berlaku sopan berbuat baik demi masa depan Ingat anak cucu dan keturunan Kumemohon karunia Tuhan penuh ampunan.(26.1.13) Ombak menyeruak Kini Ombak datang menyiksa lagi menyeruak kata indah bahu terasi muncul menyembul jadi menyakiti menyiksa rasa teringat dalam memori Aku pernah terperosok ke lubang dalam Ikut terpaut laju gemuruhnya alam dulu aku tak terasa apalagi paham permainan dalm meraih jabatan bak dunia hitam. hidup seperti bermain sandiwara Nikmat dilihat namun, menebar siksa di antara teman dan saudara. (25.1.13) Gurit sak imit dadi saksi Gurit sakimit iki dadi saksi rasa sepi mblusuk ing pucuk ati ora tak gubris nadyan tatu linggis tak gawe seneng ngilangke tangis Opo to sing nggawe rasa kuciwo? susah tak tulis dadi ukoro mumpung isih bisa ngrakit basa mugo2 sehat adoh soko rubedo Panyuwunku mring Illahi robbi Dadiyo kuwat akal lan budi Sugih rasa iklas lan sregep bekti Mring gusti kang murbenging dumadi (26.1.13) di pos jaga Meski di Pos ronda Aku setia jaga Masih juga kehilangan Sepercik keoercayaan Meski di pos jaga Aku setia ronda Masih saja kemalingan Setitik keyakinan Antara hilang dan maling Seikat kesejajaran Antara percaya dan yakin Berniat kebaikan (27.1.13) mlaku ing awang-awang suwung Aku mlaku ing awang-awang suwung ben soyo waspada ing srawung tembe tebih nandang keduwung wis gilo-wedi digrayak wangwung Prastawa Iki tak tulis ora uwis-uwis wegah polah opo maneh ngeciwis Lakuku dadi lakon kang luwih awis Kadya gremis tangisku riwis-riwis Aku bener pancen isih seneng urip Yen bisa ojo mung kelap-kelip (31.1.13) Menebar sabar Aku masih menebar sabar ibarat tanam biji berhektar hektar tumbuh teratur jauh dari belukar terasa subur hijau nan segar. Aku rela membuang waktu korbankn tenaga pikir dan sesuatu menghasilkan buah manis+mutu tentram,nyaman, aman menyatu. Biarlah orang tertawa bersuka ria melihat nasibku terlunta-lunta aku tabah terima semua karunia Allahlah tempat aku menangis dan meminta. (1.2.13) Ibarat menganyam tikar Ibarat menganyam tikar berlembar-lembar Perlu tenaga ekstra teliti ulet dan sabar Hingga rapi rangkaian kuat melebar Dilihat menarik manfaat tak mudah pubar. Memoriku menyimpan cita tiada akhir pesonaku ceria segar selalu hadir positif, optimis,siap dalam berpikir Pintaku pada-Mu Ÿα̍̍̊α̇̇̇̊ اَللّه selalu mengalir. Untuk apa aku harus mengalah karena hidup-matiku miliknya Allah. (2.2.13) BATUK Batukku hingga mengangguk angguk segala sakit Ω̶̣̇ϑα rasa menumpuk Obat kuminum jadi mengantuk smangat kerja tak Ω̶̣̇ϑα seperti mabuk. Biarlah sementara tak berbicara Susah bernafas menghirup udara Aku sendiri seperti dalam penjara Kutulis sebaris frasa untuk sobat dan sudara Biasanya aku setia menyapa Liwat tulisan maupun suara menulis puisi ini aku bisa gembira hilangkanlah segala rasa menyiksa (5.2.13) HP-KU HILANG Sehabis renang Hp-ku hilang dibawa orang tak mungkin pulang Aku menyesal rasa mengganjal bukan karena hp-ku mahal tiada nomor yang aku kenal Nomor M3-ku delapan-delapan-delapan biasa setia memberi ucapan kukirim kalimat2 sapaan Berupa syair sejuk lagi sopan. (6.2.13) NYUCI SENDIRI Nyuci sendiri Nyapu sendiri Nyanyi sendiri Nyantai sendiri Ketika aku bisa menyapa Kusampaikan pdmu penuh suka Ketika aku bisa menulis Kukirimkan syair meski sebaris. Pagi ini hatiku tenang menuntas semua kerja dg senang KEPINGIN NULIS Aku kepingin nulis gurit sak baris kairing udan gerimis riwis-riwis nyingkurke rasa gelo lan lamis adoh soko cukiwo lan tangis Iki aku mung pingin atur salam nyipta ukara nyata kahanan alam senengku mung bisa atur pamuji bisa sehat jiwa raga luwih wigati Aku rumongso antuk nugraha lahir batin sehat adoh rubeda tak tulis dadi gurit ora uwis-uwis gantine tembungku sing ngeciwis. (14.2.13) MENJELANG MALAM Petang menjelang malam aku masih berjalan di atas angan merindu datang suaramu merdu membelai rambutmu yang terurai mengendus aroma wangi melati mencuci diri menyejuk sanubari tuk menata serakan rasa tuk jauhkan sederet derita. hingga kini aku masih percaya Tuhan pengetur alam seisinya Tuhan memberi sejuta pinta pada umat-Nya yg slalu menderita (16.2.13) Puisi pagi Indahnya warna pagi ini laksana semerbak wangi melati sekuntum bunga mengharum sejuk di hati senyum meranum. Pagi ini ku masih setia menyapa kepada Kau takkan pernah lupa sembari melempar sederet pinta semogalah sehat jauh dari derita Bila aku sudah bisa menulis pesan rasaku ringan bak tiada beban hatiku gembira seperti bisa bersua sahabat dekat dan sanak saudara. (17.2.13) Kucoba sebut namamu Kucoba sebut namamu bertalu penghilang dahaga penyembuh rindu sengaja kurebut sejuta setiamu kupancang dlm ujung jantungku. Bila bisa kau kutatap lama-lama menyaji lebih semerbak bunga aroma melati, mawar dan kenanga mengharum di dada penyejuk suksma Bisalah kau mengembang senyum menulis kata senyum meranum? Bisakah kau kirimkan berita Penyembuh rindu penghilang derita. (21.2.13) Lelah sejak ujung pagi tadi sudah kalah ruas lutut seperti terlepas sudah kejar bola ayun raket jadi lelah bermain tennes mengucur basah ambilkan setetes air pelepas dahaga kirimkan senyummu penambah tenaga lemparkan sepatah kata penanda setia ulurkan sapamu perekat bersaudara. Meski pagi ini kaki terasa nyeri Ω̶̣̇ϑα kata kutata syairlah jadi segar rasaku bisa berlari badan sehat hati senang berseri (22.2.13) Putuku Wengi iki aku turu dadi siji bisa nyawiji ngrangkul si bayi adoh mamine sing lara sewengi panas pileg karo ben cepet mari Rasane luwih ayem turu cerak karo eyange ora rewel ora nangis koyo biasane mung ngolat-ngolet pingin pipis lan ngombe asi ing dot sing wis disiapake Nadyan ngrekoso ora ngresulo rasane ayem tentrem adoh suloyo putuku iki bisa nambah ukoro dadi gurit sak imit ora mingsro (27.2.13) Jalan panjang Jalan ini masih terlalu panjang butuh cobaan perlu seribu rintang untuk menggapai angan+bayang pintaku pada-Mu kuulang-ulang Jalan ini masih setia ku tapaki kunikmati perihnya onak duri senyumku mengembang setiap hari semua rasaku terangkai dalam baris2 puisi. Jalanku masih terasa panjang kubuang bayang-bayang usang kurangkai pikiran tuk bisa terbang memuncak hingga di atas ambang (28.2.13) Ω̶̣̇ϑα sekelumit Sengaja Ω̶̣̇ϑα maklumat sekelumit kutulis meski sedikit rumit dalam dadaku tak ingin sakit lupakan susah tuk semakin bangkit Ω̶̣̇ϑα-ada saja pernik perusak hati cobaan menjilma bagai misteri Kujaga pribadi pelihara sanubari menutup telinga menata jati diri Siang ini masih teringat firman-Mu kusimpan dalam dan slalu kuramu menyipta gembira hilanglah jemu meniti putaran di poros roda-Mu. (1.3.13) Lemes Ora koyo biasane dadaku kroso sesak rasane wiwit aku adzan subuh-seprene badanku lemes ilang smangate Aku tetep mulang mlebu kelas paring materi amrih siswa jelas ngajak murid nyingkirke malas besok mugo dadi bocah cerdas. Rasaku sakit ora bisa ditutupi tetep mulang seneng dadiyo jampi ngilangke nyeri sesak tanpo terapi swasana kelas rame ning ing rasaku sepi. (2.3.13) Seneng Ing esuk iki bungah tanpa sinebut nadyan wis 4 dina bb-ku semaput tan bisa nyuntak isi ati mbesengut nulis wujud gurit-gurit lembut. Seneng nyawang kahanan ngomah sengkut-karya opo wae ora wegah rasaku ayem-tentrem remen ngalah muga legowo lan nambah berkah Wingi aku camping ing bukit Merbabu koyo kebalut pedhut mlebu wuwu ora bisa gembira meneh2 ngguyu pikiran buntet ngurusi bocah mlayu-mlayu. (7.3.13) Aku bukan mainan Tak perlu kuhirau suara hinanaan memang aku pantas 'tuk mainan? santun kepada sahabat&teman tata krama jadikankan pedoman. Bila bicara bisalah menghormati mengembang kata mencurah hati Jangan sampai Ω̶̣̇ϑα yang tersakiti tipuan&obral janji akan terbawa mati. Biasa kurasa sebagai bawahan mampu menahan seribu beban rasa derita tak berkesudahan anggap saja sebagai uji kesabaran (Sabtu, 9.3.13) sakit gelang kaki Tahu-tahu di gelang kaki trasa nyeri tadi pagi masih bisa lari-lari tennes -kejar bola sana kemari kini sakit sekali di kaki kiri. Malam ini tak bisa ke luar rumah nunggu dukun pijit desa sebelah 'tuk hilangkan sedikit rasa susah esok pagi bisa ngawasi ujian sekolah. Yakin... kakiku masih bisa diatasi maka ini aku bisa sdikit nulis puisi menyapa sahabat melukis situasi menyejuk jiwa mengembang obsesi ( minggu 10.3.13) Pilih tanpa swara Urip iki kadya cakra manggilingan, mung mubeng kaya gangsingan, wong papa bisa kajen keringan pinter muter nyipta kahanan. Ojo dumeh saiki duwe kuwasa, ojo jeleh yen saiki lagi sengsara, sabar-tlaten dadi tamenge angkara nyuwun ridhloning Sang Mahakuasa. Cen bisaku mung ngudarasa, dadi wong cilik ki sarwa ngrekasa, omong becik malah salah tampa, yo wis... tak meneng tanpa suara (10.3.13) surup sepi Mancik ing wanci suruping sepi atiku dadi tipis rasa sepo tanpa isi, suryane yen wis napak ing ratri sigrak ngajak ngracik gurit wigati. Pancen ana sing kudu tak tulis nadyan mung wujud sak baris aku pingin bisa matur ngeciwis lewat ukara sepi gebulet gerimis. Muga-muga kita kaparingan sabar sugih pangapura kababar jembar. Kasinungan sehat budi pakarti sugih konco rewang gemi-nastiti (12.3.13) mengundang riang Ω̶̣̇ϑα seonggok pikiran cemerlang masuk merasuk menggapai terang menyatu dlm hati suci menjulang menyejuk rasa mengundang riang Meski aku masih berselimut awan, rasa suka bisa senyum menawan lihat anakku menyuguh sopan lega di dada bagai berkecukupan. Sejak pagi anakku ditinggal mama nampak lugu & tampil tatakrama baju rapi pakai arloji wangi aroma mencium tangan paling utama (trus :minta uang saku) 13.3.13 agar tahu Biarkan air mata mengalir deras agar tahu bahwa hidup ini keras Biar ujung pisau menggores lidah agar tahu bahwa hidup ini ibadah. Ketika kita bisa saling menghargai hidup ini akan terasa berseri Ketika kita bisa saling mengingat hidup kita akan terasa manfaat Ketika kita bisa saling menyapa Sebait syair indah terasa (15.3.13) biarkan biarkan rasaku menyusur sepanjang jalan biarkan mataku memicing gadis perawan biarkan pikirku terbang menembus awan biarkan!! bila kau bisa senyum menawan biarkan mentari bersinar terang biarkan suaraku menyeru lantang biarkan tekatku mematah rintang biarkan!! bila kau lemparkan riang biarkan aku menulis syair sebaris biarkan aku meringis menahan tangis biarkan aku tak ada yang menggubris biarkan!! bila kau bisa semakin manis (17.3.13) Kugapai lembut: Kugapai lewat seucap lembut agar segar rasamu tiada cemberut kubingkai namamu kusebut sebut nambah suka gembiramu kurebut Di sela-sela rintik hujan kukirim salam Lewat sebait puisi indahnya alam Mengalir wanGi harum pualam Sampailah penuh rasa kasih yang dalam. Meski hanya lewat sebait syair senyum menawan slalu mengalir sikap sopan santun biasakan hadir dari dulu-sekarang tiada akhir (19.3.13) Perjalanan Ingin menulis syair di perjalanan rasa haus-lapar tak jadi rintangan meski hanya sebait sebagai kenangan tetap kutulis jadi hiburan. aku ini berhenti di alun-alun Klaten teh panas dan bubur hidangan keren nikmat dirasa makan dengar pengamen, duduk santai lihat nikmati penuh sabar-telaten. Perjalanan jauh tak jadi apa susah dan capek terasa biasa anggap saja amalan penebus dosa Jadikan gembira sepanjang masa (20.3.13) Sore Yen suryane wis mancik mangulon pingin nyuntak rasaku sing maton ngadohke watak galak dadi alon mrih jumbuh ginayuh bisa kelakon Cen susah; ngalah ki ora gampang luwih becik lambaran putih-abang suci ing ati kebak ing rasa kapang wani sembada aji luwih kondang. Yen sore iki aku bisa gawe ukara luwih becik tak tulis kanthi prasaja olah rasa atiku seneng gembira tak rakit dadi gurit ora mingsro (22.3.13) Dalam gemuruhnya suara musik, rasa tenang tiada menambah berisik bekuan rinduku mulai mengusik, sendu pilu menyatu dalam bisik. Dengar musik biasanya merasuk hati, kini nada ceria terasa mati suwara merdu rasa menyakiti hidangan nikmat semakin tiada simpati. Namanya saja baru tak enak rasa susah ditulis dalam sejuta bahasa Namanya saja baru tak suka bicara aku takut salah: jangan menambah sengsara.(24.3.13) Panjering wengi Selasa Wage ing panjering wengi dadi srana ngudi tetesing wangi napak aruming ratri ceraking sepi ingslup-nlusup mbabar rasa sejati. Yen wani ancik-ancik ing wektu rinacik olah-rasa nutup-mata ati resik nyebar-sabar ngindhik sifat licik brasta angkara welaso wong cilik. Punjering wengi aku nangis ing tritis, lakuku dadio lelakon kang pratitis bisa ngangkat drajat mbirat smangat, nemu bejo adoh rasa sifat jahat (26.3.13) Bila ada waktu Bila masih Ω̶̣̇ϑα waktu tetaplah lekat setia dan bersatu Bila masih punya harga diri tebarlah sabar janganlah berlari Bila masih menyimpan pesan berkorbanlah demi semua insan Bila masih mampu menulis ungkaplah rasa meski hanya sebaris (26.3.13) tugas tuntas Tugas tuntas terbang melayang melanglang hingga batas Jombang menerjang ambang waktu dan ruang mengantar Fidan cucuku sayang Kini ku menapak kota Pasuruan di “permai asri” nama perumahan senang bersua dalam kebahagiaan melihat kau menyatu dalam pelukan. Senyum-tawamu jadikan inspirasi meski sebaris kutulis jadi puisi menghibur rasa senang di hati Aku bersyukur pada-Mu tiada henti (27.3.13) di kolam renang Pagi ini waktuku di kolam renang seluruh sendi badan tiada tegang melepas lelah mendulang senang mengisi libur nikmat jadi tenang Enaknya renang tiada terbilang terapi sehat hiburan Mά̲̣̣̣̥υ̲̣̥ dibilang napasku longgar gaya bagai elang ambyur meluncur tiada berselang. Di pinggir kolam kutulis pesan untukmu kutulis syair mengesan menyapa engkau tiada bosan, pengganti temu mengucap lisan (28.3.13) satu April duaribu tiga belas Satu april tahun duaribu tiga belas menambah wawasan smakin jelas memikat niat menaikkan kelas jauhkan pikir picik, iri & sifat malas Biarkan orang-orang tertawa riang aku akan diam tak gerak dalam liang menutup hati tak merebut peluang menata rasa tak goyah godaan uang. Aku yakin bersyukur Tuhan tidak tidur semua bisa diatur Yaa اَللّه jauhkan dari takabur (1.4.13) untuk apa? untuk apa aku bicara bila menambah sengsara untuk apa aku menulis bila pesanku tidak kau gubris untuk apa aku menyanjung bila tak ada manfaat di ujung untuk apa aku menulis syair bila senyum sapamu tak mengalir untuk apa melati putih kurangkaikan bila engkau tak paham akan kebaikan (2.4.13) tak tutup rapet wengi iki rasaku tak tutup rapet mataku ben bisa merem dipet ilene swara sora wis pampet muga ngimpiku bisa teko cepet umpama bisa ngimpi wae rasane wis mulya opo meneh bisa sembodo kasedya seneng-gayeng sengsara ora krasa nangis mringis rasane koyo ono swarga. wis tak uncalke sebelku wis tak krangkeng kekarepanku wis tak tulis titis isi atiku dadi gurit tipis gambaring lakuku. (dini hari 4.4.13) berhari-hati tak nulis puisi Bila jari-jari ini masih lengkit kiranya masih mampu menyapa dan merakit merangkai frasa sahaja meski sedikit menyejuk rasa penyembuh sakit. Tak terasa telah ber hari-hari sibuk menumpuk menyiapkan diri Pilkades sukses saling menyadari mengadu nyali siapkan Kades tangguh mandiri. Seperti layaknya pesta demokrasi ada sejuta ide gagasan dan obsesi menebar janji adu argumentasi segudang uang melayang sebagai saksi. (12.4.13) Nyang solo Nyang solo mung tuku modem sepedaan wae rasaku wis ayem tanpo konco bot-bote wis sanggem Udane deres anyles kekes÷adem. Aku ngeyup no emper toko rasane ngelak pingin jajan soto golek warung ngombe opo bakso wedi teles karoben resik ora crobo Yoben wetengku kroso luwe ngampet ngelak ngelih ora suwe untung budhal nyang Solo dhewe umpomo mami melu mesthi rame. (15.4.13) Bermimpi di sri wedari Aku bermimpi di sriwedari tak melihat seorang pun menari berjalan di sri wedari Ω̶̣̇ϑα tertata ratusan mobil sepajang hari Inginnya mά̲̣̣̣̥υ̲̣̥ beli mobil idaman mobil terpajang sudah Ω̶̣̇ϑα harga pedoman Cari yg murah tangguh÷nyaman tak bisa bawa nyimpan bayangan Honda th 2006 harga masih menawan. Nnat Ω̶̣̇ϑα uang belum tersimpan (28.4.13) Accuku mati Accuku avanza iki mati apa mergo kurang ngati-ati? masalahe opo aku ora ngerti asline tak rawat kanti teliti. cen barang eliktrik ki ora mesti sok bisa awet sok nyuwun ganti accu 60 ampere iki wis 2 th 9 sasi wis gedhe jasane bisa ngantarke aku teko ngendi-endi. (30.4.13) awal mei sampai di awal Mei bulan terpilih Ibarat meniti jalan terjal tertatih setia kumohon padaMu tiada letih tebalkan iman jauh tangis merintih Awal mei semakin terasa medekap Illahi ungkapkan rasa ringan beban mengembang karsa bersandar padaMu bersihkan dosa Pascasubuh kulemparkan tekat mengayun langkah semangat kuat antarkan nyali kendalikan niat meraih ridhlo-Mu jauhkan sifat jahat. (1.5.13) ibarat katak Ibarat merangkak bagai katak melompat dari lubang antar petak namanya katak tetap tak berwatak menyapu gerutu menggerak gertak.(3.5.13) pintaku pintaku padaMu tiada ujung jauhkan dari puji dan sanjung hindarkan pikir keji tak beruntung tebarkan rasa sabar tak terhitung. apa yang tebersit di kalbu tak mampu kusebut satu-persatu Kau maha tahu meski setitik debu sekilas lepaskan bila Ω̶̣̇ϑα awan kelabu. Pagi ini pintaku padaMu tiada henti Ridhlo dan barokahMu slalu kunanti Sujud-rukukku terpatri sampai mati .(6.5.13 smangat Rabu pagi Pagi ini kutulis frasa sebaris penyejuk jiwa melepas bengis menjemput pinta tiada habis kulempar khabar penuh puitis. Meski di hati ini tiada rasa tenang setia kutulis dalam nuansa senang meski kaki ini trasa terikat benang dlm jiwaku slalu bertekat menang. Smangatku lebih baik mati juara daripada musnah dlm sengsara lebih berharga punya iman-taqwa daripada tiada harta-miskin jiwa (8.5.13) Menunggu rindu Biarlah hari-hariku mengejar waktu asalkan ikatan obsesi menyatu biarkan waktuku menunggu rindu asalkan dlm jiwa menggaung irama merdu. Aku meniti antara tangga melodi senang susah tiba silih berganti senyum tawaku pengubah benci jadikan smanagat luka sakit hati Hanya kepadaMu aku berserah mendulang nasib sambil ibadah sehatkan jiwa raga imanku tabah kucur rezkiMu murah melimpah (13.5.13 ) Syukurku Syukurku padaMU tiada ukur Kucurkan padaku jiwa jujur Limpahkan barokah meruah Ringankan jiwa dalam ibadah Jadikan hari ini sebagai instrospeksi Jauhkan sejuta sifat dengki bimbing jiwa ini tuk sudi rendah hati berikan setetes kasih tanpa menyakiti. Bila 14 Mei ini sebagai memori Syukurku padaMu tiada henti Sehat semangat melekat setiap hari Ijabahkan pintaku ya Allah ya Robbi (14.5.13) Gurit kanggo Rafid Yen bisa pingin tak rakit ukara gawe gambar jembar rasa gembira kebak bungah nadyan ora sepira lambaran sabar adoh angkara. Penting atiku jenjem lan ayem nikmati sega sambel sayur bayem ora pingin acara macem-macem Yoben dhuwitku ludhes anakku marem. Aku golek mobil sak anane rawaten apik ngati ati wis wajibe gelem syukur bekti bp lan mamine Ibadah rajin tambah barokah rizkine.(15.5.13) Sholat malam Antara dengusan nafas berserakan dlm sujud sepi slalu kumohonkan seribu pintaku yaa اَللّه limpahkan barokh hidyah inayah berkecukupan Di sepertiga malam membungkam lepaskan salah dan dosa kelam tebarkn rendah hati tiada dendam taburkan nikmat lepas lembaran buram Dingin malam Kepurun jadi saksi dalam mengemban beban tupoksi Pramuka setia dalam arena prestasi tak terlupakan pintaku kepadamu ya Illahi Robbi. (18.5.13) besok kapan besok kapan genderang menang mengunggkap gelap jadi terang meniti nyali membilang bintang hingga lepas seribu halang-rintang besok kapan musikku merdu bukan melulu melody sendu bukan hinaan cantik merindu datanglah setitik rona2 terpadu besok kapan bisa unjuk swara menggungkap cita rasa asmara merenda nada menembus bahtera menyuci diri dlm suka tiadatara. (20.5.13) pintaku Pintaku Kau temukan harapan bak bertemunya utara-selatan mengikat niat melaju ke depan di ketiakMu harApan kupanjatkan Aku tak mampu berbuat sesuatu tanpa nikmat sehat setiap waktu lewat rangkaian kalimat tak mutu Syukurku mengucurr padaMu اَللّه yang satu (24.5.13) wonogiri Wonogiri kota budaya Mengembang arena pariwisata Gajah mungkur sebelah kota Waduk indah peninggalan Suharto Ω̶̣̇ϑα perubahan luar biasa Arena rekreasi luas leluasa Tempat main anak dan dewasa Layak jadi tujuan pariwisata Hapir lima tahun tidak ke gajah mungkur Nikmatnya warung kuliner tak terukur Menambah senang hati dan panjang umur. (22.5.13) menjelang pilgub jateng sepi tak teratasi tanpa bosa-basi meski telah kutata sejak sabtu pagi TPS satu tempat tugas mengabdi pilgub jateng cari pimpinan prestasi sepi nyaris tanpa unjuk gigi tiada aura smangat berapi-api tiada visi-misi adu argumentasi antosias datang di tps jadi sanksi? sepi rayuan dari calon gubernur pesta dekokrasi meski menjamur pemilih apatis semangat mengendur jadikan renungan arif teratur di tps satu aku bergugas kuminta anggotaku datang bergegas semangat mengabdi tanpa batas tidak memihak bersikap tegas (25.5.13) malam ini malam ini air mata masih menitik luka menganga bak rasa tercabik menunggu sembuh hingga senyum setitik melayang mendulang bayang wanita cantik lewat sebait frasa sahaja kucipta 'tuk penyejuk jiwa mengisi waktu merangkai asa nikmat dirasa enak dibaca (25.5.13) buat sahabatku Ganjar pascapesta demokrasi kau peroleh suara tertinggi memikat niat jauh korupsi membawa Jateng smakin sinergi lewat sebait puisi kutulis pesan memang Kau sangat mengesan ketika kupeluk bak seorang insan cakap rupa bicara tiada bosan bila impianmu sungguh jadi gubernur majukan Jateng agresip dan teratur kikis korupsi yang sedang menjamur jadikan Jateng semakin makmur (26.5.13) selimut awan meski mentari beselimut awan hitam degub hati bernyali bergelut alam senyum sapaku kulempar salam untukmu memancar khabar tiada padam bisaku minta lewat menulis syair menyusun harapan kata-frasa mengalir menyuguh berita seraya menyindir smoga kau bahagia dunia sampai akhir. pintaku pada-Mu sungguh bertalu tak kenal lelah tak jemu malu pancarkan smangat awan berlalu menyencang harap bagiku perlu (27.5.13) rindu cucu aku hendak cepat meluncur meroket kilat hendak membaur mencurah rasa syukur bercanda ria pada cucu penghibur niatku tak bias tertahan semampang masih ada kelebihan waktu sekilas melepas kerinduan menatap Fidan jauh di Pasuruan Fidan suka jika aku senandung melagu tembang tan pangkal ujung memecah sunyi tangis menggunung senangku berdendang smakin tersanjung (29.5.13) wiwit esuk wiwit esuk kemul grimis riwis-riwis anyel semumpel mbunteti tangis tak tulis dadi gurit manis ngilangke rasa dora lan lamis. nadyan srengenge tan ana khabare becik aku nulis sak bisane wujud gurit sak imit gedhe maknane sarana srawung kadang mitrane. Ing wanci iki pingin piniji matur salam taklim dadi wigati kebak panyuwun sehat mring Gusti bias sembada ing urip sakdurunge teko ing pati. (3.6.13) di sepertiga malam di sepertiga malam-Mu kucurahkan seribu pinta tak terkatakan mengisi ruas-ruas hati sepi merengek berkali pada-Mu ya Illahi Robbi (4.6.13) pagi ceria kutatap pagi ceria bintang cemerlang menyapa menghias penyejuk asmara antarinsan dengan Tuhan Yang Esa kutatap indah merekah lantunan adzan subuh awal ibadah mendekat diri sujud di atas sajadah kupasrahkan jiwa ini ya Allah. kucurkan barokah-Mu tiada henti limpahkan sehat piker dan teliti amanah,sabar,setia tak menyakiti istiqomah dalam ibadah sampai mati (5.6.13) nikmat nikmat bila bisa memikat niat mampu manfaatkan waktu belajar menyebar sabar mendidik sikap cerdik meski ada kertas di laci tampak cuka penyedap rasa meski ada sekilas benci tampak suka cita ceria (6.6.13) hari-hariku biarlah hari-hariku mengejar waktu asalkan ikatan obsesi masih menyatu biarkan waktuku menunggu rindu asal dalam jiwa menggaung merdu kumeniti tangga alunan melodi senang susah silang silih berganti senyum sekilas penghapus benci jadikan penyembuh luka di hati hanya pada-Mu aku berserah menunggu nasib mohon hidayah sehat raga imanku tabah kucurkan barokah melimpah ruah (6.6.13) semutan tangan kanan semutan rasa sangat tak nyaman tangan kakan jadi andalan aktivitas menulis jadi ganjalan kali ini sangat terasa semutan tidak seperti biasa minum obat atau periksa? Menambah susah dalam rasa (7.6.13) Esemmu lunga wis sawetara esemmu lunga tak tunggu ana gisiking segara nadyan lungkrah bubrah ing rasa esemmu bisa nambah bungah sawetara nadyan sititik kirimen ganda wangi racikan kembang arum melati dadiya sarana mbukak bunteting ati ngudi sehat jiwa-raga luwih wigati esemmu uncalno ing pangkonku langit biru wis dadi seksi kangenku manising esemmu ngrucat batinku tak tulis ing kikising guritku. (9.6.13) sekelumit rasa kulempar padamu sekelumit rasa menyusup di sudut gapura asa menguat lekat terasa luar biasa membangun semangat jiwa korsa lewat kalimat kurawat cermat mengungkap niat teramat kuat jadikan penyembuh luka muslihat bangkit sahaja berpikir akurat padamu aku suka mencipta syair mengikut rasa bak air mengalir menyapa dirimu kan selalu hadir mohonkan sehat selamat sampai akhir (10.6.13) @korsa= (korp kesatuan) Hand phon-ku Hp-ku wis tak isi pulsa satus ewu karoben bisa seneng atiku bisa dadi sarana nulis syair lan lagu crita suasana ngobrol lan ngguyu sore iki beda karo biasane nyapu nyuci masak mbuh rasane rewangku mbolos saksenenge ora teko ora pamit meneng wae tak tampa kanthi rasa gembira jembaro atiku kaya segara seneng kerja dadi adoh lelara tak tulis dadi pirang-pirang ukara (12.6.13) dzikir di senja hari pagi siang petang berganti malam waktu berputar di poros alam mendekat Allah semakin dalam di awal senja kulempar salam melimpah ruah sehat bahagia ringan ibadah dzikir jadi biasa menjaring pahala melepas durhaka kutunggu ridhlo-Mu Yang Mahaesa. Pintaku tak jemu-jemu kutulis liwat bahasa puisi berbaris-baris pagi siang malam tak habis-habis jadi penyedap rasa mengikis tangis (16.6.13) salam menjelang malam syukurku berlipat-lipat makan sayur sambal teras nikmat buka puasa sama kluarga jadi amanat senin-kamis puasa smakin melekat syukurku tak terhitung tuga sehari sudah rampung menata rasa teras beruntung berserah diri pada Yang Maha Agung pasca magrib kulempar pesan untukmu aku kirim salam senyum sapaku maafkan yang dalam bila mengganggu dirimu di ujung malam. (17.6.13) sakit gigi Duh Allah duh Gusti… hingga batas malamku menyanyi tiada berirama tanpa melodi menahan kejamnya sakit gigi susah kugubah jadi bahasa tulis malam begini sambil meringis menahan beban sakit nan bengis kutahan sendiri tanpa menangis biarlah jadi cerita setitik hamper semalam mata melirik mengiring suara jengkerik bak melagu sendu menarik mata ini susah untuk tidur menahan sakit tiada ukur (19.6.13) bila senja Bila senja jelaga meranum tiba kuripta seikat frasa sahaja bila senyum harum ingin menyapA kutata jadilah syair pengganti raga Biarlah jiwa ini bisa menyatu padu asalkan bisa hilangkn susah-sendu Biarlah puisi ini melagu merdu asalkan bisa menyembuhkan pilu Lewat senja sejuk pesona kirimkan secoret kata bermakna jalinkan sejuta rasa merona menyejuk hati pikiran sederhana (21.6.13) Waktu berlalu Sekejap waktu telah berlalu bagai kilat petir hilang satu satu belum jelas yang hendak dituju menunggu waktu jua kpn bertemu Bila bayang bayang mengawang bisalah berlari terbang melayang kendali mentari hati memancang mengikis habis kucencang bayang Setiap waktu pikir menggulir Ω̶̣̇ϑα saja sederet masalah terpikir sejuta emosi egobengis tersingkir dekatkan diri igtifar dan banyak berdzikir (21.6.13) menghitung hari tengah bulan juni masih menanti putaran waktu-Mu dalam kendali bilakah Engkau kan sudi memberi setitik pinta terpendam dalam hati meski sudah sejuta nikmat kurasa susah tuk diungkap dlm kata-frasa bak menjulang di pucuk angkasa pintaku pada-Mu sampai batas asa pagi ini masih menghitung hari seraya merdzikir,takbir tiada henti mohon kucurkan pintaku Ÿα̍̍̊α̇̇̇̊ Robbi lapangkan dada, hati berseri (25.6.13) mendhung mendhung peteng nggembuleng udan deres koyo wanci rendheng Iki salah mongso udan gendheng olah raga tan bisa mung pilih meneng ojo lungkrah merga kahanan mendhung-udan lambang kemakmuran syukur kita kaparingan kesehatan akeh rezki sibuk ora dadi alasan bisaku mung nyuwun sehat-kuat mugo bisa nulis cermat akurat suka srawung ngangkat derajat dadi srana nyerakke rasa, ngedohi niat jahat. (28.6.13) dini hari dini hari sepi sendiri menata hati menyuci diri meniti putaran jarum jam berarti hingga batas menjelang pagi kucuran air wudhu penyejuk kalbu mengawal sujud pinta dalam sahdu berbukit kata sarana mengadu kucurkan bahagia lepaskan gerutu dini hari semakin sepi pintaku padaMu tiada tepi pikir mengalir hingga di batas pagi menjaring berita bahagia penyejuk hati masih setia bisa kutulis pintaku wujud syair ber baris baris segar terasa hilanglah tangis limpahkan sejuta 'aroma manis' (29.6.13) Wulan Juli Wulan Juli wis mancik sitik kebak pangarep arep becik rupa warta alus lan rindhik tinulis ing sarining gurit lirik. Larut lakune jarum jam banter panyuwunku rina wengi santer pinaringan ayem tentrem+pinter Syukur mring Pangeran manther Urip iki mung kadya sandiwara kebak rasa bejo lan sengsara dadi koco brenggolo mring sira remen bekti mring Gusti lan negara. (2.7.13) udan riwis-riwis mendunge wis dadi udan riwis-riwis surya jenar tan suminar njekut mbesengut magut ing dhadha niat mbirat sewu tekat mrih sumilaking reribet padhang njingglang bisa sinawang nyingkir pikir kang nyrimpeti laku bisa sembada adoh rubeda muga Gusti ngijabahi (3.7.13) putaran hati biarkan aku terbang mengawang untuk lupakan pikiran usang biarkan aku membuang bayang untuk meniti hati mendulang sayang ketika ada rasa luka menganga hanya pada-Mu harum bak wanginya bunga ketika ada rasa menggoda hanya pada-Mu mohon ampunan dosa kini aku semakin mengerti hidup bak putaran roda pedati hidup susah-senang rindu dan benci penggoda hati menghias silih berganti (4.7.13) Sejengkal waktu meski cuma sejengkal waktu Izinkan aku bisa menggerutu lewat di spertiga malam syahdu padaMu kumohon sepenuh kalbu seperti malam2 lalu masih kupinta sehat jiwa raga akal budi berjuta kuatkan iman & macam2 kuminta jauh dri keluh senyum rasa tertata Sholat malam ini sebagai sarana minta pada-Mu telah bisa terlaksana mengisi hati sebagai insan sederhana merasa salah Ω̶̣̇ϑα dosa menganga (6.7.13) Siam Ramadan Wis mancik ing wulan Ramadan becik ngolah ati gelem tata dandan ngilangi rasa cidra sifat bengis lan edan napaki siam Ramadan nglawan nafsu setan yen rasa iki wis bisa tumata siam sewulan ora bakal nggesula tan remen nesu ngumbar angkara dimen nyadhong ampunan Sang Jawata wajibe ing wulan Ramadan wis ngerti dadi sarana ngilangke dosa yekti kadya tapa brata ngolah rasa sejati pasa Ramadan wulan mulya kebak ing pangati-ati.(9.7.13) bergelut bergelut di hotel Brongko Yogya bersama membuka pernik pesona bercumbu dengan kurikulum 2013 dalam bahasa remang menyelimang sangat terasa kurikulum baru jadikan tekat menyatu deru membawa perekat antarguru se-Jateng smakin kuat menyongsong asa cepat melesat hanya puasa membawa makna keluh tiada karena derita lapar terlempar karena puasa hanya kantuk slalu datang menyiksa. (10.7.13) doa untuk bapak meski setumpuk biduk menghiasi di sela-sela sibuk kucurahkan sisa tenaga jiwaku untuk meninta sedikit sabar bagi bapaku yang sedang menahan seribu gerutu di saat lutut kakimu patah tak berbutu dan pasca operasi kau masih mengeluh doaku semoga Engkau segera sembuh. bila bisa kutulis sebaris pinta janganlah Engkau banyak menyiksa berikanan kesembuhan segera hingga kembali bisa senyum dan tawa kembali banyak bersyukur lewat sujud pada-Mu tiada ukur (15.7.13) hari ini hari ini masih terasa mendaki bergumul menusuk nyeri di ujung kaki meniti seraya senandung lirih menahan beban penghilang perih hari ini masih dalam remang merangkai nafas waktu berselang hendak melangkah dengan sayap beterbang ingin kubuang jauh sederet kenangan usang pagi ini masih bisa kutulis sebaris frasa penyejuk hati mengembang rasa mengungkap liwat seni dan bahasa cukuplah senang luar biasa (16.7.13) firmanMU menjelang siang menyencang bayang menapak riang menggapai sayang rindu kasih-Mu hendak kujemput kupeluk sibuk untuk memagut mengendus firmanMu manis indah merekah tiada habis kucoba buka untuk kucerna sejauh mana jiwa ini bisa merasa. (17.7.13) menunggu subuh menunggu subuh berlabuh membuka hati membuang keluh hadis firman-Mu jadi penyuluh nyaman tenteram terasa teduh ada dorongan dalam hati berbuat terbaik bisa berbakti memupuk malu bakti Illahi lewat puasa kendali diri pintaku padaMu tak terbilang kualang-ulang malam dan siang limpahkan sehat iman tak kurang ringankan ibadah pengisi waktu dan ruang (18.7.13) Rembulane kusem Rembulanne ora gelem mesem rupa indah ilang mung kusem ayumu uncat kecut ngemut asem susah miris kebak rasa lingsem Wengi sing kudune dadi indah suntrut esemmu tanpa faidah malem 15 Ramadhan niat ibadah nyuntak rasa sujud ing sajadah Rembulan kae bisa dadi saksi Yen malem iki aku nyuntak obsesi sengkut bikut tetep bisa nyawiji mung nyuwun ridhane Illahi robbi (22.7.13) Kulempar pesan Ketika tiba2 dikucur beban serahkan diri di pangkuan Tuhan Ketika tiba2 Ω̶̣̇ϑα jenuh menggoda bukakan aura membara berada Meski liwat sekelumit kata sahaja mampu menyuguh smangat kerja Meski liwat sepotong kata tertata sapaku smoga sembuhkan derita. Kini sampailah kulempar pesan menyusun kata pengganti lisan menyapa Engkau penuh harapan SehaT jiwa ragamu 'tuk songsong masa depan. (23.7.13) sampaikan sapa untukku sampaiakan untku sekelumit sapa untuk menata serakan rasa bila Ω̶̣̇ϑα sepercik kata sahaja bisa membawa senyum bahagia seandaianya kau mampu menulis bisalah kau cipta frasa sebaris ringankan beban hati sedih teriris gembira merona senyumlah manis dari pangkuanku saya sampaikan doa puji utk-mu penuh harapkan semoga bahagya sehat tingkatkan syukur sejahtera iman tanamkan (28.7.13) pucuk cemara hembusan di pucuk2 Cemara membawa aura napas asmara sejuk merasuk dalam dada senyum merebak meregang jiwa Ketika mata hati telah terkantuk seluruh tubuh butuh berlabuh di simpang jalan lepaskan peluh cipta nuansa gembira lepas keluh kini Engkau datang kembali hendak meniti di celah2 hati mengendus tembus ‘kan menyakiti datang menghadang setiap hari meski cemara kini masihberdiri sandarkan jiwa ini berserah pada Illahi Robbi(29.7.13) ujung pagi ujung pagi masih setia mengisi rongga relung relung hati sepi meski setitik firman-Mu menghiasi jiwa terjaga terasa indah terisi ujung pagi masih setia menanti datangnya sejuta inspirasi sejuta pintaku pada Illahi kucurkan smangat, sehat banyak rizki (30.7.13) di pucuk ceria di pucuk pucuk ceria masih aϑα sepotong doa antarkan jiwa penuh aroma penyejuk rasa meraih citacita (11.8.13) Iklas hati Ketika Iklas hati seluas daratan melepas maaf tiadalah keberatan ketika dendam sedalam lautan mengucap salam senyum lakukan Bila kau masih bisa menulis betapa secoret frasa tetap kau liris bila dalam hati terasa teriris ungkapkn rasa lewat frasa berbaris Sungguh insan tetaplah insan tak bisa menahan sedikit beban menjaga jiwa mengatur lisan derita sedikit saja bak kesakitan (10.8.13) kenangan berjalan tanpa alas berpikir tanpa batas menyusup dalam waktu terbatas menghenyah rasa-rasa malas dan ini sudah dalam perjalanan aku percaya penuh keyakinan Tuhan tak akan memeberi orang berpangku tangan Perjalanan panjang jadi kenagan (9.8.13) rindu dulu kau suka kucumbu tak pernah menggerutu menyungging senyum bila kurayu dulu kau suka kukirim sesuatu kini bunga indah itu telah hilang terbawa angin terbang kencang Melaju menembus pekatnya awan Kenang kejam janganlah terulang aku rindu kamu mengikat hati menyencang kolbu serak sedikit bila kau melagu gelisah musnah hati menderu (8.8.13) akhir malam akhir malam ini aku masih sujud mohon karuniaMu Kau kusebut awal syawal ini aku ingin merebut nikmat janji-Mu bisalah terwujud akhir malam ini tak jemu kuminta sederet nikmat yg tak bisa kukata awal syawal bisa membuka mata liwat ujung lidah kulepas dusta akhir malam ini ruas hati masih terasa ringan sholat lail ringan berjalan tiada beban. akhir malam ini trasa Ω̶̣̇ϑα kesan menawan. (8.8.13) aku masih cinta kamu Ramadhan..... aku masih cinta kamu bila kau tamu aku masih ingin menjamu seluruh jiwa-raga masih setia meramu sejuta doa indah di ujung lidah kumampu ketika aku semakin bertambah tenang tenangku terasa semakin senang menghadang ridhlo-MU segera datang lewat kalimat cermat pintaku berulang ulang tak terasa engkau segera berpisah kesan mengesan terasa sangatlah indah pagi siang sore malam dalam nuansa ibadah kucurah penuh amanah tanpa terasa lelah ramadhan, aku masih cinta kamu ramadhan, jangan tinggalkan aku ramadhan, limpahkan syafaat padaku ramadhan aku masih ingin menjamu-Mu (akhir ramadhan, 7.8.13) kukirim kata bibir ini menyeru-Mu tiada akhir melempar sapa sahdu dlm pikir senyum merona sejuk mengalir terbalut pinta doa aroma dzikir. kirimkan sepatah kata sahaja padaku jadi penghibur luarbiasa penghilang sedih bermuram durja lepas sedih senyum pastilah bisa bila dengan berpuisi bisa berseri kutulis bait syair mengharum sari bisa dengan sapa bisa wibawa kukirim kata seni antarkan tertawa (3.8.13) ujung pagi ujung pagi masih setia mengisi rongga relung relung hati sepi meski setitik firman-Mu menghiasi jiwa terjaga terasa indah terisi ujung pagi masih setia menanti datangnya sejuta inspirasi sejuta pintaku pada Illahi kucurkan smangat, sehat banyak rizki (30.7.13) semedhot semedhot ing ati aku mbok tinggal bali mripat iki dadi kembeng kembeng brebes mili wis tak kipatke rasaku; ora pingin nggondeli yo ben enggal budlalo muga kebak ing pangati ati wancine cen kudu ngene ninggal aku iki pingin bali ono papan pagaweane setia tugas lan kewajibane sengkut bikut grengseng kekarepane njero ati kebak dongo pamuji mugo bisa sembada gemi nastiti urip kecukup ojo kurang materi iman islam tansah tanjem ing ati tata krama ngormati liyan kuwi mesti dadio manungso kang kebak ing pangati ati (12.8.13) mata terjaga hingga di dini hari mata terjaga tak hendak tidur susah dikata pikiran ringan seperti biasa hanya hidung tersumbat influinsa secuil pil sudah kutelan ringankan gatal tenggorokan lepaskan sesak di pernafasan antarkan mimpi pengisi malam syukur: sejak sore ikut ulang janji kini Pramuka sejati dalam hari jadi mengisi renungan÷ instruspeksi tetap semangat mengibarkan panji.(14.8.13) napas mengkis napas mengkis ora uwis2 ing dada koyo di ganjel linggis watuk pileg cen penyakit bengis kroso lara isin yen arep nangis nadyan sakit isih tak niati poso wulan syawal nggo nyudo doso njaga iman islam ben umur dowo influinsa bengis yo ben tak tompo watuk ku cen wis koyo lengganan siji watuk sak omah bisa ketularan swara rusak sak awak kesakitan bisa2 Allaah nguji umate karoben paham tugas lan kwajiban. (14.8.13) patung Kartasura tengah malam begini tetap berdiri bersErempang senjata tiada henti semangatmu menyala tak takut mati. ikut menjemput datangmu hingga dini hari. patung kartasura memberi inspirasi dlm dinginnya malam jadi puisi pengisi waktu hingga jelang pagi menjemput lembut kekasih hati. patung kartasura jadi saksi Menebar sabar menepati janji (15.8.13) Yaa Allahu Yaa Allaaaahu, Flu- batuk dan haus- dahagaku jadikan pengurang salah-dosaku. Yaa Allaaaahu, kata-frasa dan irama-syairku Jadikan pengikat pinta -doaku Yaa Allaaaahu, nafas-detak dan ritme jantungku Jadikan penyelaras iman-islamku Yaa Allaaaahu jiwa-raga dan segala aktvitasku Jadikan pengharum rona hidupku (15.8.13) Jumat Jumat ini smakin sehat Untuk melakukan sholat Jumat ini smakin semangat Untuk menyatakan taubat ketika masih Ω̶̣̇ϑα sedikit iman rasa syukur tentulah tertanam dan ketika masih Ω̶̣̇ϑα sdikit waktu lakukan ibadat jumat semakin jitu (16.8.13) makna merdeka merdeka tanpa upacara merdeka tanpa bendera merdeka tanpa laguswara merdeka bermakna bisa luluasa merdeka bisa leluasa menghayal sejuta cita-cita merdeka bisa leluasa bicara dalam norma tata krama merdeka bisa leluasa menulis frasa dalam segala gaya merdeka bisa leluasa bersuka-ria tanpa tertawa merdeka bisa leluasa menangis meronta dalam baris2 kata merdeka ternyata leluasa bisa gembira penuh makna (17.8.13) adhem wengi iki adhem wengi iki tembus sumsum njekut kekes anyles nandhes balung sepi swara tan ono rupa koyo wengi suwung nunggu impen mrih tembusing ganda arum adhem wengi iki wis dadi wancine rembulan indah katon ayu rupane nambah betah sengkut bikut panyuwune mring Allah Pangeran dadi sesembahane adhem wengi iki njalari ati trenyuh eling lelakon dadi isin kebak pakewuh mripat kembeng drojos mili eluh dadiyo laku kang kebak ing kawruh. adhem wengi iki dadi sarana nyuntak sewu rasa mawarna-warna. (18.8.13) biarkan rinduku tak beku biarkan rinduku tak mau beku karena bibir ini hendak melagu merdu setitik kesan mengkristilal kental kerling matamu tersimpan kekal biarkan rasa hati ini terbang mengawang bercengkerama memeluk semerbak kembang ungkapkan celah rasa bimbang terkekang kupetikkan gitar mengiring senandung tembang biarkan hari ini aku setia menunggu rinduku datang cemerlang tiada mengganggu lama kuharap berminggu-minggu menjadi penyejuk jadi syair sebait lagu (23.8.13)