penyejuk hati 3
Di atas bus safari solo-semarang
Di atas poros roda safari menuju semarang kota
dari solo bibirku mengucur doa
tebarkan sehektar sabar
limpahkan barokah dan hidayah.
Ketika langkahku sdh kau ganggu
nikmat rasa tiada bak kena sembilu,
hanya karena sepercik suara
menebar kecewa kemana-mana.
Aku ingin memberi arti dengan membaca puisi
di depan para pakar sastra dan ahli seni
puisiku yang selama ini menghiasi
menggema di Balai Bahasa untuk diapresiasi (21.11.12)
Pikirku suwung
bengi iki pikirku suwung digrogot wangwung
kocar-kacir nyengir koyo wong kenthir
mung pingin meneng ora gemremeng
tak nggo nguji rasaku ben bisa aji
nadyan pikiran kaya kitiran
aku isih bisa chetingan lan sms-an
karo anak. adik , lan murid kesayangan
ben tak tulis ono status fb dadi kenangan
bengi iki aku pingin nangis
tetesing luh koyo udan grimis
aku benci karo tembung2 sing lamis
salawase urip rasaku koyo wong ngemis. (22.11.12)
Jumat berseri
Kuperas tuntas ‘tuk melepas nyeri di Jumat pagi
berlari kesana-sini mencari sensasi
untuk mengisi sisi hati berseri
mengolah jiwa raga menuju sehat jasmani
pagi ini napas kulepas tak terkendala
mengayun raket dan rajin mengejar bola
kebiasaan olah raga jadi idola
menata hati mengantar rasa mengatur irama.
Pagi ini hatiku sudah bisa berseri
seluruh badan terasa ringan tuk berlari
keringat mengucur menghilang rasa nyeri
senyumku menawan menjauh dari rasa iri
bila aku masih mampu menulis
Jumat pagi ini kutulis jadi puisi minimalis (23.11.12)
Udan gerimis
Udan ing wengi iki ora uwis-uwis
mendhung ggantung nyuntak gerimis
dadi adhem keno tetesing banyu riwis-riwis
yen wis seneng atiku lambe iki ngeciwis.
Pingin busak coretan reged dino kepungkur
tak tata thirik-thirik rasaku ben dadi akur
bisa bening cemliring lan resik koyo adus sumur selikur
kebak rasa semanak, atiku seneng lan syukur
Udan riwis-riwis wengi iki aku mung pingin nulis
dadi kangen rupa ayu lan ati kang manis
wengi iki tak rakit dadi gurit-gurit tipis
cara iki sing bisa nambani atiku sing miris
(24.11.12)
Guru
Ibarat air mengalir memberi arti
pada benih terpilih mengharum tak akan mati
hidup redup subur menghias bak bunga melati
cerdik mendidik budipekerti tiada henti
Ibarat mentari cemerlang bersinar terang
mampu menyubur lahan menghadang karang
menanam benih terpilih dari dulu hingga sekarang
mencetak otak-otak tumpul menjadi cemerlang.
Hari ini ada memori Ulang Tahun Guru
muncul menyembul semangat yang perlu ditiru
sederhana bicara, kreatif kuat semakin menderu
berikan dasar yang kuat majunya Indonesia baru!
Lewat frasa sederhana ini jadi saksi
Hari guru selalu jadikan inspirasi
untuk memeluk sejuta cita-cita dan obsesi
bisa kurangkai dalam bait-bait puisi.
“Selamat ulang tahun sobat Guru” (26.11.12)
rindu suara merdu
Aku merindu suara-suara merdu
memetik gitar menggetar kalbu
syair-syair mengalir indah menggubah lagu
membirama lega bersama biolaku bertalu
Sedang terbayang satu lagu kukenang
mengiring musik merdu indah di hati tenang
nyanyikan "Bayangan Kasih" mataku berlinang
meski rindu, mengalun hatiku semakin senang
Bila suaramu mulai membelai lembut
musik laguku bersaut saling merebut
jadi irama riang bak menghilang kabut
pikir mengalir mengenang kau kusebut-sebut.
malam ini kenanganku teramat hangat
kugubah syair sendu jadi lagu semangat
menata kata meramu rindu jadi teringat
suara merdumu selalu melekat. (26.11.12)
bila Suaramu
bila suaramu lembut melintas membekas di sudut hati
mampu menyapu kobaran bara di antara ujung api
bila sepatah sapamu mampu menyungging bibirku tiada henti
ciptakan sejuta anugerah gairah yang sangat berarti.
siang ini aku ingin bicara lantang menggema
melepas kantuk rangkaikan kata, melukis suasana
menghela nafas menjemput senyummu merona
kubelai lembut senyum meranum di batas patamorgana
caraku
meski cuma sebaris kutulis frasa sahaja
cukuplah sudah bisa hilangkan rasa kecewa
dalam pikir slalu memengalir bak pinta sejuta
cukup kulukis dengan ungkapan bahasa tertata
aku setia pada pola hidup sederhana
tiada pangkat-drajat harta pun tak punya
bebas bicara mengungkap sikap semena-mena
dengan menata kata jadi puisi penuh makna.
dengan caraku ini banyak orang tak suka
kata orang2: aku cuma lebay dan mengungkap luka
menulis status di dalam fb bisa bikin celaka
[perlu kau tahu]lewat cara ini aku merasa lebih merdeka {2.12.12}
Suara atiku
Suara atiku isih temangsang ing pucuking pring
kemrosak kebak tangis miris semampir ing pang garing
polah ora nggenah kerut angin montang-manting
ngosak-asik ngrusak atiku sing lagi nandang aking.
Srengengene kesaput pedhut peteng-dhedhet ngawe-awe
gerimis riwis-riwis bisa dadi salah gawe
ngresiki jiwa-raga sing rusak koya ruweting lawe
anyel-nggedibel mung pingin tak simpen ing batinku dhewe.
Sore iki kembang mlatiku wis alum ngilangi wangi
rupa pucet sansaya nyiksa rasaku rina lan wengi
lungkrah, wegah salah mung pingin turu-tangi
seneng meneng dhadha seseg koyo ketiban mengi.
wis tak larung kabeh rasa drengkiku ono ing pucuking gunung
arep bali sregep, seneng grapyak-semanak lan pinter srawung
mendhung peteng nggembuleng ing ngawang-awang suwung
dadiyo seksi yen tangisku iki mung katur: Yhang Maha Agung.(6.12.12)
kangen kowe
Wis tak tulis thirik-thirik pletkeking ati
sawiji mboko sawiji tembung tinata rapi
murih dadi tombo rasa ing wektu sepi
kangenku wis suwe rinonce rina lan wengi
Rasa kangenku tak tulis ora uwis-uwis
yen tembung sak gunung tak ucapke ngeciwis
tak rakit mowo basa Jawa alus lan manis
dadi tambo suntruting ati ngilangi tangis
Yen kangenku wis mancik ing langit
mangan ora doyan ngombe rasane sangit
ragaku lemu, swaraku seru ning rasane sakit
tak simpen njero kemben rinakit dadi gurit.
Aku pingin nyuntak rasa ati sing jujur
kangenku marang kowe wis ora ukur
yen ana wektu koyo pingin-pingino mabur
ketemu anakku lanang sing ora nate libur. (12.12.12)
kirimkan senyummu
Kujemput dengan suara lembut di ujung pagi
kusebut-sebut nama-Mu tiada henti
kurangkai manis dalam bait-bait puisi
penghangat jiwa menyejuk merona hati
Di bawah atap langit-Mu aku setia mengadu
menelusuri lorong hati kosong setiap waktu
ingin menyulam kelam membuang gerutu
mengikat niat melepas seribu belenggu.
Bila nama-Mu kutanam semakin dalam
sejuk terasa hilangkan bayang-bayang buram
bisa kurangkai sedepa frasa siang dan malam
ku agungkan nama-Mu wahai Sang Pencipta alam
Pagi ini sengaja kulempar kepadamu sapa sedepa
suara merdumu kurebut agar engkau tak lupa
berikan aku meski hanya sepatah kata
kirimkan senyummu setitik penghilang duka (13.12.12)
hari ibu
Di pangkuanmu aku kau tidurkan
Di bibirmu aku kau nasehatkan
Di pundakmu aku kau besarkan
Di dadamu aku kau banggakan
Di hari-harimu aku kau doakan
Di sisa hidupmu aku kau harapkan
Di mana pun aku kau ucapkan
Ibu.... aku mohon dimaafkan
Tak mampu baikmu bisa kutuliskan
Tak mampu jasamu aku bisa mengembalikan...
Selamat hari ibu, (24.12.12)
kamis pagi
kamis ini pagi rencana renang
badan sehat hatinya senang
hari libur membuat berkenang
di akhir tahun terasa tenang
setiap akhir tahun jadikan renungan
ada sejuta salah seribu kekurangan
selalu kutulis dalam lembar kenangan
jadikan smangat tuk menghadapi rintangan
aku sadar caraku banyak orang tak suka
kubiarkan asal hati tak luka
peraya diri jauhdarirasa duka
kutulis berbarisbaris puisi jadikan hati terbuka (27.12.12)
Pasuruan Kota Hiburan
Gedung bioskup itu kutuju
di sini aku luangkan sedikit waktu
mengajak anak istri menantu
cari hiburan menonton film terbaru
aku lihat film Ainun-Habibi
sekilas munculkan rasa simpati
teringat akan orang berprestasi
cinta tugas, negara, setia sampai mati
Ainun Habibi bisa jadi tauladan
meningkatkan iman dan kesetiaan
mengangkat budaya cendikia bepengetahuan
ingatkan di zaman Soeharto Pahlawan Pembangunan
Secara pribadi aku kasih apresiasi
pemeran Aiun-Habibi cukup menghayati
meski badan Habibi terlalu tinggi
namun memberi insfirasi bagi orang berprestasi (27.12.12)
Di tepi kolam
Hingga kini aku masih meniti
di sela-sela waktu berganti hari
hilang satu tumbuh seribu mimpi
bak ilalang aku tetap ingin berarti
Sejauh apa pun bisa kutempuh
Usaha tuk mampu menyapu keluh
melepas gelap mengucur peluh
merangsang tenang berhati teduh.
Di tepi kolam aku mengarang
Menulis puisi hatiku senang
Meski tak Ω̶̣̇ϑα harta dan uang
Rasa ini seperti bisa terbang (27.12.12_)
tahun hampir berakhir
berjenjang-jenjang pintaku pada-Mu
takkan memisah antara ruang dan waktu
mengingat kuat mensyukuri nikmat karunia-Mu
untuk menghilang desah melepas seribu gerutu
detik-detik putaran tahun hampir berakhir
hidayah karunia-Mu tak henti-henti mengalir
namun terasa tak mampu tuk mengukir
lewat tangisku tiada habis dalam doa dan dzikir.(29.12.12)
Pantai pasir putih
Kuterdampar di pasir putih
warna indah perahu layar terpilih
Indah pantai karang usirkan sedih
Hilang gundah, lepaskan letih
pasir putih membelai sahdu
dlm gelombang orang mengadu
menghibur hati mengikat rindu
memeluk ilusi melagu merdu
Di sini aku lebih mengerti
dalam hidup penuh berarti
Jika terbalut budi pekerti
Nikmat serasa sampai mati (30.12.12_
tutuping tahun ing Pasuruan
tutuping tahun dudu papan aji-piniji
kanggo nyuntak seneng lan ngumbar janji
tutuping tahun dadi sansaya wigati
gelem ngalah ngolah-rasa lan mawas diri
wis tak singkur lelakon tahun kepungkur
bisaku mung ngrasa nikmat lan kebak syukur
ngetung peparing Pangeran kang ora ukur
semeleh lentreh muga adoh soko takabur
ing bontoting wengi gurit sak imit rinacik
dadiyo sarana polah-lakuku kang becik
bisa nyingkirke pikiran picik
ngrucat ngoncatke sifat-sifat licik
ing Pasuruan wis dadi seksi
kota-santri sing biasane kebak swara ngaji
wengi iki wis owah soko tradisi
kyai-penyanyi tumplak blak lunjak-lunjak dadi siji
mung pingin mapak tahun anyar 2013 piniji
(malem akhir tahun '12)
tubuhku sehat
Menggerak tubuh keluar peluh
air mengucur harapan penuh
Jumat semangat keluar keringat
hasrat melekat tubuhku sehat
Jumat pagi di tengah lapang
main tennis malas berkurang
berlari kanan-kiri depan-belakang
kuayunkan raket bola melayang.
Seperti sudah jadi biasa
aku menulis syair sebisa-bisa
suratan takdir Yang Mahakuasa
menikmati hidup jauhkan dosa
(4.1.13)
Grimis ora uwis-uwis
Grimis wengi iki ora uwis-uwis
Melu embesing langit riwis-riwis
Ngrucat sewu rasa topo ngeciwis
Nata ati ngrakit jatidiri dimen awis
Wengi iki atiku tinata tentrem
Tan ana rasa sakit lan jarem
Grapyak semanak ing ati ayem
Kepak ing panyuwun mring Gusti kanthi jenjem.
Gerimis riwis-riwis ora uwis-uwis
Dadio sarana nguncatke tangis. (5.1.13)
Atiku tak tata dimen tentrem
Atiku tak tata dimen tentrem
wong kok lunjak2 dadi atiku njarem
Ditoto ngeyel nggateli koyo gurem
Tak tinggal lunga malah marem.
Senenge yen omong nggeget2
Koyo buto galak adoh kemraket
Yen dielengke ora mengkeret
Malah soyo nambah gembreget.
Aku pilih meneng lan ngalah
Pikirku, wong ngalah ora kalah
Karoben ora nambahi masalah
Bingung,omong piye ben ora salah
Sabarku ora uwis-uwis
ayem koyo kesiram gerimis (12.1.13)
Dinding-Mu tinggi
Dinding-Mu teramat tinggi
melonjak seribu kali 'tuk mendaki
terasa tak mampu aku tuk mlewati
apa yang kanterjadi di ujung pagi?
Kini bak berlumuran nohtah hitam
asyik masih bermain di comberan
berjalan dalam noda berceceran
tuk membuang sauh di kejauhan
Di sudut pagi ini aku masih bisa instrospeksi
hidup dan mati di tangan Illahi
menjauh dari angan duniawi
hidup merendah jauhkan emosi (23.1.13)
Gelombang datang lagi
datang lagi gelombang menghadang,
riak ombakmu menghantam karang
kerangka jiwa ini mulai terkoyak
hingga tak mampu berdiri tegak.
Kini hembusan buritan datang lagi
menggilas napas menyengat hati
susah memisah membeda antara suka-benci
Yang nampak di mataku semua suci.
Aku sudah berulang masuk lubang
Bayang usang seperti datang mengulang.
Siapa bilang kau orang jujur?
Bila swaramu penuh takabur.( 24.1.13)
Percaya diri
Bukan alasan untuk tak mandiri
menyuci hati merendah diri
memberi aroma wangi kusturi
terhadap teman dan diri pribadi
Bukan alasan untuk tak semangat
berpikir cerdik to'at amanat
membangkit niat pribadi kuat
rizki datang nyaman melekat
Bukan alasan tidak berlaku sopan
berbuat baik demi masa depan
Ingat anak cucu dan keturunan
Kumemohon karunia Tuhan penuh ampunan.(26.1.13)
Ombak menyeruak
Kini Ombak datang menyiksa lagi
menyeruak kata indah bahu terasi
muncul menyembul jadi menyakiti
menyiksa rasa teringat dalam memori
Aku pernah terperosok ke lubang dalam
Ikut terpaut laju gemuruhnya alam
dulu aku tak terasa apalagi paham
permainan dalm meraih jabatan bak dunia hitam.
hidup seperti bermain sandiwara
Nikmat dilihat namun, menebar siksa di antara teman dan saudara. (25.1.13)
Gurit sak imit dadi saksi
Gurit sakimit iki dadi saksi
rasa sepi mblusuk ing pucuk ati
ora tak gubris nadyan tatu linggis
tak gawe seneng ngilangke tangis
Opo to sing nggawe rasa kuciwo?
susah tak tulis dadi ukoro
mumpung isih bisa ngrakit basa
mugo2 sehat adoh soko rubedo
Panyuwunku mring Illahi robbi
Dadiyo kuwat akal lan budi
Sugih rasa iklas lan sregep bekti
Mring gusti kang murbenging dumadi (26.1.13)
di pos jaga
Meski di Pos ronda
Aku setia jaga
Masih juga kehilangan
Sepercik keoercayaan
Meski di pos jaga
Aku setia ronda
Masih saja kemalingan
Setitik keyakinan
Antara hilang dan maling
Seikat kesejajaran
Antara percaya dan yakin
Berniat kebaikan (27.1.13)
mlaku ing awang-awang suwung
Aku mlaku ing awang-awang suwung
ben soyo waspada ing srawung
tembe tebih nandang keduwung
wis gilo-wedi digrayak wangwung
Prastawa Iki tak tulis ora uwis-uwis
wegah polah opo maneh ngeciwis
Lakuku dadi lakon kang luwih awis
Kadya gremis tangisku riwis-riwis
Aku bener pancen isih seneng urip
Yen bisa ojo mung kelap-kelip
(31.1.13)
Menebar sabar
Aku masih menebar sabar
ibarat tanam biji berhektar hektar
tumbuh teratur jauh dari belukar
terasa subur hijau nan segar.
Aku rela membuang waktu
korbankn tenaga pikir dan sesuatu
menghasilkan buah manis+mutu
tentram,nyaman, aman menyatu.
Biarlah orang tertawa bersuka ria
melihat nasibku terlunta-lunta
aku tabah terima semua karunia
Allahlah tempat aku menangis dan meminta. (1.2.13)
Ibarat menganyam tikar
Ibarat menganyam tikar berlembar-lembar
Perlu tenaga ekstra teliti ulet dan sabar
Hingga rapi rangkaian kuat melebar
Dilihat menarik manfaat tak mudah pubar.
Memoriku menyimpan cita tiada akhir
pesonaku ceria segar selalu hadir
positif, optimis,siap dalam berpikir
Pintaku pada-Mu Ÿα̍̍̊α̇̇̇̊ اَللّه selalu mengalir.
Untuk apa aku harus mengalah
karena hidup-matiku miliknya Allah. (2.2.13)
BATUK
Batukku hingga mengangguk angguk
segala sakit Ω̶̣̇ϑα rasa menumpuk
Obat kuminum jadi mengantuk
smangat kerja tak Ω̶̣̇ϑα seperti mabuk.
Biarlah sementara tak berbicara
Susah bernafas menghirup udara
Aku sendiri seperti dalam penjara
Kutulis sebaris frasa untuk sobat dan sudara
Biasanya aku setia menyapa
Liwat tulisan maupun suara
menulis puisi ini aku bisa gembira
hilangkanlah segala rasa menyiksa
(5.2.13)
HP-KU HILANG
Sehabis renang
Hp-ku hilang
dibawa orang
tak mungkin pulang
Aku menyesal
rasa mengganjal
bukan karena hp-ku mahal
tiada nomor yang aku kenal
Nomor M3-ku delapan-delapan-delapan
biasa setia memberi ucapan
kukirim kalimat2 sapaan
Berupa syair sejuk lagi sopan.
(6.2.13)
NYUCI SENDIRI
Nyuci sendiri
Nyapu sendiri
Nyanyi sendiri
Nyantai sendiri
Ketika aku bisa menyapa
Kusampaikan pdmu penuh suka
Ketika aku bisa menulis
Kukirimkan syair meski sebaris.
Pagi ini hatiku tenang
menuntas semua kerja dg senang
KEPINGIN NULIS
Aku kepingin nulis gurit sak baris
kairing udan gerimis riwis-riwis
nyingkurke rasa gelo lan lamis
adoh soko cukiwo lan tangis
Iki aku mung pingin atur salam
nyipta ukara nyata kahanan alam
senengku mung bisa atur pamuji
bisa sehat jiwa raga luwih wigati
Aku rumongso antuk nugraha
lahir batin sehat adoh rubeda
tak tulis dadi gurit ora uwis-uwis
gantine tembungku sing ngeciwis.
(14.2.13)
MENJELANG MALAM
Petang menjelang malam
aku masih berjalan di atas angan
merindu datang suaramu merdu
membelai rambutmu yang terurai
mengendus aroma wangi melati
mencuci diri menyejuk sanubari
tuk menata serakan rasa
tuk jauhkan sederet derita.
hingga kini aku masih percaya
Tuhan pengetur alam seisinya
Tuhan memberi sejuta pinta
pada umat-Nya yg slalu menderita (16.2.13)
Puisi pagi
Indahnya warna pagi ini
laksana semerbak wangi melati
sekuntum bunga mengharum
sejuk di hati senyum meranum.
Pagi ini ku masih setia menyapa
kepada Kau takkan pernah lupa
sembari melempar sederet pinta
semogalah sehat jauh dari derita
Bila aku sudah bisa menulis pesan
rasaku ringan bak tiada beban
hatiku gembira seperti bisa bersua
sahabat dekat dan sanak saudara.
(17.2.13)
Kucoba sebut namamu
Kucoba sebut namamu bertalu
penghilang dahaga penyembuh rindu
sengaja kurebut sejuta setiamu
kupancang dlm ujung jantungku.
Bila bisa kau kutatap lama-lama
menyaji lebih semerbak bunga
aroma melati, mawar dan kenanga
mengharum di dada penyejuk suksma
Bisalah kau mengembang senyum
menulis kata senyum meranum?
Bisakah kau kirimkan berita
Penyembuh rindu penghilang derita. (21.2.13)
Lelah
sejak ujung pagi tadi sudah kalah
ruas lutut seperti terlepas sudah
kejar bola ayun raket jadi lelah
bermain tennes mengucur basah
ambilkan setetes air pelepas dahaga
kirimkan senyummu penambah tenaga
lemparkan sepatah kata penanda setia
ulurkan sapamu perekat bersaudara.
Meski pagi ini kaki terasa nyeri
Ω̶̣̇ϑα kata kutata syairlah jadi
segar rasaku bisa berlari
badan sehat hati senang berseri
(22.2.13)
Putuku
Wengi iki aku turu dadi siji
bisa nyawiji ngrangkul si bayi
adoh mamine sing lara sewengi
panas pileg karo ben cepet mari
Rasane luwih ayem turu cerak karo eyange
ora rewel ora nangis koyo biasane
mung ngolat-ngolet pingin pipis lan ngombe
asi ing dot sing wis disiapake
Nadyan ngrekoso ora ngresulo
rasane ayem tentrem adoh suloyo
putuku iki bisa nambah ukoro
dadi gurit sak imit ora mingsro
(27.2.13)
Jalan panjang
Jalan ini masih terlalu panjang
butuh cobaan perlu seribu rintang
untuk menggapai angan+bayang
pintaku pada-Mu kuulang-ulang
Jalan ini masih setia ku tapaki
kunikmati perihnya onak duri
senyumku mengembang setiap hari
semua rasaku terangkai dalam baris2 puisi.
Jalanku masih terasa panjang
kubuang bayang-bayang usang
kurangkai pikiran tuk bisa terbang
memuncak hingga di atas ambang
(28.2.13)
Ω̶̣̇ϑα sekelumit
Sengaja Ω̶̣̇ϑα maklumat sekelumit
kutulis meski sedikit rumit
dalam dadaku tak ingin sakit
lupakan susah tuk semakin bangkit
Ω̶̣̇ϑα-ada saja pernik perusak hati
cobaan menjilma bagai misteri
Kujaga pribadi pelihara sanubari
menutup telinga menata jati diri
Siang ini masih teringat firman-Mu
kusimpan dalam dan slalu kuramu
menyipta gembira hilanglah jemu
meniti putaran di poros roda-Mu.
(1.3.13)
Lemes
Ora koyo biasane
dadaku kroso sesak rasane
wiwit aku adzan subuh-seprene
badanku lemes ilang smangate
Aku tetep mulang mlebu kelas
paring materi amrih siswa jelas
ngajak murid nyingkirke malas
besok mugo dadi bocah cerdas.
Rasaku sakit ora bisa ditutupi
tetep mulang seneng dadiyo jampi
ngilangke nyeri sesak tanpo terapi
swasana kelas rame ning ing rasaku sepi.
(2.3.13)
Seneng
Ing esuk iki bungah tanpa sinebut
nadyan wis 4 dina bb-ku semaput
tan bisa nyuntak isi ati mbesengut
nulis wujud gurit-gurit lembut.
Seneng nyawang kahanan ngomah
sengkut-karya opo wae ora wegah
rasaku ayem-tentrem remen ngalah
muga legowo lan nambah berkah
Wingi aku camping ing bukit Merbabu
koyo kebalut pedhut mlebu wuwu
ora bisa gembira meneh2 ngguyu
pikiran buntet ngurusi bocah mlayu-mlayu.
(7.3.13)
Aku bukan mainan
Tak perlu kuhirau suara hinanaan
memang aku pantas 'tuk mainan?
santun kepada sahabat&teman
tata krama jadikankan pedoman.
Bila bicara bisalah menghormati
mengembang kata mencurah hati
Jangan sampai Ω̶̣̇ϑα yang tersakiti
tipuan&obral janji akan terbawa mati.
Biasa kurasa sebagai bawahan
mampu menahan seribu beban
rasa derita tak berkesudahan
anggap saja sebagai uji kesabaran
(Sabtu, 9.3.13)
sakit gelang kaki
Tahu-tahu di gelang kaki trasa nyeri
tadi pagi masih bisa lari-lari
tennes -kejar bola sana kemari
kini sakit sekali di kaki kiri.
Malam ini tak bisa ke luar rumah
nunggu dukun pijit desa sebelah
'tuk hilangkan sedikit rasa susah
esok pagi bisa ngawasi ujian sekolah.
Yakin... kakiku masih bisa diatasi
maka ini aku bisa sdikit nulis puisi
menyapa sahabat melukis situasi
menyejuk jiwa mengembang obsesi ( minggu 10.3.13)
Pilih tanpa swara
Urip iki kadya cakra manggilingan,
mung mubeng kaya gangsingan,
wong papa bisa kajen keringan
pinter muter nyipta kahanan.
Ojo dumeh saiki duwe kuwasa,
ojo jeleh yen saiki lagi sengsara,
sabar-tlaten dadi tamenge angkara
nyuwun ridhloning Sang Mahakuasa.
Cen bisaku mung ngudarasa,
dadi wong cilik ki sarwa ngrekasa,
omong becik malah salah tampa,
yo wis... tak meneng tanpa suara
(10.3.13)
surup sepi
Mancik ing wanci suruping sepi
atiku dadi tipis rasa sepo tanpa isi,
suryane yen wis napak ing ratri
sigrak ngajak ngracik gurit wigati.
Pancen ana sing kudu tak tulis
nadyan mung wujud sak baris
aku pingin bisa matur ngeciwis
lewat ukara sepi gebulet gerimis.
Muga-muga kita kaparingan sabar
sugih pangapura kababar jembar.
Kasinungan sehat budi pakarti
sugih konco rewang gemi-nastiti
(12.3.13)
mengundang riang
Ω̶̣̇ϑα seonggok pikiran cemerlang
masuk merasuk menggapai terang
menyatu dlm hati suci menjulang
menyejuk rasa mengundang riang
Meski aku masih berselimut awan,
rasa suka bisa senyum menawan
lihat anakku menyuguh sopan
lega di dada bagai berkecukupan.
Sejak pagi anakku ditinggal mama
nampak lugu & tampil tatakrama
baju rapi pakai arloji wangi aroma
mencium tangan paling utama
(trus :minta uang saku) 13.3.13
agar tahu
Biarkan air mata mengalir deras
agar tahu bahwa hidup ini keras
Biar ujung pisau menggores lidah
agar tahu bahwa hidup ini ibadah.
Ketika kita bisa saling menghargai
hidup ini akan terasa berseri
Ketika kita bisa saling mengingat
hidup kita akan terasa manfaat
Ketika kita bisa saling menyapa
Sebait syair indah terasa (15.3.13)
biarkan
biarkan rasaku menyusur sepanjang jalan
biarkan mataku memicing gadis perawan
biarkan pikirku terbang menembus awan
biarkan!! bila kau bisa senyum menawan
biarkan mentari bersinar terang
biarkan suaraku menyeru lantang
biarkan tekatku mematah rintang
biarkan!! bila kau lemparkan riang
biarkan aku menulis syair sebaris
biarkan aku meringis menahan tangis
biarkan aku tak ada yang menggubris
biarkan!! bila kau bisa semakin manis (17.3.13)
Kugapai lembut:
Kugapai lewat seucap lembut
agar segar rasamu tiada cemberut
kubingkai namamu kusebut sebut
nambah suka gembiramu kurebut
Di sela-sela rintik hujan kukirim salam
Lewat sebait puisi indahnya alam
Mengalir wanGi harum pualam
Sampailah penuh rasa kasih yang dalam.
Meski hanya lewat sebait syair
senyum menawan slalu mengalir
sikap sopan santun biasakan hadir
dari dulu-sekarang tiada akhir
(19.3.13)
Perjalanan
Ingin menulis syair di perjalanan
rasa haus-lapar tak jadi rintangan
meski hanya sebait sebagai kenangan
tetap kutulis jadi hiburan.
aku ini berhenti di alun-alun Klaten
teh panas dan bubur hidangan keren
nikmat dirasa makan dengar pengamen,
duduk santai lihat nikmati penuh sabar-telaten.
Perjalanan jauh tak jadi apa
susah dan capek terasa biasa
anggap saja amalan penebus dosa
Jadikan gembira sepanjang masa
(20.3.13)
Sore
Yen suryane wis mancik mangulon
pingin nyuntak rasaku sing maton
ngadohke watak galak dadi alon
mrih jumbuh ginayuh bisa kelakon
Cen susah; ngalah ki ora gampang
luwih becik lambaran putih-abang
suci ing ati kebak ing rasa kapang
wani sembada aji luwih kondang.
Yen sore iki aku bisa gawe ukara
luwih becik tak tulis kanthi prasaja
olah rasa atiku seneng gembira
tak rakit dadi gurit ora mingsro
(22.3.13)
Dalam gemuruhnya suara musik,
rasa tenang tiada menambah berisik
bekuan rinduku mulai mengusik,
sendu pilu menyatu dalam bisik.
Dengar musik biasanya merasuk hati,
kini nada ceria terasa mati
suwara merdu rasa menyakiti
hidangan nikmat semakin tiada simpati.
Namanya saja baru tak enak rasa
susah ditulis dalam sejuta bahasa
Namanya saja baru tak suka bicara
aku takut salah: jangan menambah sengsara.(24.3.13)
Panjering wengi
Selasa Wage ing panjering wengi
dadi srana ngudi tetesing wangi
napak aruming ratri ceraking sepi
ingslup-nlusup mbabar rasa sejati.
Yen wani ancik-ancik ing wektu rinacik
olah-rasa nutup-mata ati resik
nyebar-sabar ngindhik sifat licik
brasta angkara welaso wong cilik.
Punjering wengi aku nangis ing tritis,
lakuku dadio lelakon kang pratitis
bisa ngangkat drajat mbirat smangat,
nemu bejo adoh rasa sifat jahat (26.3.13)
Bila ada waktu
Bila masih Ω̶̣̇ϑα waktu
tetaplah lekat setia dan bersatu
Bila masih punya harga diri
tebarlah sabar janganlah berlari
Bila masih menyimpan pesan
berkorbanlah demi semua insan
Bila masih mampu menulis
ungkaplah rasa meski hanya sebaris (26.3.13)
tugas tuntas
Tugas tuntas terbang melayang
melanglang hingga batas Jombang
menerjang ambang waktu dan ruang
mengantar Fidan cucuku sayang
Kini ku menapak kota Pasuruan
di “permai asri” nama perumahan
senang bersua dalam kebahagiaan
melihat kau menyatu dalam pelukan.
Senyum-tawamu jadikan inspirasi
meski sebaris kutulis jadi puisi
menghibur rasa senang di hati
Aku bersyukur pada-Mu tiada henti
(27.3.13)
di kolam renang
Pagi ini waktuku di kolam renang
seluruh sendi badan tiada tegang
melepas lelah mendulang senang
mengisi libur nikmat jadi tenang
Enaknya renang tiada terbilang
terapi sehat hiburan Mά̲̣̣̣̥υ̲̣̥ dibilang
napasku longgar gaya bagai elang
ambyur meluncur tiada berselang.
Di pinggir kolam kutulis pesan
untukmu kutulis syair mengesan
menyapa engkau tiada bosan,
pengganti temu mengucap lisan (28.3.13)
satu April duaribu tiga belas
Satu april tahun duaribu tiga belas
menambah wawasan smakin jelas
memikat niat menaikkan kelas
jauhkan pikir picik, iri & sifat malas
Biarkan orang-orang tertawa riang
aku akan diam tak gerak dalam liang
menutup hati tak merebut peluang
menata rasa tak goyah godaan uang.
Aku yakin bersyukur
Tuhan tidak tidur
semua bisa diatur
Yaa اَللّه jauhkan dari takabur (1.4.13)
untuk apa?
untuk apa aku bicara
bila menambah sengsara
untuk apa aku menulis
bila pesanku tidak kau gubris
untuk apa aku menyanjung
bila tak ada manfaat di ujung
untuk apa aku menulis syair
bila senyum sapamu tak mengalir
untuk apa melati putih kurangkaikan
bila engkau tak paham akan kebaikan (2.4.13)
tak tutup rapet
wengi iki rasaku tak tutup rapet
mataku ben bisa merem dipet
ilene swara sora wis pampet
muga ngimpiku bisa teko cepet
umpama bisa ngimpi wae rasane wis mulya
opo meneh bisa sembodo kasedya
seneng-gayeng sengsara ora krasa
nangis mringis rasane koyo ono swarga.
wis tak uncalke sebelku
wis tak krangkeng kekarepanku
wis tak tulis titis isi atiku
dadi gurit tipis gambaring lakuku. (dini hari 4.4.13)
berhari-hati tak nulis puisi
Bila jari-jari ini masih lengkit
kiranya masih mampu menyapa dan merakit
merangkai frasa sahaja meski sedikit
menyejuk rasa penyembuh sakit.
Tak terasa telah ber hari-hari
sibuk menumpuk menyiapkan diri
Pilkades sukses saling menyadari
mengadu nyali siapkan Kades tangguh mandiri.
Seperti layaknya pesta demokrasi
ada sejuta ide gagasan dan obsesi
menebar janji adu argumentasi
segudang uang melayang sebagai saksi. (12.4.13)
Nyang solo
Nyang solo mung tuku modem
sepedaan wae rasaku wis ayem
tanpo konco bot-bote wis sanggem
Udane deres anyles kekes÷adem.
Aku ngeyup no emper toko
rasane ngelak pingin jajan soto
golek warung ngombe opo bakso
wedi teles karoben resik ora crobo
Yoben wetengku kroso luwe
ngampet ngelak ngelih ora suwe
untung budhal nyang Solo dhewe
umpomo mami melu mesthi rame.
(15.4.13)
Bermimpi di sri wedari
Aku bermimpi di sriwedari
tak melihat seorang pun menari
berjalan di sri wedari
Ω̶̣̇ϑα tertata ratusan mobil sepajang hari
Inginnya mά̲̣̣̣̥υ̲̣̥ beli mobil idaman
mobil terpajang sudah Ω̶̣̇ϑα harga pedoman
Cari yg murah tangguh÷nyaman
tak bisa bawa nyimpan bayangan
Honda th 2006 harga masih menawan.
Nnat Ω̶̣̇ϑα uang belum tersimpan (28.4.13)
Accuku mati
Accuku avanza iki mati
apa mergo kurang ngati-ati?
masalahe opo aku ora ngerti
asline tak rawat kanti teliti.
cen barang eliktrik ki ora mesti
sok bisa awet sok nyuwun ganti
accu 60 ampere iki wis 2 th 9 sasi
wis gedhe jasane bisa ngantarke aku teko ngendi-endi. (30.4.13)
awal mei
sampai di awal Mei bulan terpilih
Ibarat meniti jalan terjal tertatih
setia kumohon padaMu tiada letih
tebalkan iman jauh tangis merintih
Awal mei semakin terasa
medekap Illahi ungkapkan rasa
ringan beban mengembang karsa
bersandar padaMu bersihkan dosa
Pascasubuh kulemparkan tekat
mengayun langkah semangat kuat
antarkan nyali kendalikan niat
meraih ridhlo-Mu jauhkan sifat jahat. (1.5.13)
ibarat katak
Ibarat merangkak bagai katak
melompat dari lubang antar petak
namanya katak tetap tak berwatak
menyapu gerutu menggerak gertak.(3.5.13)
pintaku
pintaku padaMu tiada ujung
jauhkan dari puji dan sanjung
hindarkan pikir keji tak beruntung
tebarkan rasa sabar tak terhitung.
apa yang tebersit di kalbu
tak mampu kusebut satu-persatu
Kau maha tahu meski setitik debu
sekilas lepaskan bila Ω̶̣̇ϑα awan kelabu.
Pagi ini pintaku padaMu tiada henti
Ridhlo dan barokahMu slalu kunanti
Sujud-rukukku terpatri sampai mati
.(6.5.13
smangat Rabu pagi
Pagi ini kutulis frasa sebaris
penyejuk jiwa melepas bengis
menjemput pinta tiada habis
kulempar khabar penuh puitis.
Meski di hati ini tiada rasa tenang
setia kutulis dalam nuansa senang
meski kaki ini trasa terikat benang
dlm jiwaku slalu bertekat menang.
Smangatku lebih baik mati juara
daripada musnah dlm sengsara
lebih berharga punya iman-taqwa
daripada tiada harta-miskin jiwa
(8.5.13)
Menunggu rindu
Biarlah hari-hariku mengejar waktu
asalkan ikatan obsesi menyatu
biarkan waktuku menunggu rindu
asalkan dlm jiwa menggaung irama merdu.
Aku meniti antara tangga melodi
senang susah tiba silih berganti
senyum tawaku pengubah benci
jadikan smanagat luka sakit hati
Hanya kepadaMu aku berserah
mendulang nasib sambil ibadah
sehatkan jiwa raga imanku tabah
kucur rezkiMu murah melimpah (13.5.13 )
Syukurku
Syukurku padaMU tiada ukur
Kucurkan padaku jiwa jujur
Limpahkan barokah meruah
Ringankan jiwa dalam ibadah
Jadikan hari ini sebagai instrospeksi
Jauhkan sejuta sifat dengki
bimbing jiwa ini tuk sudi rendah hati
berikan setetes kasih tanpa menyakiti.
Bila 14 Mei ini sebagai memori
Syukurku padaMu tiada henti
Sehat semangat melekat setiap hari
Ijabahkan pintaku ya Allah ya Robbi (14.5.13)
Gurit kanggo Rafid
Yen bisa pingin tak rakit ukara
gawe gambar jembar rasa gembira
kebak bungah nadyan ora sepira
lambaran sabar adoh angkara.
Penting atiku jenjem lan ayem
nikmati sega sambel sayur bayem
ora pingin acara macem-macem
Yoben dhuwitku ludhes anakku marem.
Aku golek mobil sak anane
rawaten apik ngati ati wis wajibe
gelem syukur bekti bp lan mamine
Ibadah rajin tambah barokah rizkine.(15.5.13)
Sholat malam
Antara dengusan nafas berserakan
dlm sujud sepi slalu kumohonkan
seribu pintaku yaa اَللّه limpahkan
barokh hidyah inayah berkecukupan
Di sepertiga malam membungkam
lepaskan salah dan dosa kelam
tebarkn rendah hati tiada dendam
taburkan nikmat lepas lembaran buram
Dingin malam Kepurun jadi saksi
dalam mengemban beban tupoksi
Pramuka setia dalam arena prestasi
tak terlupakan pintaku kepadamu ya Illahi Robbi. (18.5.13)
besok kapan
besok kapan genderang menang
mengunggkap gelap jadi terang
meniti nyali membilang bintang
hingga lepas seribu halang-rintang
besok kapan musikku merdu
bukan melulu melody sendu
bukan hinaan cantik merindu
datanglah setitik rona2 terpadu
besok kapan bisa unjuk swara
menggungkap cita rasa asmara
merenda nada menembus bahtera
menyuci diri dlm suka tiadatara. (20.5.13)
pintaku
Pintaku Kau temukan harapan
bak bertemunya utara-selatan
mengikat niat melaju ke depan
di ketiakMu harApan kupanjatkan
Aku tak mampu berbuat sesuatu
tanpa nikmat sehat setiap waktu
lewat rangkaian kalimat tak mutu
Syukurku mengucurr padaMu اَللّه yang satu (24.5.13)
wonogiri
Wonogiri kota budaya
Mengembang arena pariwisata
Gajah mungkur sebelah kota
Waduk indah peninggalan Suharto
Ω̶̣̇ϑα perubahan luar biasa
Arena rekreasi luas leluasa
Tempat main anak dan dewasa
Layak jadi tujuan pariwisata
Hapir lima tahun tidak ke gajah mungkur
Nikmatnya warung kuliner tak terukur
Menambah senang hati dan panjang umur. (22.5.13)
menjelang pilgub jateng
sepi tak teratasi tanpa bosa-basi
meski telah kutata sejak sabtu pagi
TPS satu tempat tugas mengabdi
pilgub jateng cari pimpinan prestasi
sepi nyaris tanpa unjuk gigi
tiada aura smangat berapi-api
tiada visi-misi adu argumentasi
antosias datang di tps jadi sanksi?
sepi rayuan dari calon gubernur
pesta dekokrasi meski menjamur
pemilih apatis semangat mengendur
jadikan renungan arif teratur
di tps satu aku bergugas
kuminta anggotaku datang bergegas
semangat mengabdi tanpa batas
tidak memihak bersikap tegas (25.5.13)
malam ini
malam ini air mata masih menitik
luka menganga bak rasa tercabik
menunggu sembuh hingga senyum setitik
melayang mendulang bayang wanita cantik
lewat sebait frasa sahaja
kucipta 'tuk penyejuk jiwa
mengisi waktu merangkai asa
nikmat dirasa enak dibaca (25.5.13)
buat sahabatku Ganjar
pascapesta demokrasi
kau peroleh suara tertinggi
memikat niat jauh korupsi
membawa Jateng smakin sinergi
lewat sebait puisi kutulis pesan
memang Kau sangat mengesan
ketika kupeluk bak seorang insan
cakap rupa bicara tiada bosan
bila impianmu sungguh jadi gubernur
majukan Jateng agresip dan teratur
kikis korupsi yang sedang menjamur
jadikan Jateng semakin makmur (26.5.13)
selimut awan
meski mentari beselimut awan hitam
degub hati bernyali bergelut alam
senyum sapaku kulempar salam
untukmu memancar khabar tiada padam
bisaku minta lewat menulis syair
menyusun harapan kata-frasa mengalir
menyuguh berita seraya menyindir
smoga kau bahagia dunia sampai akhir.
pintaku pada-Mu sungguh bertalu
tak kenal lelah tak jemu malu
pancarkan smangat awan berlalu
menyencang harap bagiku perlu (27.5.13)
rindu cucu
aku hendak cepat meluncur
meroket kilat hendak membaur
mencurah rasa syukur
bercanda ria pada cucu penghibur
niatku tak bias tertahan
semampang masih ada kelebihan
waktu sekilas melepas kerinduan
menatap Fidan jauh di Pasuruan
Fidan suka jika aku senandung
melagu tembang tan pangkal ujung
memecah sunyi tangis menggunung
senangku berdendang smakin tersanjung (29.5.13)
wiwit esuk
wiwit esuk kemul grimis riwis-riwis
anyel semumpel mbunteti tangis
tak tulis dadi gurit manis
ngilangke rasa dora lan lamis.
nadyan srengenge tan ana khabare
becik aku nulis sak bisane
wujud gurit sak imit gedhe maknane
sarana srawung kadang mitrane.
Ing wanci iki pingin piniji
matur salam taklim dadi wigati
kebak panyuwun sehat mring Gusti
bias sembada ing urip sakdurunge teko ing pati. (3.6.13)
di sepertiga malam
di sepertiga malam-Mu kucurahkan
seribu pinta tak terkatakan
mengisi ruas-ruas hati sepi
merengek berkali pada-Mu ya Illahi Robbi (4.6.13)
pagi ceria
kutatap pagi ceria
bintang cemerlang menyapa
menghias penyejuk asmara
antarinsan dengan Tuhan Yang Esa
kutatap indah merekah
lantunan adzan subuh awal ibadah
mendekat diri sujud di atas sajadah
kupasrahkan jiwa ini ya Allah.
kucurkan barokah-Mu tiada henti
limpahkan sehat piker dan teliti
amanah,sabar,setia tak menyakiti
istiqomah dalam ibadah sampai mati (5.6.13)
nikmat
nikmat bila bisa memikat niat
mampu manfaatkan waktu
belajar menyebar sabar
mendidik sikap cerdik
meski ada kertas di laci
tampak cuka penyedap rasa
meski ada sekilas benci
tampak suka cita ceria (6.6.13)
hari-hariku
biarlah hari-hariku mengejar waktu
asalkan ikatan obsesi masih menyatu
biarkan waktuku menunggu rindu
asal dalam jiwa menggaung merdu
kumeniti tangga alunan melodi
senang susah silang silih berganti
senyum sekilas penghapus benci
jadikan penyembuh luka di hati
hanya pada-Mu aku berserah
menunggu nasib mohon hidayah
sehat raga imanku tabah
kucurkan barokah melimpah ruah (6.6.13)
semutan
tangan kanan semutan
rasa sangat tak nyaman
tangan kakan jadi andalan
aktivitas menulis jadi ganjalan
kali ini sangat terasa
semutan tidak seperti biasa
minum obat atau periksa?
Menambah susah dalam rasa (7.6.13)
Esemmu lunga
wis sawetara esemmu lunga
tak tunggu ana gisiking segara
nadyan lungkrah bubrah ing rasa
esemmu bisa nambah bungah sawetara
nadyan sititik kirimen ganda wangi
racikan kembang arum melati
dadiya sarana mbukak bunteting ati
ngudi sehat jiwa-raga luwih wigati
esemmu uncalno ing pangkonku
langit biru wis dadi seksi kangenku
manising esemmu ngrucat batinku
tak tulis ing kikising guritku. (9.6.13)
sekelumit rasa
kulempar padamu sekelumit rasa
menyusup di sudut gapura asa
menguat lekat terasa luar biasa
membangun semangat jiwa korsa
lewat kalimat kurawat cermat
mengungkap niat teramat kuat
jadikan penyembuh luka muslihat
bangkit sahaja berpikir akurat
padamu aku suka mencipta syair
mengikut rasa bak air mengalir
menyapa dirimu kan selalu hadir
mohonkan sehat selamat sampai akhir (10.6.13)
@korsa= (korp kesatuan)
Hand phon-ku
Hp-ku wis tak isi pulsa satus ewu
karoben bisa seneng atiku
bisa dadi sarana nulis syair lan lagu
crita suasana ngobrol lan ngguyu
sore iki beda karo biasane
nyapu nyuci masak mbuh rasane
rewangku mbolos saksenenge
ora teko ora pamit meneng wae
tak tampa kanthi rasa gembira
jembaro atiku kaya segara
seneng kerja dadi adoh lelara
tak tulis dadi pirang-pirang ukara (12.6.13)
dzikir di senja hari
pagi siang petang berganti malam
waktu berputar di poros alam
mendekat Allah semakin dalam
di awal senja kulempar salam
melimpah ruah sehat bahagia
ringan ibadah dzikir jadi biasa
menjaring pahala melepas durhaka
kutunggu ridhlo-Mu Yang Mahaesa.
Pintaku tak jemu-jemu kutulis
liwat bahasa puisi berbaris-baris
pagi siang malam tak habis-habis
jadi penyedap rasa mengikis tangis (16.6.13)
salam menjelang malam
syukurku berlipat-lipat
makan sayur sambal teras nikmat
buka puasa sama kluarga jadi amanat
senin-kamis puasa smakin melekat
syukurku tak terhitung
tuga sehari sudah rampung
menata rasa teras beruntung
berserah diri pada Yang Maha Agung
pasca magrib kulempar pesan
untukmu aku kirim salam
senyum sapaku maafkan yang dalam
bila mengganggu dirimu di ujung malam. (17.6.13)
sakit gigi
Duh Allah duh Gusti…
hingga batas malamku menyanyi
tiada berirama tanpa melodi
menahan kejamnya sakit gigi
susah kugubah jadi bahasa tulis
malam begini sambil meringis
menahan beban sakit nan bengis
kutahan sendiri tanpa menangis
biarlah jadi cerita setitik
hamper semalam mata melirik
mengiring suara jengkerik
bak melagu sendu menarik
mata ini susah untuk tidur
menahan sakit tiada ukur (19.6.13)
bila senja
Bila senja jelaga meranum tiba
kuripta seikat frasa sahaja
bila senyum harum ingin menyapA
kutata jadilah syair pengganti raga
Biarlah jiwa ini bisa menyatu padu
asalkan bisa hilangkn susah-sendu
Biarlah puisi ini melagu merdu
asalkan bisa menyembuhkan pilu
Lewat senja sejuk pesona
kirimkan secoret kata bermakna
jalinkan sejuta rasa merona
menyejuk hati pikiran sederhana (21.6.13)
Waktu berlalu
Sekejap waktu telah berlalu
bagai kilat petir hilang satu satu
belum jelas yang hendak dituju
menunggu waktu jua kpn bertemu
Bila bayang bayang mengawang
bisalah berlari terbang melayang
kendali mentari hati memancang
mengikis habis kucencang bayang
Setiap waktu pikir menggulir
Ω̶̣̇ϑα saja sederet masalah terpikir
sejuta emosi egobengis tersingkir
dekatkan diri igtifar dan banyak berdzikir (21.6.13)
menghitung hari
tengah bulan juni masih menanti
putaran waktu-Mu dalam kendali
bilakah Engkau kan sudi memberi
setitik pinta terpendam dalam hati
meski sudah sejuta nikmat kurasa
susah tuk diungkap dlm kata-frasa
bak menjulang di pucuk angkasa
pintaku pada-Mu sampai batas asa
pagi ini masih menghitung hari
seraya merdzikir,takbir tiada henti
mohon kucurkan pintaku Ÿα̍̍̊α̇̇̇̊ Robbi
lapangkan dada, hati berseri (25.6.13)
mendhung
mendhung peteng nggembuleng
udan deres koyo wanci rendheng
Iki salah mongso udan gendheng
olah raga tan bisa mung pilih meneng
ojo lungkrah merga kahanan
mendhung-udan lambang kemakmuran
syukur kita kaparingan kesehatan
akeh rezki sibuk ora dadi alasan
bisaku mung nyuwun sehat-kuat
mugo bisa nulis cermat akurat
suka srawung ngangkat derajat
dadi srana nyerakke rasa, ngedohi niat jahat. (28.6.13)
dini hari
dini hari sepi sendiri
menata hati menyuci diri
meniti putaran jarum jam berarti
hingga batas menjelang pagi
kucuran air wudhu penyejuk kalbu
mengawal sujud pinta dalam sahdu
berbukit kata sarana mengadu
kucurkan bahagia lepaskan gerutu
dini hari semakin sepi
pintaku padaMu tiada tepi
pikir mengalir hingga di batas pagi
menjaring berita bahagia penyejuk hati
masih setia bisa kutulis
pintaku wujud syair ber baris baris
segar terasa hilanglah tangis
limpahkan sejuta 'aroma manis' (29.6.13)
Wulan Juli
Wulan Juli wis mancik sitik
kebak pangarep arep becik
rupa warta alus lan rindhik
tinulis ing sarining gurit lirik.
Larut lakune jarum jam banter
panyuwunku rina wengi santer
pinaringan ayem tentrem+pinter
Syukur mring Pangeran manther
Urip iki mung kadya sandiwara
kebak rasa bejo lan sengsara
dadi koco brenggolo mring sira
remen bekti mring Gusti lan negara. (2.7.13)
udan riwis-riwis
mendunge wis dadi udan riwis-riwis
surya jenar tan suminar
njekut mbesengut magut ing dhadha
niat mbirat sewu tekat
mrih sumilaking reribet
padhang njingglang bisa sinawang
nyingkir pikir kang nyrimpeti laku
bisa sembada adoh rubeda
muga Gusti ngijabahi (3.7.13)
putaran hati
biarkan aku terbang mengawang
untuk lupakan pikiran usang
biarkan aku membuang bayang
untuk meniti hati mendulang sayang
ketika ada rasa luka menganga
hanya pada-Mu harum bak wanginya bunga
ketika ada rasa menggoda
hanya pada-Mu mohon ampunan dosa
kini aku semakin mengerti
hidup bak putaran roda pedati
hidup susah-senang rindu dan benci
penggoda hati menghias silih berganti (4.7.13)
Sejengkal waktu
meski cuma sejengkal waktu
Izinkan aku bisa menggerutu
lewat di spertiga malam syahdu
padaMu kumohon sepenuh kalbu
seperti malam2 lalu masih kupinta
sehat jiwa raga akal budi berjuta
kuatkan iman & macam2 kuminta
jauh dri keluh senyum rasa tertata
Sholat malam ini sebagai sarana
minta pada-Mu telah bisa terlaksana
mengisi hati sebagai insan sederhana
merasa salah Ω̶̣̇ϑα dosa menganga
(6.7.13)
Siam Ramadan
Wis mancik ing wulan Ramadan
becik ngolah ati gelem tata dandan
ngilangi rasa cidra sifat bengis lan edan
napaki siam Ramadan nglawan nafsu setan
yen rasa iki wis bisa tumata
siam sewulan ora bakal nggesula
tan remen nesu ngumbar angkara
dimen nyadhong ampunan Sang Jawata
wajibe ing wulan Ramadan wis ngerti
dadi sarana ngilangke dosa yekti
kadya tapa brata ngolah rasa sejati
pasa Ramadan wulan mulya kebak ing pangati-ati.(9.7.13)
bergelut
bergelut di hotel Brongko Yogya
bersama membuka pernik pesona
bercumbu dengan kurikulum 2013 dalam bahasa
remang menyelimang sangat terasa
kurikulum baru jadikan tekat
menyatu deru membawa perekat
antarguru se-Jateng smakin kuat
menyongsong asa cepat melesat
hanya puasa membawa makna
keluh tiada karena derita
lapar terlempar karena puasa
hanya kantuk slalu datang menyiksa.
(10.7.13)
doa untuk bapak
meski setumpuk biduk
menghiasi di sela-sela sibuk
kucurahkan sisa tenaga jiwaku
untuk meninta sedikit sabar bagi bapaku
yang sedang menahan seribu gerutu
di saat lutut kakimu patah tak berbutu
dan pasca operasi kau masih mengeluh
doaku semoga Engkau segera sembuh.
bila bisa kutulis sebaris pinta
janganlah Engkau banyak menyiksa
berikanan kesembuhan segera
hingga kembali bisa senyum dan tawa
kembali banyak bersyukur
lewat sujud pada-Mu tiada ukur (15.7.13)
hari ini
hari ini masih terasa mendaki
bergumul menusuk nyeri di ujung kaki
meniti seraya senandung lirih
menahan beban penghilang perih
hari ini masih dalam remang
merangkai nafas waktu berselang
hendak melangkah dengan sayap beterbang
ingin kubuang jauh sederet kenangan usang
pagi ini masih bisa kutulis sebaris frasa
penyejuk hati mengembang rasa
mengungkap liwat seni dan bahasa
cukuplah senang luar biasa (16.7.13)
firmanMU
menjelang siang menyencang bayang
menapak riang menggapai sayang
rindu kasih-Mu hendak kujemput
kupeluk sibuk untuk memagut
mengendus firmanMu manis
indah merekah tiada habis
kucoba buka untuk kucerna
sejauh mana jiwa ini bisa merasa. (17.7.13)
menunggu subuh
menunggu subuh berlabuh
membuka hati membuang keluh
hadis firman-Mu jadi penyuluh
nyaman tenteram terasa teduh
ada dorongan dalam hati
berbuat terbaik bisa berbakti
memupuk malu bakti Illahi
lewat puasa kendali diri
pintaku padaMu tak terbilang
kualang-ulang malam dan siang
limpahkan sehat iman tak kurang
ringankan ibadah pengisi waktu dan ruang (18.7.13)
Rembulane kusem
Rembulanne ora gelem mesem
rupa indah ilang mung kusem
ayumu uncat kecut ngemut asem
susah miris kebak rasa lingsem
Wengi sing kudune dadi indah
suntrut esemmu tanpa faidah
malem 15 Ramadhan niat ibadah
nyuntak rasa sujud ing sajadah
Rembulan kae bisa dadi saksi
Yen malem iki aku nyuntak obsesi
sengkut bikut tetep bisa nyawiji
mung nyuwun ridhane Illahi robbi
(22.7.13)
Kulempar pesan
Ketika tiba2 dikucur beban
serahkan diri di pangkuan Tuhan
Ketika tiba2 Ω̶̣̇ϑα jenuh menggoda bukakan aura membara berada
Meski liwat sekelumit kata sahaja
mampu menyuguh smangat kerja
Meski liwat sepotong kata tertata
sapaku smoga sembuhkan derita.
Kini sampailah kulempar pesan
menyusun kata pengganti lisan
menyapa Engkau penuh harapan
SehaT jiwa ragamu 'tuk songsong masa depan. (23.7.13)
sampaikan sapa untukku
sampaiakan untku sekelumit sapa
untuk menata serakan rasa
bila Ω̶̣̇ϑα sepercik kata sahaja
bisa membawa senyum bahagia
seandaianya kau mampu menulis
bisalah kau cipta frasa sebaris
ringankan beban hati sedih teriris
gembira merona senyumlah manis
dari pangkuanku saya sampaikan
doa puji utk-mu penuh harapkan
semoga bahagya sehat tingkatkan
syukur sejahtera iman tanamkan
(28.7.13)
pucuk cemara
hembusan di pucuk2 Cemara
membawa aura napas asmara
sejuk merasuk dalam dada
senyum merebak meregang jiwa
Ketika mata hati telah terkantuk
seluruh tubuh butuh berlabuh
di simpang jalan lepaskan peluh
cipta nuansa gembira lepas keluh
kini Engkau datang kembali
hendak meniti di celah2 hati
mengendus tembus ‘kan menyakiti
datang menghadang setiap hari
meski cemara kini masihberdiri
sandarkan jiwa ini berserah pada Illahi Robbi(29.7.13)
ujung pagi
ujung pagi masih setia mengisi
rongga relung relung hati sepi
meski setitik firman-Mu menghiasi
jiwa terjaga terasa indah terisi
ujung pagi masih setia menanti
datangnya sejuta inspirasi
sejuta pintaku pada Illahi
kucurkan smangat, sehat banyak rizki
(30.7.13)
di pucuk ceria
di pucuk pucuk ceria
masih aϑα sepotong doa
antarkan jiwa penuh aroma
penyejuk rasa meraih citacita
(11.8.13)
Iklas hati
Ketika Iklas hati seluas daratan
melepas maaf tiadalah keberatan
ketika dendam sedalam lautan
mengucap salam senyum lakukan
Bila kau masih bisa menulis
betapa secoret frasa tetap kau liris
bila dalam hati terasa teriris
ungkapkn rasa lewat frasa berbaris
Sungguh insan tetaplah insan
tak bisa menahan sedikit beban
menjaga jiwa mengatur lisan
derita sedikit saja bak kesakitan
(10.8.13)
kenangan
berjalan tanpa alas
berpikir tanpa batas
menyusup dalam waktu terbatas
menghenyah rasa-rasa malas
dan ini sudah dalam perjalanan
aku percaya penuh keyakinan
Tuhan tak akan memeberi orang berpangku tangan
Perjalanan panjang jadi kenagan (9.8.13)
rindu
dulu kau suka kucumbu
tak pernah menggerutu
menyungging senyum bila kurayu
dulu kau suka kukirim sesuatu
kini bunga indah itu telah hilang
terbawa angin terbang kencang
Melaju menembus pekatnya awan
Kenang kejam janganlah terulang
aku rindu kamu
mengikat hati menyencang kolbu
serak sedikit bila kau melagu
gelisah musnah hati menderu
(8.8.13)
akhir malam
akhir malam ini aku masih sujud
mohon karuniaMu Kau kusebut
awal syawal ini aku ingin merebut
nikmat janji-Mu bisalah terwujud
akhir malam ini tak jemu kuminta
sederet nikmat yg tak bisa kukata
awal syawal bisa membuka mata
liwat ujung lidah kulepas dusta
akhir malam ini ruas hati masih terasa ringan
sholat lail ringan berjalan tiada beban.
akhir malam ini trasa Ω̶̣̇ϑα kesan menawan. (8.8.13)
aku masih cinta kamu
Ramadhan..... aku masih cinta kamu
bila kau tamu aku masih ingin menjamu
seluruh jiwa-raga masih setia meramu
sejuta doa indah di ujung lidah kumampu
ketika aku semakin bertambah tenang
tenangku terasa semakin senang
menghadang ridhlo-MU segera datang
lewat kalimat cermat pintaku berulang ulang
tak terasa engkau segera berpisah
kesan mengesan terasa sangatlah indah
pagi siang sore malam dalam nuansa ibadah
kucurah penuh amanah tanpa terasa lelah
ramadhan, aku masih cinta kamu
ramadhan, jangan tinggalkan aku
ramadhan, limpahkan syafaat padaku
ramadhan aku masih ingin menjamu-Mu
(akhir ramadhan, 7.8.13)
kukirim kata
bibir ini menyeru-Mu tiada akhir
melempar sapa sahdu dlm pikir
senyum merona sejuk mengalir
terbalut pinta doa aroma dzikir.
kirimkan sepatah kata sahaja
padaku jadi penghibur luarbiasa
penghilang sedih bermuram durja
lepas sedih senyum pastilah bisa
bila dengan berpuisi bisa berseri
kutulis bait syair mengharum sari
bisa dengan sapa bisa wibawa
kukirim kata seni antarkan tertawa (3.8.13)
ujung pagi
ujung pagi masih setia mengisi
rongga relung relung hati sepi
meski setitik firman-Mu menghiasi
jiwa terjaga terasa indah terisi
ujung pagi masih setia menanti
datangnya sejuta inspirasi
sejuta pintaku pada Illahi
kucurkan smangat, sehat banyak rizki
(30.7.13)
semedhot
semedhot ing ati aku mbok tinggal bali
mripat iki dadi kembeng kembeng brebes mili
wis tak kipatke rasaku; ora pingin nggondeli
yo ben enggal budlalo muga kebak ing pangati ati
wancine cen kudu ngene
ninggal aku iki pingin bali ono papan pagaweane
setia tugas lan kewajibane
sengkut bikut grengseng kekarepane
njero ati kebak dongo pamuji
mugo bisa sembada gemi nastiti
urip kecukup ojo kurang materi
iman islam tansah tanjem ing ati
tata krama ngormati liyan kuwi mesti
dadio manungso kang kebak ing pangati ati (12.8.13)
mata terjaga
hingga di dini hari mata terjaga
tak hendak tidur susah dikata
pikiran ringan seperti biasa
hanya hidung tersumbat influinsa
secuil pil sudah kutelan
ringankan gatal tenggorokan
lepaskan sesak di pernafasan
antarkan mimpi pengisi malam
syukur: sejak sore ikut ulang janji
kini Pramuka sejati dalam hari jadi
mengisi renungan÷ instruspeksi
tetap semangat mengibarkan panji.(14.8.13)
napas mengkis
napas mengkis ora uwis2
ing dada koyo di ganjel linggis
watuk pileg cen penyakit bengis
kroso lara isin yen arep nangis
nadyan sakit isih tak niati poso
wulan syawal nggo nyudo doso
njaga iman islam ben umur dowo
influinsa bengis yo ben tak tompo
watuk ku cen wis koyo lengganan
siji watuk sak omah bisa ketularan
swara rusak sak awak kesakitan
bisa2 Allaah nguji umate karoben paham tugas lan kwajiban. (14.8.13)
patung Kartasura
tengah malam begini tetap berdiri
bersErempang senjata tiada henti
semangatmu menyala tak takut mati.
ikut menjemput datangmu hingga dini hari.
patung kartasura memberi inspirasi
dlm dinginnya malam jadi puisi
pengisi waktu hingga jelang pagi
menjemput lembut kekasih hati.
patung kartasura jadi saksi
Menebar sabar menepati janji (15.8.13)
Yaa Allahu
Yaa Allaaaahu,
Flu- batuk dan haus- dahagaku
jadikan pengurang salah-dosaku.
Yaa Allaaaahu,
kata-frasa dan irama-syairku
Jadikan pengikat pinta -doaku
Yaa Allaaaahu,
nafas-detak dan ritme jantungku
Jadikan penyelaras iman-islamku
Yaa Allaaaahu
jiwa-raga dan segala aktvitasku
Jadikan pengharum rona hidupku (15.8.13)
Jumat
Jumat ini smakin sehat
Untuk melakukan sholat
Jumat ini smakin semangat
Untuk menyatakan taubat
ketika masih Ω̶̣̇ϑα sedikit iman
rasa syukur tentulah tertanam
dan ketika masih Ω̶̣̇ϑα sdikit waktu
lakukan ibadat jumat semakin jitu
(16.8.13)
makna merdeka
merdeka tanpa upacara
merdeka tanpa bendera
merdeka tanpa laguswara
merdeka bermakna bisa luluasa
merdeka bisa leluasa menghayal sejuta cita-cita
merdeka bisa leluasa bicara dalam norma tata krama
merdeka bisa leluasa menulis frasa dalam segala gaya
merdeka bisa leluasa bersuka-ria tanpa tertawa
merdeka bisa leluasa menangis meronta dalam baris2 kata
merdeka ternyata leluasa bisa gembira penuh makna (17.8.13)
adhem wengi iki
adhem wengi iki tembus sumsum
njekut kekes anyles nandhes balung
sepi swara tan ono rupa koyo wengi suwung
nunggu impen mrih tembusing ganda arum
adhem wengi iki wis dadi wancine
rembulan indah katon ayu rupane
nambah betah sengkut bikut panyuwune
mring Allah Pangeran dadi sesembahane
adhem wengi iki njalari ati trenyuh
eling lelakon dadi isin kebak pakewuh
mripat kembeng drojos mili eluh
dadiyo laku kang kebak ing kawruh.
adhem wengi iki dadi sarana
nyuntak sewu rasa mawarna-warna. (18.8.13)
biarkan rinduku tak beku
biarkan rinduku tak mau beku
karena bibir ini hendak melagu merdu
setitik kesan mengkristilal kental
kerling matamu tersimpan kekal
biarkan rasa hati ini terbang mengawang
bercengkerama memeluk semerbak kembang
ungkapkan celah rasa bimbang terkekang
kupetikkan gitar mengiring senandung tembang
biarkan hari ini aku setia menunggu
rinduku datang cemerlang tiada mengganggu
lama kuharap berminggu-minggu
menjadi penyejuk jadi syair sebait lagu (23.8.13)
penyejuk hati
Malam Kelam
Oleh: Medi Widada
Malam kelam membungkam kejam
gelap lelap mengkilap tiada harap
kerdip kerlip sejuta kunang mengawang
menghadang bayang-Mu seraya mengadu
kujaring kasih-Mu penuh seluruh.
Di malam kelam ini aku dalam kesendirian
ingin mendaki ke atas buih kerinduan
mengayun ombak kebahagiaan
menjala sejuta rasa seluas samudera
menoreh indah melukis sebaris cita
menjalin jaring memori-memori asa.
Dalam malam kelam
izinkan aku setia merayu-Mu
di antara sederet suka, sedih dan sendu,
bayang-bayang-Mulembut berubah jadi goresan sembilu
mencabik-cabik merusak-porak jadi pilu.
Kutebar sabarku ‘tuk mohon rahmat-Mu
kobarkan hati ini ‘tuk tawakal menunggu ridlo-Mu.
Dalam malam kelam mencekam,
ingin ku menggantang bayang sayang-Mu
ingin ku menyencang datang kemurahan-Mu
ingin kupinta setitik cita bahagia rahmat-Mu
Bila setitik putik wangi-Mu sungguh membawa aroma
Ku antarkan seribu kunang-kunangku
Kutitipkan kembang wangiku
Dalam malam kelam ini
‘tuk sujud menyebut atas nikmat-Mu (9 . 12. 2010 )
Puing hati sepi
di antara puing-puing rasa sepi
masih tersisa benih-benih hati bersih
sengaja kuikat kuat dalam nurani
pemberi aroma segar bugar jasmani
bilakah rasaku bisa merekah
menyuci diri mencari faedah
ternyata tidak semudah memutar lidah
‘tuk menguat tabah menambah gairah. (29.1.10)
cerita di batas cakrawala
ketika kupetik bukit di dadamu
melayang bayang semakin menderu
kutanam dalamdalam rinduku di ujung surgamu
melumat desah sejuta swara syahdu
beterbang mengawang di bukit langit
napasnapas terlepas tiada batas
dan ketika syair mengalir membasahi dua hati
engkau memeluk erat melekat sekali
kututup kutub antara dua samudra
di batas cakrawala engkau tak berdaya
di batas cakrawala kau tak bersura
di batas cakrawala ada sejuta rasa.(2.1.10)
tak tata atiku
tak tata terus atiku ben tahan
ngrasakke getiring rasa kang rontang-ranting
pikir ngalir muntir koyo kincir
karoben laras,lirih, leres lan pantes
nyingkir saka swasana kang nggrantes
bisa genbira kaya wong sing sugih bondho,
bisa sembodo tebih soko rubedo.
bisa bali iling mring Gusti kang Mahasuci. (2.12.11)
Detak hati sepi
Detak detak hati sepi
jadi saksi tuk mengurai kata 'sepi' jadi puisi
ada setumpuk puruk sebungkah rasa menggila
menusuk menembus tembus di ulu suksma
merebut rasa suka 'tuk melepas duka
ku bisa senyum mengharum meski di kulum
ingin ku tahan nafas tuk melepas
gatal mengganjal
mengiris tangis hati bengis
hingga seluruh sendi penahan badan
mengelupas panas terasa lepas
detakdetak hati sepi menjadikan nada-nada melodi terasa asri (3.12.10)
Tangis tengah wengi
tengah wengi aku tangi
napas sesak kaya wong mengi
rasaku rusak sempal rompal rampil
njempalikan kuwalik koyo buta cakil.
pingin ngrakit rasa mrih aku rahayu
ora pingin nggagas swara wanita ayu
alus mulus mung rakus apus-apus
awujud menungso ning asifat wedus.
aku wis bola-bali kecemplung kedhung
kurang ngati-ati nampa manising tembung
susah digunggung tekan ing pucuk ing gunung
pahit, getir, langu kaya mangan kecubung.
Dhuh Gusti pangapura Paduka kulo tenggo..
nyuwun pitedah Paduko. (3.1.11)
tengah malam sepi
tengah malam sepi
jauh dari setitik mimpi
kulangkahkan kedua kaki
mengucur air tuk bersuci
tengah malam kumenangis
linang air mata bak gerimis
isntrospeksi diri sambil mengais
Ya Robbi... pintaku pada-Mu tiada habis.
di sudut malam ini masih kutulis
sebaris frasa sahaja tersaji manis
menyejuk hati menghilang bengis
menyembuh lara sedih terkikis. (6.1.11)
Pasca subuh
pasca subuh kuberlabuh teduh
menata rasa mengolah jiwa
terjauh dari sikap angkuh
bisa menciptak nuansa legawa
Tuhan pengatur segala waktu
Tuhan pemberi jalan seribu satu
dalam yg jiwa besar mampu menapak sabar
menebar kabar bisa senyum kelakar (10.1.11)
wiwit wingi
wiwit wingi aku wis wantiwanti
dadio wong waras wae paling wigati
yen pangkat drajat rezeki lan pati
dudu kwasaning ati, kagungane Gusti.
yen aku rumongso pinter ning kerep keblinger
aku ya kaya lumrahe menungso ning kerep sengsara
pikiranku muntir-muntir koyo gangsir
ono sewu lelakon gegayuhan ing njero pikir.
wow... iling welinge kancaku
pintero ngrasakke jantraning laku
becik ketitik olo ketoro dadi semboyanku
adhem-ayem jroning ati adoh soko panggrutu. (11.1.11)
Masih ada waktu
masih ada waktu 'tuk senyum lembut
meski dlm hati berselimutkan kabut
masih ada waktu tuk merebut
setiap waktu asma-Mu kusebut-sebut.
bilakah Engkau bawa rasaku suka
tidak malah menumpuk sejuta duka
bilakah aku bisa berjiwa besar
agar dalam hatiku ada selembar sabar
hanya Engkau-lah sesungguh penyembuh hati
di pangkuan-Mu kupinta sehat dan seribu nikmat yaaa..Robbi..!! (13.1.11)
pintaku
Aku masih meniti hari dalam uji kompetensi
bumi perkemahan Boko jadikankan saksi
mengukur luhur jati diri Penegak sejati
menata rasa, menguji nyali, berbenah diri dg teliti.
Pramuka SMANCa dalam gema jiwa terbuka
Kau kusanjung setinggi gunung di alam bebas merdeka
kembangkan jiwa, lesapkan duka kujemput suka
ku bingkai dalam Trisatya dan Dasadarma Pramuka.
Bila Engkau berkenan usirkan awan kelabu
hilangkan seribu rindu, gelisah-mendesah penyakit kalbu
di bukit gunung menggaung sejuta pinta untuk-MU
lewat kalimat cermat, frasa2 tertata di selasela waktu.
Tuhan berkati aku......!!!! (16.1.11)
Kembalikan riang
kembalikan riang jauhkan keluh
bukakan terang singkirkan keruh
cencangkan kenang dekatkan teduh
mengusir lara menyencang sembuh
ketika aku bisa menulis
sebaris frasa kutata manis
ketika aku bisa suara
sepatah kata nuansa membara
kembalikan sejuta gairah
bak kembang indah merekah. (2.12.11)
Atiku kelara-lara
wengi iki pingin ngrakit gurit sak imit
nandyan ati iki isih rinujit-rujit
swara jangkrik ngerik rinasa jiwit
atiku kelara-lara kaya nyonggo sewu sakit.
nadyan tan ana piyayi sing ngerti
becik nyuci rasa lan instrospeksi
yen ndonyo iki tan langgeng mung kadya imitasi
Heh.... nyebeli, kepalsuan, drengki-srei wis koyo dadi tradisi.
embuh suk kapan aku bisa mapan?
embuh opo bisa aku dadi sembodo?
megat rasa jahat, cerak rasa semanak, gembregah ora wegah?
ono sewu pitakon sing durung bisa kelakon.
mung kanthi cara iki sing bisa nambani ati
tak tulis crita gurit sak imit lan ora mbejaji
aku dadi wedi mring tembung manis sok semuci-suci
yen bisa, dadiyo wong sembodo kang luwih aji
nyingkiri mring tembung apus lan obral janji
kebak panyuwun mung marang Gusti rina lan wengi (4.12.11)
pitakon
apa bener yen jujur malah dadi ajur?
apa bener yen manut malah kerut?
apa bener wong pinter malah geblinger?
apa bener wong ngalah malah salah?
ing zaman iki tak aturi:
yen tatanan, tuntunan mung dadi tontonan
prestasi, dedikasi, luwih aji rego trasi
lambe tipis manis mung lamis
aja percaya marang wong sing ngaku konco
aja percaya swara yen durung nyata.
aku dadi ngerti saiki nikmate wong sing diapusi
aku dadi ngerti sifate wong drengki srehi
aku dadi ngerti yen Gusti isih tresno marang aku pribadi
aku dadi ngerti lelakonku kanggo mawas diri (7.12.11)
bisik hati
bisik hati pagi ini
aku setia mengabdi mendidik siswa agar cerdik
menata rasa menyiap pemimpin bangsa
membuang bayangbayang usang
mengisi seribu motivasi tuk menembus illusi.
Ingat kamu
Sore ini masih ingat kamu
keyakinan untuk saling menyapa
akan memperpanjang nyawa.
kemauan untuk saling menderita
adalah komitmen kita
Seandainya mentari dapat berkata
jangan kau tinggalkan aku duka.
Seumpama bulan dapat tersenyum
aromamu menyencang kenang di kulum [8.12.11]
sepi ujung pagi
Semilir angin di ujung pagi
Semerbak ombak hati menjadi
Menatap suryamu pagi mentari
Merindu kasih menangis lirih.
Pagiku suci menatap sepi
Jiwaku nyeri bak tertusuk duri
Pikirku mengalir menganak sungai
Menahan rasa ingin menyencang janji.
Bila rasaku bisa gembira
kulepas sederet coret
sejuta kata tertata
sedepa doa
setumpuk puja.
Bila hatiku sepi di ujung pagi
hanya bayang terbang melayang
hingga tak mampu meniti
nikmatnya rona rona hati (12.11.12]
ujung bibirmu
di ujung bibirmu terbesit senyum tipis
meski di sudut hatiku terasa teriris tiada habis
hanya karena bayangmu tak bisa terkikis
kutulis frasa-frasa puitis berbaris-baris.
senyummu bukakan simpul-simpul kasih
sapamu mampu menyapu sejuta sedih
swara lembutmu hilangkan prasangka perih
kurangkai dalam kalimat-kalimat cermat terpilih. [25.12.11]
Swara ati
Esuk iki surya-Mu bening cemmliring
paweh pepiling mring atiku kang nandhang aking,
getering pikir kang tansah muntir-muntir
dadi padhang jingglang tanpa rasa khawatir.
Esuk iki swaraku grapyak semanak
awak waras swasana kroso kepenak
beda karo dina-dina kepungkur
mung kebak suloyo koyo ora akur.
Yen ing samudra rasa gebacut benjut
nglangut dino-dino mung kebak ing pedhut
nanging yen Sang Surya wus gelem mesem
njalari rasa ing njero ati iki dadi sansaya ayem. [22.12.11]
Aku Rindu
Ketika lubuk hati terusik bisik
menetes kesan menghias bias
kusebut namamu lembut
'tuk bertemu agar rinduku berpalut.
Ketika lama tiada bersua
suara merdumu tiada menggema
ketika rinduku kau lempar jauh
seluruh sendi penahan badan terasa rapuh.
Meski pikirku hadir mengalir tiada akhir
meski rinduku mengembang seluruh kalbu
cukuplah kutulis kalimat-kalimat cermat,
dan kurangkai frasa dengan kata sahaja. [14.12.11]
menggapai dalam mimpi
aku hendak menjauh dari riak-riak air keruh
setya menata rasa meniti pengaruh
menahan beban melempar keluh
menguji nyali menguras peluh.
dan aku telah sadar ihtiar
meski terperosok terseok-seok
dan aku telah menebar sehektar sabar
tuk menatap di hari-hari esok.
di ujung malam tebersit inspirasi
'tuk menulis sebaris puisi
penyejuk rasa mengisi sepi
menyuci hati melepas dengki.
malam ini kumerindu senyum-senyum harum
malam ini Kau kugapai dalam mimpi-mimpi (5.12.11)
mengenang
Ku sampaikan sekuntum melati
kusaji dalam rona harum mewangi
penyembuh luka derita di hati
menanti senyummu meranum suci.
di kala malam mulai tiba
serasa kecanduaan ingin kusapa
jelita cantik pengusik perindu rasa
merintih lirih kutoreh dalam rangkaian frasa. (10.12.11)
bila malam
bila malam semakin malam
kesan mendalam semakin dalam
alis terlukis bagaikan irisan bulan
aromamu semerbak pengharum alam (7.4.12)
di simpang jalan
di simpang jalan antara dua pikiran
kuberkorban beban nyaris tak tertahan
bila engkau mau mengalah selangkah
tak bakalan aku jatuh salah hingga parah.
ibarat nasi telah jadi bubur
rasaku rusak hatiku hancur
tinggal ada puing-puing riak berserak
lunglai, rasa ceria hilang otak tak mau gerak
bahwa aku masih sadar menjadi guru
di dadaku terbakar sifat digugu dan ditiru
sadar aku masih menjadi guru
rasa mengalah bukanlah hal yang baru (12.4.12)
laktopku wis ora sulaya
wis sak wetara fb-ku ora esoh swara
ora bisa dibuka lan diwaca
dudu wektu sing gawe perkara
mung sing instal laktopku sing sulaya.
rasane cen koya dikunjara
kaya ketutup mendhung lan mega
komentar ora bisa kreasi ora ana
mung dadi pahit, getir ing rasa.
saiki wis mapan kaya biasane
aku bisa kumpul akeh kancane
aku bisa nulis sak bisa-bisane
wujud guritan cen wis dadi hobyne. (26.4.12)
kuterima nasib
pagi ini aku ingin berseri
meski bergumul onak dan duri
bilakah hidupku terasa berarti
menyiksa rasa, tiada nikmat di sanubari
aku masih merangkak di onak berserak
laksana bisu tuli tak bisa bergerak
pikir-mengalir ingin berteriak
terasa mabuk, seperti minum arak
Jumat ini aku berniat diri
menjauh kilat dari perusak hati
memikat niat angkat obsesi
mengingat kodrat menerima nasib seperti ini. (27.4.12)
frustasi berbau terasi
dengan instrospeksi aku yakini
bisa menata hati mengendali diri
mengukur baju badan sendiri
menata rasa menjauhkan dengki dan iri.
aku masih bersyukur bisa seperti ini
kumasukkan otak dan mataku ada nuansa seni
apa adanya tak perlu malu atau gensi
bahwa hidup ini tidaklah abadi.
dunia ibarat putarnya roda pedati
senang-susah, berat-ringan. hidup dan mati
pangkat-derajat, kaya-miskin milik Illahi-Robbi
dan hanya kejujuran, ketulusan yang harus kulewati.
bahwa di pagi ini aku masih menebar obsesi
kata 'sabar' jadikan penggerak dlm merangkaki prestasi
menata rasa, menghadap nyali jauhkan frustasi
bahwa dalam frustasi hanya akan tercemar sangar bahu terasi. (31.4.12)
awal mei 2012
awal Mei bagiku cukuplah sebagai insfirasi
mengencang pinggang memancang obsesi
'tuk menghitung tahun, bulan dan hari
menyingkap gelap meniti hari meski terasa tak berarti.
tiap ganti hari kutulis kalimat menawan
tiap ganti bulan munculkan harapan
dan yang kutemukan sebungkah kekecewaan
yang kutemukan sejuta penyiksaan.
awal mei ini aku semakin mengerti
hidup ini adalah mesteri
langkah bijak hanya bertobat dengan mencuci hati
bahwa pangkat, derajat pasti ditinggal mati.
awal Mei aku menangis sendiri
awal Mei seperti sakit gigi. (1.5.12)
Bisik 2 mei
lewat moment 2 Mei 2012 'tuk instrospeksi
seberapa jauh kubisa partisipasi
urun saran dalam dunia didik berprestasi
mengasah akal budi menukik hati nurani.
bila aku bisa bicara:
ada sedepa salah cara
adab tak ada, kurang tatakrama
tutur kata, bahasa Jawa hilang nuansa.
sopan-santun budi pekerti tak banyak dimengerti
salah siapa ini?
jangan salahkan siswa-siswi!
jangan salahkan guru-guru kami
salahkan 'kurikulum' yang memporak-porandakan ini. (2.5.12)
tangis ing pucuking wengi
ing separo pucuking wengiku kebak rasa bingung
ora bisa turu pikir muntir wetengku kembung
mbuh kok dadi susah ditulis ing tembung
mung sumarah mring Sang Mahaagung.
bengi iki aku duwe rasa seje
ora koyo bengi lan dino biasane
senengku adoh swara, ono kamarku dhewe
mung pingin nulis,moco crita apa turu sak senenge.
mbuh aku dadi serba salah
ono pikiran kroso sebah
apa mergo kurang ibadah?
yaa....Allah
yaa....Allaaaaaaah (aku nangis)
kula nyuwun pitedah.
ulang tahun kelahiranku
hanya kau yang setia
mengirim kata-kata sahaja
meski hanya ujud kata "selamat ultah"
bagiku penghargaan yang "teramat indah"
kau seperti tahu isi hatiku
merasuk dalam-dalam di ujung kalbu
meski ada sejuta rasa benci dan rindu
untuk melepas enggan menyatu malu
jujur: hingga kini istri tak tahu ultahku
aku pun lupa hari jadiku,
apa lagi Bapak ibu dan anak-anakku
sungguh bagiku, hari kelahira tak perlu di elu-elu.
namun, kau memberikan penghormatan
sejuta doa kau panjatkan
”semoga sehat, panjang umur” kau tuliskan
lewat sms jadi kenangan mengesan. [Cawas, 14 Mei 2012]
Nguda rasa
ora ono ukoro sing biso gawe gembira
ora ono tembung sing pingin nyinggung
ora ono aruh sing bisa gawe pekewuh
ora ono niat sing bisa gawe kuwalat.
ngertio yo, sifatku cen kaku
aku ngaku dudu malaikat hebat
aku dudu menungso sing rosa
aku mung duwe pangkat cilik mataku nganti mendelik
ora ono sing bisa tak sombongake
ora ono sing bisa tak pamerke
mung tekatku sing mulat-mulat
wis dadi sifatku nganti teko akherat
aku pingin jujur tuwas ajur
aku pingin resik tuwas ora menarik
aku pingin welas tuwas tewas
aku pingin ngudi jati diriku sing sejati [15.5.12]
pengalaman lucu.
ketika tikus mengendus di kamar dapurku
ternyata tidak mudah kutangkap meski hanya satu
tikus itu ada bila malam tiba dan mati lampu
swara ‘cit-cit cit-cit’...., risih jadikan brisik mengganggu.
setiap aku masuki kamar
tikus-tikus itu pasti bubar ke luar
setiap aku tinggalkan pergi
si tikus datang lagi.
lalu aku cari potongan kayu
untuk membunuh satu persatu
namun, hingga larut malam aku tersipu
si tikus lincah gesit, malahan mengejek diriku.
aku punya akal jitu:
kututup rapat kamar dapurku
ruang terang kuhidupkan lampu
kusetel radio pengganti suwaraku yang merdu.
Apa yang terjadi...?
tidak ada satu pun tikus beraksi
Oh... ternyata tikus takut lari sembunyi
semalam radioku jadi pengusir tikus tiada sanksi. [ 17.5.12]
Ngudal rasa
Kang bisa kaanggep ewone wong katarima ing uripe
lamun bisa jejeg kaprabone (papan pomahan),
jejeg kaprajane (bebrayan),
jejeg kaprawirane (ajining dhiri),
semono uga jejeg ing panembahe.
Kanthi mengkono tumrape wong Jawa
dianggep wong sembada,
prawira apadene piguna.
Syukur bage
uripe bisa kasampiran drajat,
pangkat, sarta semat
mesthi wae banjur luwih dene kajen lan keringan [16.5.12]
Selamat ulang tahun
Di kala sang surya masih setya bercahaya
dan ketika rembulan bersenyum hendak berkata
seribu waktu telah berlalu dan kini hilang entah kemana
Di balik waktu di hari ultah-mu ada sejuta makna.
Kini sang bayu bertalu antarkan berita mengalun
Hanya karena “Bapakku” kini sedang menapaki jejak ulang tahun,
Aku tahu: Engkau ada sebiduk sibuk,
Engkau ada sejuta agenda,
Engkau ada segudang tugas menghadang,
Kusambut lembut ulang tahun-mu
dengan frasa yang penuh makna
Tiada asa yang bisa kutata
selain harapan sehat melekat dalam jiwa-mu
sejalan berjalannya waktu
Berputarnya bumi
Terbenamnya mentari
Dan munculnya bulan di malam hari
bertambah pula usiamu
semoga Engkau sehat selalu
selamat ulang tahun Bapakku..
hanya itu yang dapat aku berikan padamu.
Jumat
Jumat yang sebaiknya terbersit amanat,
Malahan kau isi dengan sikap kianat,
Yang seharusnya tersirat kalimat cermat,
Kini engkau penuhi sifat muslihat.
Entah apa gerangan yang dicari,
Bila aku telah mencurah dan memberi,
perhatian setia setulus hati,
Sifat jahatmu tetap melekat,
dengki, 'kan menghiasi hatimu setiap hari,
Kikis habis sikap bengis
Cuci diri ikuti hati narani
dekatkan diri pada Illahi Robbi.
Giat Minggu pagiku
Minggu pagi mulai berseri,
Kuayun raketku sambil berlari,
Melepas nafas menahan nyeri,
Menunggu waktu ikuti resepsi.
Ada empat tempat datangi undangan,
Menjalin sahabat menyambung teman
Memberi doa menebar harapan,
Menata hati mencari hiburan.
Ke yogya agenda pagi ini,
Bersama keluarga kanan dan kiri,
Ya.... Allah lindungi niat baik kami.
Smoga Tuhan memberkati
gelisah
Senin siang ini tak ada rasa riang
Sebel, anyel, pegel, nggedibel
Hanya terikat erat niat maksiat
Susah memisah menambah gelisah.
Hari Libur ingin menghibur
Bukan malah tambah masalah
Ah, lebih enak datangi resepsi
Makan enak dengarkan campur sari,
Pikir ringan tak perlu konsentrasi,
Hidangan mengalir, bagai cari vitamin dan gizi.
Sambel lutis
Opo sing mbok suwun aku seneng,
Mbok paribasan mlebu wuwu aku gelem,
Pingin opo maturo ojo mung pelem,
Sambel lotis wis cinawis mami marem.
E... Abot-abote pingin duwe putu,
Ora wegah mlayu mlebu metu,
Pingin akeh mung ono pelem pitu,
Bakul aweh rego piro, tetep tak tuku.
Lepaskan ketergantungan
Ya, Tuhan lepaskan akan ketergantungan,
Dekatkan hati ini akan ketakwaan,
Jauhkan pikiran yg menyesatkan,
Sejuta pintaku kabulkan
Meski tak mampu aku tuliskan.
Bila sdh sampai waktu-Mu
Gerutu, seruku, bahkan batinku,
Tak mampu menahan hendak-Mu
Yg bisa hanya kuserahkan jiwa ragaku. (27,6.12)
Ada berita
ada sedepa berita kupunya
susah dari mana aku cerita
bila lihat dua anakku dalam keluarga
senang rasanya hidup rumah tangga.
dulu setiap aku datang di rumah ini penuh debu
sekarang tampak bersih rapi dan asri
dulu setiap aku datang tugasku ngepel dan nyapu
sekarang malah lihat-rumah kanan dan kiri.(pasuruan 27.06.12)
tengah malam di Pasuruan
Tengah malam kota Pasuruan,
Setumpuk pesona pedagang malam,
Terasa hidup penuh kenangan,
kuriner berjajar di bahu jalan.
Berbaju putih kopyah bersarung,
Jadi pandangan luas di alun-alun,
Di malam Pasuruan aku bertarung
Antara kantuk kupetik setitik untung.
Kubeli kopiah berenda emas,
Pelepas rindu penghalau cemas.
Kuminum jahe manis dan panas
Kurasa nikmat di hati pun puas.(29.6.12)
Di pos ronda
aku di pos ronda malam ini
tak ada orang yang menemani
kubuka fb sambil menyetel tv
kutulis sebait puisi penenang hati
biasanya jam segini sdah banyak teman
ada yang beli minum dan juga makanan
pengusir haus pembasah tenggorokan
menjaga nama demi keamanan.
Denpasar
Denpasar mengantar malam,
Terlukis bengis deru seru alam,
Melintang pukang mobil berseliweran,
Tak kan temu senyum insan di jalan.
Denpasar masih menjadi saksi,
Kulihat sejumlah wanita beraksi,
Celana pendek ayu mulus+ sexsi,
Memancing aku jadi nulis puisi.
Denpasar telah beda lima tahun lalu,
Tua muda bergumul tiada malu,
Mengembang asmara tiada ragu,
Munculkan tulisan jadi puisi pengisi waktu .
(Denpasar)
Kutinggal Denpasar
Kutinggal kota Denpasar tuk kembali
Menulis kesan tanpa emosi
Menjaring warTa penuh canda
Menukik berita sambil tertawa.
Telapak kaki ini menjadI saksi
Antara dediksi dan Aspirasi
Terikat oleh seribu motivi
Kutanamkan dalam hati nurani
Tuk mewujudkan sesuap nasi
Awal puasa
awal puasa jadi biasa
setiap tahun mesti berbeda
penanda atas kebesaran Yang Mahaesa
tuk mengabdi cari ridhlo Allah ta'ala
kultum pasca subuh dah terlaksana
pembuka puasa hari pertama
aku seperti ustat ahli agama
mengaji ayat/hadis meski tak sempurna
aku banyak ingatkan pada diriku sendiri
yang telah lama mati suri
dengan puasa sebagai pengendali diri
bersihkan fitnah, berpikir keji (1 Ramadan 1433H)
buka puasa
sebentar lagi buka puasa
melangkah sudah hari pertama
siapkan diri tuk ceramah agama
berganti majid mushola tiadaklah lama
ada sejuta materi menarik
kutulis dlm kertas secarik
ada sejuta nilai kupetik
ceramah agama jadi tertarik
entah....apa komentar para jamaah?
yang penting mendapatkan hidayah
rajin ceramah dan tambah barokah
mencari ridlo-Mu dalam ibadah. ( 20.7.2012)
malamku masih kelam
Malamku masih ada sejumput kabut,
Meski dlm lubuk Engkau kusebut,
Pinta menganga kurebut lembut,
Lewat firman-Mu akan kurebut.
Onak duri di ujung hati nyeri
Teramat pedih tak dipungkiri
Susah diurai diceritakan apa lagi
Ditulis jadikan penghias dlm fb ini
Malam ini masih seperti biasa'
Nuansa ibadah dlm bulan puasa
Ingat menyengat seribu dosa
Ya اَللّه tunjukkan jalan-Mu lapangkan raSa.
Jumat siang
Jumat siang kutulis pesan
Memberi info menyuguh kesan
Menyaji puisi pengganti lisan
Pengendali diri pengingat insan.
Puasa dan sholat ayo tegakkan
Menebar sabar ayo lakukan
Menyiapkan zakat ayo laksanakan
Membaca Quran n arti pahamkan.
Aku suka bisa semua
Apa daya terbatas tenaga n dana
Namun bersyukur atas karunia
Berikan ijabah doaku ya اَللّه taala.
melayat
Sabtu pagi aku ingin melayat
Dapat info cepat akurat
Naik bus antarteman jadi melekat
Silaturohim tambah terasa dekat
Bila ini bisa biasa
Jadikan nikmat penuh nuansa
Bersama teman lebih leluasa
Memberi doa menjaring pahala.
Dari klaten ke karanganyar kota
Kutulis puisi dan menata kata
Menyimpan rasa jadikan berita
Aktivitas sabtu di SMA kita.
Aku duduk belakang sopir
Agar aku bebas berpikir
(28.7.02)
Sepintas melintas
Sepintas melintas di batas atas
antara detak hati teramat sepi
Terbayang indah tiada batas
Bidadari cantik berlidah api
Aku tergoda dlm sedepa asmara
Meski asyik di bumi imajinasi
Meringan rasa dalam penjara
Bisa bebas lepaskan seni ekspresi.
Puasa kujadikan pengendali diri
Melawan syetan pengrusak hati
Puasa wahana penjaring insfirasi
Mendekat Tuhan اَللّه. Ya Robbi.
(Minggu 29.7.12)
Melepas keluh
ketika ada sepuluh keluh berlabuh
akan tersiar berita hingar menggelegar
ketika ada setitik peluh meruntuh
teringat semangat tegar nan segar.
aku melangkah setapak demi setapak
menggapai sedepa mimpi-mimpi
'tuk meniti niat-semangat serempak
melepas setumpuk luka-luka hati sepi.
tak bisa mengenyam nikmatnya rasa
bila di dada tak ada sebersit asmara
tak bisa menggapai sederet asa
bila dalam jiwa tak ada setitik aura
hidup ini bak sandiwara belaka
maka tak akan bisa merasa nikmatnya bahagya (1.08.12)
suara hati
memancang asmara bisa menyiksa sejuta derita
menyencang asa jauhkan rasa terpaksa
meniti hati bisa semakin berarti
menyuguh janji janganlah kau ingkari.
ketika kutulis sebaris frasa sahaja
bisa memberi arti di kala hatiku duka
dan bila kucoba menulis puisi
bisa menyegar rasa melepas penat di hati
setiap pagi siang dan petang
melintang bayangmu usang
ketika tiap hari menghadang tugas menantang
hilanglah susah mengubah hati jadi senang
cara ini aku yakini
aman, hemat bernuansa seni
cara ini aku senangi
menghibur diri ungkapkan kreasi (5.8.12)
titip rindu untukmu
bila pagi ini masih tersisih kasihmu suci
kirimkan sisa ranum senyummu di ujung hati
karena rinduku bergulat tiada henti
mengikat kuat menahan beban setengah mati
bila pagi ini aku masih mampu mengurai
maka kukutip dalam baris-baris esai
lewat ujung ujung jari jadikan memori
menulis baris-baris puisi tiada henti
jujur aku mengaku:
ujung bibirmu bak penyejuk kalbu
aroma senyummu penyembuh rindu
swara lembutmu bak melody merdu
setia sapamu berikan semangat baru
(2.9.12)
di ujung malam-Mu
di ujung malam-Mu membalut lembut jiwaku
semakin menghujam dalam gelap kelam kelabu
dan kini masih tersisih setitik kasih untuk-Mu
kusebut-sebut Asma-Mu bertalu-talu
untuk memecah bongkah-bongkah rasa serakah.
ketika suara hati ini kutulis dalam syair manis
terasa dekat memikat erat dalam isak tangis
bak berjalan di ambang angan 'tuk melepas bengis
Ya...Robbi, lepaskan beban-bebanku yang tiada habis.
di ujung malam-Mu masih terbentang
ada seribu waktu mengancam mengundang
hati suci-bersihku selalu tertantang
akan gemerlap godaan syetan telanjang.
di ujung malam-Mu aku tiasa putus asa
Ya ...Robbi, jauhkan aku dari sejuta dosa
(6.09.12)
ujung lidahku
meski dalam sepi ingin mengucap namamu
dua bibir hendak membisik tak mampu
bagaikan tetutup kabut awan kelabu
tak kuasa menyipan seribu rindu
di ujung lidahku terasa kaku
sekilas bayang mengawang di depan mataku
di atas batas sadarku terlukis mimpi mendayu
melintas di lorong-lorong sempit rongga hatiku
dan ketika rasaku telah terbuka
sadarkan diri akan sederet luka
seperti buih putih di pinggir samudra
indah terlihat menyiksa di dada.
meski hanya kutulis sebaris frasa tanpa makna
bisa leluasa suaraku lebih membahana
mengungkap rasa indah mempesona
melepas lelah: inilah caraku yang paling sederhana
(8.9.12)
cepatnya luar biasa
wah.... cepetnya luar biasa
setelah modem ini kuisi pulsa
bebas sesuka mau apa pun aku bisa
dari cetting, facebookan, donwload lebih leluasa
lima hari kemarin aku tersiksa rasanya
gara2 modem perdana murah harganya
ibarat mau jalan tak sampai di tujuanya
aku protes: jawabnya memang begitu adanya
ini aku terasa semakin mudah
bak mengawang hilang sedih dan gundah
di ujung kamar ini kutulis kalimat indah
pengisi waktuku di sela-sela ibadah.
(10.09.12)
Kangen
Yen rasa kangenku wis mancik ing pucuking wengi,
Swara jangkrik lan layuning angin dadi lelipur ati sepi,
Semilir sigrak semanak soko soroting Yhang ratu wengi,
Padhang jinggang ngglipur ati kadya ngunjuk jampi.
Wengi iki aku pingin ngelus alismu,
Rambut rembyak kebak sumanak ing rasamu,
Tak tulis ing baris-baris gurit alit gambare atimu,
Dadiyo sarono nyambung tresno nadyan mung liwat impenmu (25.09.12)
Menyelam dalam mimpi
Semalam ku menyelam dalam
Merajut lembut mimpi2 sepi
Semalam ku membenamkan bayang kelam
Melanjut merebut seribu obsesi.
Bila pagi ini aku masih terasa sepi
Pantaslah kutulis selembar puisi
Bila pagi ini kau mampu meresapi,
kasihkan padaku sepatah kata apresiasi (27.09.12)
Kasih
Duhai kasih
kirimkan sapa senyummu lirih
dengan kata atau frasa terpilih
penyejuk rasa penyembuh perih
Pagi ini aku masih setya menyapa
Menulis puisi dg kata tertata
Menyebut-Mu berlinang air mata
Menganyam waktu tuk berjumpa
Kali ini kurangkai bahasa sahaja
Kucari cita hingga batas cakrawala
Bila Ω̶̣̇ϑα kata yang tak bernorma
Maafkan hingga gaung menggema
Duhai kasih
Lukiskan seribu memori terpilih!!
(17.10.12)
Pantun pusing kepala
Makan roti kok tidak manis
Lebih manis ditambah gula
Dalam hati hendak menangis
Letih panis posing kepala.
Bawa keranda beroda mini
Kereta pramex turun Kebumen
Saya bercanda bernada seni
Mengumpat jelek punya argumen.
Kerang-kerang dipinggir pantai
Pinggir pantai membeli garam
Siang-siang gak bisa santai
Tak bisa santai pikiran geram
Kangen esemmu
Sembridit angin sore rinonce
Bisa nuntaske kangen nyang kowe
Nadyan mung wujud sepele
Esemmu ngujiwat ngawe-awe.
Yen isi atiku iki wus bisa nyawiji
gorehing pikir mesti sumingkir
Yen tekate budi bisa disembadani
Rasa setyaku urip nadyan mung koyo uruping senthir
Wektu iki aku isih bisa ngronce
Kembang sore sing arum- wangi
Nadyan atiku isih kebulet rawe
Rasa kangenku tanjem ing pucuking ati
untukmu
untukmu kutulis pesan
sebagai pengisi waktu mengesan
untukmu kupesan lembut
sebagai penyejuk hati pembuang sebut
meski di sudut hatimu ada setitik benci
torehkan dalam-dalam di kalam suci
ketika di ujung matamu ada segores kesan
sampaikan meski dg sebaris tulisan
bila pagi ini aku masih bisa menulis
selalu munculkan kata-kata puitis
jadikan bak merpati nampak setia
tak pernah ingkar janji hingga tutup usia
(jumat 19.11.12)
Sak jimpit gurit
nadyan sak jimpit rinakit ing bait-bait gurit
dadi gambar jembar bisa mbukak khabar
yen aku pingin njerit nahan sewu sakit
muga kababar ngambar-ambar sifat sabar.
aku arep matur piye yen wis ngene?
jejere manungso tan bisa nrima sak anane
sifat drengki srei wis dadi panggonane
sabar-tawakal jujur luhur larang regane.
wis tak tulis ing baris-baris gurit
samubarang rasa suka tangis lan njerit
bisa dari srana nglipur ati
tombo lara ben sehat lan bisa makarti (20.110.12)
Bila aku
Bila aku masih bisa menghirup udara-Mu
Bila aku masih suka menatap nikmat-Mu
Bila aku masih setya menyebut-nyebut asma-Mu
Ini pertanda aku masih tersisih sedikit kasih-MU
Bila di antara saya dan Engkau tak ada rasa bisa
Bila di antara saya dan Engkau tak ada rasa suka
Bila di antara saya dan Engkau tak ada rasa setia
Ini pertanda dalam dadaku ada gejala pernik durhaka
Dengan Udara aku bisa bersuara
Dengan Nikmat aku bisa semakin cermat
Dengan dzikir membuat aku semakin berpikir
Ini aku iklas .... berarti aku masih waras. (24.10.12)
Isak tangisku
Bisik-Mu bisa memercik di ujung hati
meski hanya setitik putik
bisa menebar semakin lebar
menghiasai lorong rasa sadar
lewat sayup isak-tangisku bersandar
pada-MU kuserahkan wahai Yang MahaAkbar
Linangan di sudut dua mataku basahi pipi
sendi-sendi lutut-lenganku sudah terasa terkoyak nyeri
agungkan nama-Mu setiap hari
menahan beban melepas goda ‘tuk mengendali diri
terasa meniti di antara api onak dan duri
tunjukkan jalan-Mu untuk bisa kutapaki (24.10.12)
Puisi penuh arti
Pascasubuh kutulis sebaris puisi tuk berlabuh
mengungkap rasa lepaskan sejuta keluh
senyum pagiku jernihkan suasana keruh
tuk menapak ke depan agar hatiku teduh
Bisa jadi: puisi ini kutulis tanpa arti
Namun, bagiku mampu sebagai pencerah hati
dan bila puisi ini kutulis setiap hari
hanyalah ikuti naluri untuk menghibur diri
dengan puisi aku bisa tertawa seperti orang kaya
dengan puisi aku bisa menangis mengiris
dengan puisi aku bisa semangat menyengat
dengan puisi aku bisa menyapa dengan mesra
(24.10.12)
Takbir
Takbirku menggema mengalun merdu
dzikirku bertalu menggetar hingga di ujung ulu
dua bibir ini menyebut lembut asma-Mu
mengisi ruas batas antara ruang dan waktu.
Malam ini terasa masih bisa memberi arti
bertobat liwat sholawat, sholat tiada henti
ku bersempat menulis kalimat cermat-teliti
dan ini kuanggap sebagai menyejuk hati
Bila malam semakin malam
pintaku kepada-Mu tak kunjung padam
jauhkan iri hati, tamak dan sejuta dendam
mohonkan atas ridhla-Mu Wahai Sang Penguasa Alam
Meski hanyalah lewat sebait puisi
jadikan pengikat niat pemberi motivasi
menyubur iman membuka insfirasi
mengisi waktu mencipta syair jadi tradisi (25.10.12)
Pintaku
Duhai kasih
Kirimkan sapa senyummu lirih
Dengan kata frasamu terpilih
Penyejuk rasa penyembuh perih
Pagi ini aku masih setya menyapa
Menulis puisi dengan kata tertata
Menyebut-Mu berlinang air mata
Menganyam waktu tuk berjumpa
Kali ini kurangkai bahasa sahaja
Kucari cita hingga batas cakrawala
Bila ada kata tak bernorma
Maafkan hingga gaung menggema
Duhai kasih
Lukiskan seribu memori terpilih (17.10.12)
Janji setia
Untukmu kutulis pesan
Sebagai pengisi waktu mengesan
Untukmu kupesan lembut
Untuk penyejuk hati pembuang kabut
Meski di sudut hatimu ada setitik benci
Pendam dalam-dalam dengan kalam suci
Ketika di matamu ada segores kesan
Sampaikan meski dengan sebaris tulisan
Bila pagi ini aku masih bisa menulis
Slalu kucipta kata-kata puitis
Jadilah bak merpati nampak setia
Tak pernah ingkar janji hingga tutup usia (jumat 19.11.12)
Menyambung rasa
Setiap detak putaran waktuku berlalu
Kutorehkan gambar-gambar mawar mewangi
Setiap hendak kukirimkan lagu-lagu sendu
Munculkan semangat tanpa henti
Untukmu aku ciptakan syair pesona
Iringkan orkestra merdu ceria
Lewat gelombang amplitudo nada menggoda
Meniti rasa dalam ridho Yang Mahakuasa
Pagi ini aku masih bisa senyum sendiri
Jadikan penyambung rasa mengembang diri
Bila aku
Bila aku masih bisa
Menghirup udara-Mu
Bila aku masih suka
Menatap nikmat-Mu
Bila aku masih setya
Menyebut-nyebut Asma-Mu
Ini pertanda aku masih tersisih mencecap sejuta nikmat-Mu
Bila di antara saya dn Engkau tak ada rasa bisa
Bila di antara saya dan Emgkau tak ada rasa suka
Bila di antara saya dan Engkau tak ada rasa setya
Ini pertanda di dadaku ada gejala pernik durhaka
Dengan udara aku bisa suara
Dengan nikmat aku bisa cermat
Dengan dzikir membuat aku semakin berpikir
Anggrek
Anggrekku di taman mengembang
Memikat kupu dan kumbang-kumbang
Menyejuk hati di pagi sumbang
Membuang benci menyambung sayang
Anggrekku bagai rangkaian bunga di ujung taman
Cantik memikat menyejuk nyaman
Memneri aroma wangi indah menawan
Ciptakan kesan menggapai kawan
Anggrekku bisa memberi seribu arti
Penyembuh susah gundah di hati
Menghibur hati munculkan pikir teliti
Mendulang rasa bahagya tak tersakiti {5.11.12}
Biarkan angan mengawan
Biarkan angan menggapai awan
Kutebar citaku bagai cendawan
Tumbuh menyapa di antara sejuta kawan
Sembuhkan hati lara jadi ceria menawan
Di memoriku tiada henti mengalir
Setia menulis puisi sampai akhir
Mengupas kata kias jadi sebait syair
Menjaga rasa menghalau galau dalam pikir
Setiap hari ada-ada saja tema kutulis
Suka duka-sedih ceria dan tangis
Kuramu bagai bumbu pemanis
Memberi arti hidupku tiada habis (15.11.12)
Langganan:
Postingan (Atom)