penyejuk hati 3

Di atas bus safari solo-semarang Di atas poros roda safari menuju semarang kota dari solo bibirku mengucur doa tebarkan sehektar sabar limpahkan barokah dan hidayah. Ketika langkahku sdh kau ganggu nikmat rasa tiada bak kena sembilu, hanya karena sepercik suara menebar kecewa kemana-mana. Aku ingin memberi arti dengan membaca puisi di depan para pakar sastra dan ahli seni puisiku yang selama ini menghiasi menggema di Balai Bahasa untuk diapresiasi (21.11.12) Pikirku suwung bengi iki pikirku suwung digrogot wangwung kocar-kacir nyengir koyo wong kenthir mung pingin meneng ora gemremeng tak nggo nguji rasaku ben bisa aji nadyan pikiran kaya kitiran aku isih bisa chetingan lan sms-an karo anak. adik , lan murid kesayangan ben tak tulis ono status fb dadi kenangan bengi iki aku pingin nangis tetesing luh koyo udan grimis aku benci karo tembung2 sing lamis salawase urip rasaku koyo wong ngemis. (22.11.12) Jumat berseri Kuperas tuntas ‘tuk melepas nyeri di Jumat pagi berlari kesana-sini mencari sensasi untuk mengisi sisi hati berseri mengolah jiwa raga menuju sehat jasmani pagi ini napas kulepas tak terkendala mengayun raket dan rajin mengejar bola kebiasaan olah raga jadi idola menata hati mengantar rasa mengatur irama. Pagi ini hatiku sudah bisa berseri seluruh badan terasa ringan tuk berlari keringat mengucur menghilang rasa nyeri senyumku menawan menjauh dari rasa iri bila aku masih mampu menulis Jumat pagi ini kutulis jadi puisi minimalis (23.11.12) Udan gerimis Udan ing wengi iki ora uwis-uwis mendhung ggantung nyuntak gerimis dadi adhem keno tetesing banyu riwis-riwis yen wis seneng atiku lambe iki ngeciwis. Pingin busak coretan reged dino kepungkur tak tata thirik-thirik rasaku ben dadi akur bisa bening cemliring lan resik koyo adus sumur selikur kebak rasa semanak, atiku seneng lan syukur Udan riwis-riwis wengi iki aku mung pingin nulis dadi kangen rupa ayu lan ati kang manis wengi iki tak rakit dadi gurit-gurit tipis cara iki sing bisa nambani atiku sing miris (24.11.12) Guru Ibarat air mengalir memberi arti pada benih terpilih mengharum tak akan mati hidup redup subur menghias bak bunga melati cerdik mendidik budipekerti tiada henti Ibarat mentari cemerlang bersinar terang mampu menyubur lahan menghadang karang menanam benih terpilih dari dulu hingga sekarang mencetak otak-otak tumpul menjadi cemerlang. Hari ini ada memori Ulang Tahun Guru muncul menyembul semangat yang perlu ditiru sederhana bicara, kreatif kuat semakin menderu berikan dasar yang kuat majunya Indonesia baru! Lewat frasa sederhana ini jadi saksi Hari guru selalu jadikan inspirasi untuk memeluk sejuta cita-cita dan obsesi bisa kurangkai dalam bait-bait puisi. “Selamat ulang tahun sobat Guru” (26.11.12) rindu suara merdu Aku merindu suara-suara merdu memetik gitar menggetar kalbu syair-syair mengalir indah menggubah lagu membirama lega bersama biolaku bertalu Sedang terbayang satu lagu kukenang mengiring musik merdu indah di hati tenang nyanyikan "Bayangan Kasih" mataku berlinang meski rindu, mengalun hatiku semakin senang Bila suaramu mulai membelai lembut musik laguku bersaut saling merebut jadi irama riang bak menghilang kabut pikir mengalir mengenang kau kusebut-sebut. malam ini kenanganku teramat hangat kugubah syair sendu jadi lagu semangat menata kata meramu rindu jadi teringat suara merdumu selalu melekat. (26.11.12) bila Suaramu bila suaramu lembut melintas membekas di sudut hati mampu menyapu kobaran bara di antara ujung api bila sepatah sapamu mampu menyungging bibirku tiada henti ciptakan sejuta anugerah gairah yang sangat berarti. siang ini aku ingin bicara lantang menggema melepas kantuk rangkaikan kata, melukis suasana menghela nafas menjemput senyummu merona kubelai lembut senyum meranum di batas patamorgana caraku meski cuma sebaris kutulis frasa sahaja cukuplah sudah bisa hilangkan rasa kecewa dalam pikir slalu memengalir bak pinta sejuta cukup kulukis dengan ungkapan bahasa tertata aku setia pada pola hidup sederhana tiada pangkat-drajat harta pun tak punya bebas bicara mengungkap sikap semena-mena dengan menata kata jadi puisi penuh makna. dengan caraku ini banyak orang tak suka kata orang2: aku cuma lebay dan mengungkap luka menulis status di dalam fb bisa bikin celaka [perlu kau tahu]lewat cara ini aku merasa lebih merdeka {2.12.12} Suara atiku Suara atiku isih temangsang ing pucuking pring kemrosak kebak tangis miris semampir ing pang garing polah ora nggenah kerut angin montang-manting ngosak-asik ngrusak atiku sing lagi nandang aking. Srengengene kesaput pedhut peteng-dhedhet ngawe-awe gerimis riwis-riwis bisa dadi salah gawe ngresiki jiwa-raga sing rusak koya ruweting lawe anyel-nggedibel mung pingin tak simpen ing batinku dhewe. Sore iki kembang mlatiku wis alum ngilangi wangi rupa pucet sansaya nyiksa rasaku rina lan wengi lungkrah, wegah salah mung pingin turu-tangi seneng meneng dhadha seseg koyo ketiban mengi. wis tak larung kabeh rasa drengkiku ono ing pucuking gunung arep bali sregep, seneng grapyak-semanak lan pinter srawung mendhung peteng nggembuleng ing ngawang-awang suwung dadiyo seksi yen tangisku iki mung katur: Yhang Maha Agung.(6.12.12) kangen kowe Wis tak tulis thirik-thirik pletkeking ati sawiji mboko sawiji tembung tinata rapi murih dadi tombo rasa ing wektu sepi kangenku wis suwe rinonce rina lan wengi Rasa kangenku tak tulis ora uwis-uwis yen tembung sak gunung tak ucapke ngeciwis tak rakit mowo basa Jawa alus lan manis dadi tambo suntruting ati ngilangi tangis Yen kangenku wis mancik ing langit mangan ora doyan ngombe rasane sangit ragaku lemu, swaraku seru ning rasane sakit tak simpen njero kemben rinakit dadi gurit. Aku pingin nyuntak rasa ati sing jujur kangenku marang kowe wis ora ukur yen ana wektu koyo pingin-pingino mabur ketemu anakku lanang sing ora nate libur. (12.12.12) kirimkan senyummu Kujemput dengan suara lembut di ujung pagi kusebut-sebut nama-Mu tiada henti kurangkai manis dalam bait-bait puisi penghangat jiwa menyejuk merona hati Di bawah atap langit-Mu aku setia mengadu menelusuri lorong hati kosong setiap waktu ingin menyulam kelam membuang gerutu mengikat niat melepas seribu belenggu. Bila nama-Mu kutanam semakin dalam sejuk terasa hilangkan bayang-bayang buram bisa kurangkai sedepa frasa siang dan malam ku agungkan nama-Mu wahai Sang Pencipta alam Pagi ini sengaja kulempar kepadamu sapa sedepa suara merdumu kurebut agar engkau tak lupa berikan aku meski hanya sepatah kata kirimkan senyummu setitik penghilang duka (13.12.12) hari ibu Di pangkuanmu aku kau tidurkan Di bibirmu aku kau nasehatkan Di pundakmu aku kau besarkan Di dadamu aku kau banggakan Di hari-harimu aku kau doakan Di sisa hidupmu aku kau harapkan Di mana pun aku kau ucapkan Ibu.... aku mohon dimaafkan Tak mampu baikmu bisa kutuliskan Tak mampu jasamu aku bisa mengembalikan... Selamat hari ibu, (24.12.12) kamis pagi kamis ini pagi rencana renang badan sehat hatinya senang hari libur membuat berkenang di akhir tahun terasa tenang setiap akhir tahun jadikan renungan ada sejuta salah seribu kekurangan selalu kutulis dalam lembar kenangan jadikan smangat tuk menghadapi rintangan aku sadar caraku banyak orang tak suka kubiarkan asal hati tak luka peraya diri jauhdarirasa duka kutulis berbarisbaris puisi jadikan hati terbuka (27.12.12) Pasuruan Kota Hiburan Gedung bioskup itu kutuju di sini aku luangkan sedikit waktu mengajak anak istri menantu cari hiburan menonton film terbaru aku lihat film Ainun-Habibi sekilas munculkan rasa simpati teringat akan orang berprestasi cinta tugas, negara, setia sampai mati Ainun Habibi bisa jadi tauladan meningkatkan iman dan kesetiaan mengangkat budaya cendikia bepengetahuan ingatkan di zaman Soeharto Pahlawan Pembangunan Secara pribadi aku kasih apresiasi pemeran Aiun-Habibi cukup menghayati meski badan Habibi terlalu tinggi namun memberi insfirasi bagi orang berprestasi (27.12.12) Di tepi kolam Hingga kini aku masih meniti di sela-sela waktu berganti hari hilang satu tumbuh seribu mimpi bak ilalang aku tetap ingin berarti Sejauh apa pun bisa kutempuh Usaha tuk mampu menyapu keluh melepas gelap mengucur peluh merangsang tenang berhati teduh. Di tepi kolam aku mengarang Menulis puisi hatiku senang Meski tak Ω̶̣̇ϑα harta dan uang Rasa ini seperti bisa terbang (27.12.12_) tahun hampir berakhir berjenjang-jenjang pintaku pada-Mu takkan memisah antara ruang dan waktu mengingat kuat mensyukuri nikmat karunia-Mu untuk menghilang desah melepas seribu gerutu detik-detik putaran tahun hampir berakhir hidayah karunia-Mu tak henti-henti mengalir namun terasa tak mampu tuk mengukir lewat tangisku tiada habis dalam doa dan dzikir.(29.12.12) Pantai pasir putih Kuterdampar di pasir putih warna indah perahu layar terpilih Indah pantai karang usirkan sedih Hilang gundah, lepaskan letih pasir putih membelai sahdu dlm gelombang orang mengadu menghibur hati mengikat rindu memeluk ilusi melagu merdu Di sini aku lebih mengerti dalam hidup penuh berarti Jika terbalut budi pekerti Nikmat serasa sampai mati (30.12.12_ tutuping tahun ing Pasuruan tutuping tahun dudu papan aji-piniji kanggo nyuntak seneng lan ngumbar janji tutuping tahun dadi sansaya wigati gelem ngalah ngolah-rasa lan mawas diri wis tak singkur lelakon tahun kepungkur bisaku mung ngrasa nikmat lan kebak syukur ngetung peparing Pangeran kang ora ukur semeleh lentreh muga adoh soko takabur ing bontoting wengi gurit sak imit rinacik dadiyo sarana polah-lakuku kang becik bisa nyingkirke pikiran picik ngrucat ngoncatke sifat-sifat licik ing Pasuruan wis dadi seksi kota-santri sing biasane kebak swara ngaji wengi iki wis owah soko tradisi kyai-penyanyi tumplak blak lunjak-lunjak dadi siji mung pingin mapak tahun anyar 2013 piniji (malem akhir tahun '12) tubuhku sehat Menggerak tubuh keluar peluh air mengucur harapan penuh Jumat semangat keluar keringat hasrat melekat tubuhku sehat Jumat pagi di tengah lapang main tennis malas berkurang berlari kanan-kiri depan-belakang kuayunkan raket bola melayang. Seperti sudah jadi biasa aku menulis syair sebisa-bisa suratan takdir Yang Mahakuasa menikmati hidup jauhkan dosa (4.1.13) Grimis ora uwis-uwis Grimis wengi iki ora uwis-uwis Melu embesing langit riwis-riwis Ngrucat sewu rasa topo ngeciwis Nata ati ngrakit jatidiri dimen awis Wengi iki atiku tinata tentrem Tan ana rasa sakit lan jarem Grapyak semanak ing ati ayem Kepak ing panyuwun mring Gusti kanthi jenjem. Gerimis riwis-riwis ora uwis-uwis Dadio sarana nguncatke tangis. (5.1.13) Atiku tak tata dimen tentrem Atiku tak tata dimen tentrem wong kok lunjak2 dadi atiku njarem Ditoto ngeyel nggateli koyo gurem Tak tinggal lunga malah marem. Senenge yen omong nggeget2 Koyo buto galak adoh kemraket Yen dielengke ora mengkeret Malah soyo nambah gembreget. Aku pilih meneng lan ngalah Pikirku, wong ngalah ora kalah Karoben ora nambahi masalah Bingung,omong piye ben ora salah Sabarku ora uwis-uwis ayem koyo kesiram gerimis (12.1.13) Dinding-Mu tinggi Dinding-Mu teramat tinggi melonjak seribu kali 'tuk mendaki terasa tak mampu aku tuk mlewati apa yang kanterjadi di ujung pagi? Kini bak berlumuran nohtah hitam asyik masih bermain di comberan berjalan dalam noda berceceran tuk membuang sauh di kejauhan Di sudut pagi ini aku masih bisa instrospeksi hidup dan mati di tangan Illahi menjauh dari angan duniawi hidup merendah jauhkan emosi (23.1.13) Gelombang datang lagi datang lagi gelombang menghadang, riak ombakmu menghantam karang kerangka jiwa ini mulai terkoyak hingga tak mampu berdiri tegak. Kini hembusan buritan datang lagi menggilas napas menyengat hati susah memisah membeda antara suka-benci Yang nampak di mataku semua suci. Aku sudah berulang masuk lubang Bayang usang seperti datang mengulang. Siapa bilang kau orang jujur? Bila swaramu penuh takabur.( 24.1.13) Percaya diri Bukan alasan untuk tak mandiri menyuci hati merendah diri memberi aroma wangi kusturi terhadap teman dan diri pribadi Bukan alasan untuk tak semangat berpikir cerdik to'at amanat membangkit niat pribadi kuat rizki datang nyaman melekat Bukan alasan tidak berlaku sopan berbuat baik demi masa depan Ingat anak cucu dan keturunan Kumemohon karunia Tuhan penuh ampunan.(26.1.13) Ombak menyeruak Kini Ombak datang menyiksa lagi menyeruak kata indah bahu terasi muncul menyembul jadi menyakiti menyiksa rasa teringat dalam memori Aku pernah terperosok ke lubang dalam Ikut terpaut laju gemuruhnya alam dulu aku tak terasa apalagi paham permainan dalm meraih jabatan bak dunia hitam. hidup seperti bermain sandiwara Nikmat dilihat namun, menebar siksa di antara teman dan saudara. (25.1.13) Gurit sak imit dadi saksi Gurit sakimit iki dadi saksi rasa sepi mblusuk ing pucuk ati ora tak gubris nadyan tatu linggis tak gawe seneng ngilangke tangis Opo to sing nggawe rasa kuciwo? susah tak tulis dadi ukoro mumpung isih bisa ngrakit basa mugo2 sehat adoh soko rubedo Panyuwunku mring Illahi robbi Dadiyo kuwat akal lan budi Sugih rasa iklas lan sregep bekti Mring gusti kang murbenging dumadi (26.1.13) di pos jaga Meski di Pos ronda Aku setia jaga Masih juga kehilangan Sepercik keoercayaan Meski di pos jaga Aku setia ronda Masih saja kemalingan Setitik keyakinan Antara hilang dan maling Seikat kesejajaran Antara percaya dan yakin Berniat kebaikan (27.1.13) mlaku ing awang-awang suwung Aku mlaku ing awang-awang suwung ben soyo waspada ing srawung tembe tebih nandang keduwung wis gilo-wedi digrayak wangwung Prastawa Iki tak tulis ora uwis-uwis wegah polah opo maneh ngeciwis Lakuku dadi lakon kang luwih awis Kadya gremis tangisku riwis-riwis Aku bener pancen isih seneng urip Yen bisa ojo mung kelap-kelip (31.1.13) Menebar sabar Aku masih menebar sabar ibarat tanam biji berhektar hektar tumbuh teratur jauh dari belukar terasa subur hijau nan segar. Aku rela membuang waktu korbankn tenaga pikir dan sesuatu menghasilkan buah manis+mutu tentram,nyaman, aman menyatu. Biarlah orang tertawa bersuka ria melihat nasibku terlunta-lunta aku tabah terima semua karunia Allahlah tempat aku menangis dan meminta. (1.2.13) Ibarat menganyam tikar Ibarat menganyam tikar berlembar-lembar Perlu tenaga ekstra teliti ulet dan sabar Hingga rapi rangkaian kuat melebar Dilihat menarik manfaat tak mudah pubar. Memoriku menyimpan cita tiada akhir pesonaku ceria segar selalu hadir positif, optimis,siap dalam berpikir Pintaku pada-Mu Ÿα̍̍̊α̇̇̇̊ اَللّه selalu mengalir. Untuk apa aku harus mengalah karena hidup-matiku miliknya Allah. (2.2.13) BATUK Batukku hingga mengangguk angguk segala sakit Ω̶̣̇ϑα rasa menumpuk Obat kuminum jadi mengantuk smangat kerja tak Ω̶̣̇ϑα seperti mabuk. Biarlah sementara tak berbicara Susah bernafas menghirup udara Aku sendiri seperti dalam penjara Kutulis sebaris frasa untuk sobat dan sudara Biasanya aku setia menyapa Liwat tulisan maupun suara menulis puisi ini aku bisa gembira hilangkanlah segala rasa menyiksa (5.2.13) HP-KU HILANG Sehabis renang Hp-ku hilang dibawa orang tak mungkin pulang Aku menyesal rasa mengganjal bukan karena hp-ku mahal tiada nomor yang aku kenal Nomor M3-ku delapan-delapan-delapan biasa setia memberi ucapan kukirim kalimat2 sapaan Berupa syair sejuk lagi sopan. (6.2.13) NYUCI SENDIRI Nyuci sendiri Nyapu sendiri Nyanyi sendiri Nyantai sendiri Ketika aku bisa menyapa Kusampaikan pdmu penuh suka Ketika aku bisa menulis Kukirimkan syair meski sebaris. Pagi ini hatiku tenang menuntas semua kerja dg senang KEPINGIN NULIS Aku kepingin nulis gurit sak baris kairing udan gerimis riwis-riwis nyingkurke rasa gelo lan lamis adoh soko cukiwo lan tangis Iki aku mung pingin atur salam nyipta ukara nyata kahanan alam senengku mung bisa atur pamuji bisa sehat jiwa raga luwih wigati Aku rumongso antuk nugraha lahir batin sehat adoh rubeda tak tulis dadi gurit ora uwis-uwis gantine tembungku sing ngeciwis. (14.2.13) MENJELANG MALAM Petang menjelang malam aku masih berjalan di atas angan merindu datang suaramu merdu membelai rambutmu yang terurai mengendus aroma wangi melati mencuci diri menyejuk sanubari tuk menata serakan rasa tuk jauhkan sederet derita. hingga kini aku masih percaya Tuhan pengetur alam seisinya Tuhan memberi sejuta pinta pada umat-Nya yg slalu menderita (16.2.13) Puisi pagi Indahnya warna pagi ini laksana semerbak wangi melati sekuntum bunga mengharum sejuk di hati senyum meranum. Pagi ini ku masih setia menyapa kepada Kau takkan pernah lupa sembari melempar sederet pinta semogalah sehat jauh dari derita Bila aku sudah bisa menulis pesan rasaku ringan bak tiada beban hatiku gembira seperti bisa bersua sahabat dekat dan sanak saudara. (17.2.13) Kucoba sebut namamu Kucoba sebut namamu bertalu penghilang dahaga penyembuh rindu sengaja kurebut sejuta setiamu kupancang dlm ujung jantungku. Bila bisa kau kutatap lama-lama menyaji lebih semerbak bunga aroma melati, mawar dan kenanga mengharum di dada penyejuk suksma Bisalah kau mengembang senyum menulis kata senyum meranum? Bisakah kau kirimkan berita Penyembuh rindu penghilang derita. (21.2.13) Lelah sejak ujung pagi tadi sudah kalah ruas lutut seperti terlepas sudah kejar bola ayun raket jadi lelah bermain tennes mengucur basah ambilkan setetes air pelepas dahaga kirimkan senyummu penambah tenaga lemparkan sepatah kata penanda setia ulurkan sapamu perekat bersaudara. Meski pagi ini kaki terasa nyeri Ω̶̣̇ϑα kata kutata syairlah jadi segar rasaku bisa berlari badan sehat hati senang berseri (22.2.13) Putuku Wengi iki aku turu dadi siji bisa nyawiji ngrangkul si bayi adoh mamine sing lara sewengi panas pileg karo ben cepet mari Rasane luwih ayem turu cerak karo eyange ora rewel ora nangis koyo biasane mung ngolat-ngolet pingin pipis lan ngombe asi ing dot sing wis disiapake Nadyan ngrekoso ora ngresulo rasane ayem tentrem adoh suloyo putuku iki bisa nambah ukoro dadi gurit sak imit ora mingsro (27.2.13) Jalan panjang Jalan ini masih terlalu panjang butuh cobaan perlu seribu rintang untuk menggapai angan+bayang pintaku pada-Mu kuulang-ulang Jalan ini masih setia ku tapaki kunikmati perihnya onak duri senyumku mengembang setiap hari semua rasaku terangkai dalam baris2 puisi. Jalanku masih terasa panjang kubuang bayang-bayang usang kurangkai pikiran tuk bisa terbang memuncak hingga di atas ambang (28.2.13) Ω̶̣̇ϑα sekelumit Sengaja Ω̶̣̇ϑα maklumat sekelumit kutulis meski sedikit rumit dalam dadaku tak ingin sakit lupakan susah tuk semakin bangkit Ω̶̣̇ϑα-ada saja pernik perusak hati cobaan menjilma bagai misteri Kujaga pribadi pelihara sanubari menutup telinga menata jati diri Siang ini masih teringat firman-Mu kusimpan dalam dan slalu kuramu menyipta gembira hilanglah jemu meniti putaran di poros roda-Mu. (1.3.13) Lemes Ora koyo biasane dadaku kroso sesak rasane wiwit aku adzan subuh-seprene badanku lemes ilang smangate Aku tetep mulang mlebu kelas paring materi amrih siswa jelas ngajak murid nyingkirke malas besok mugo dadi bocah cerdas. Rasaku sakit ora bisa ditutupi tetep mulang seneng dadiyo jampi ngilangke nyeri sesak tanpo terapi swasana kelas rame ning ing rasaku sepi. (2.3.13) Seneng Ing esuk iki bungah tanpa sinebut nadyan wis 4 dina bb-ku semaput tan bisa nyuntak isi ati mbesengut nulis wujud gurit-gurit lembut. Seneng nyawang kahanan ngomah sengkut-karya opo wae ora wegah rasaku ayem-tentrem remen ngalah muga legowo lan nambah berkah Wingi aku camping ing bukit Merbabu koyo kebalut pedhut mlebu wuwu ora bisa gembira meneh2 ngguyu pikiran buntet ngurusi bocah mlayu-mlayu. (7.3.13) Aku bukan mainan Tak perlu kuhirau suara hinanaan memang aku pantas 'tuk mainan? santun kepada sahabat&teman tata krama jadikankan pedoman. Bila bicara bisalah menghormati mengembang kata mencurah hati Jangan sampai Ω̶̣̇ϑα yang tersakiti tipuan&obral janji akan terbawa mati. Biasa kurasa sebagai bawahan mampu menahan seribu beban rasa derita tak berkesudahan anggap saja sebagai uji kesabaran (Sabtu, 9.3.13) sakit gelang kaki Tahu-tahu di gelang kaki trasa nyeri tadi pagi masih bisa lari-lari tennes -kejar bola sana kemari kini sakit sekali di kaki kiri. Malam ini tak bisa ke luar rumah nunggu dukun pijit desa sebelah 'tuk hilangkan sedikit rasa susah esok pagi bisa ngawasi ujian sekolah. Yakin... kakiku masih bisa diatasi maka ini aku bisa sdikit nulis puisi menyapa sahabat melukis situasi menyejuk jiwa mengembang obsesi ( minggu 10.3.13) Pilih tanpa swara Urip iki kadya cakra manggilingan, mung mubeng kaya gangsingan, wong papa bisa kajen keringan pinter muter nyipta kahanan. Ojo dumeh saiki duwe kuwasa, ojo jeleh yen saiki lagi sengsara, sabar-tlaten dadi tamenge angkara nyuwun ridhloning Sang Mahakuasa. Cen bisaku mung ngudarasa, dadi wong cilik ki sarwa ngrekasa, omong becik malah salah tampa, yo wis... tak meneng tanpa suara (10.3.13) surup sepi Mancik ing wanci suruping sepi atiku dadi tipis rasa sepo tanpa isi, suryane yen wis napak ing ratri sigrak ngajak ngracik gurit wigati. Pancen ana sing kudu tak tulis nadyan mung wujud sak baris aku pingin bisa matur ngeciwis lewat ukara sepi gebulet gerimis. Muga-muga kita kaparingan sabar sugih pangapura kababar jembar. Kasinungan sehat budi pakarti sugih konco rewang gemi-nastiti (12.3.13) mengundang riang Ω̶̣̇ϑα seonggok pikiran cemerlang masuk merasuk menggapai terang menyatu dlm hati suci menjulang menyejuk rasa mengundang riang Meski aku masih berselimut awan, rasa suka bisa senyum menawan lihat anakku menyuguh sopan lega di dada bagai berkecukupan. Sejak pagi anakku ditinggal mama nampak lugu & tampil tatakrama baju rapi pakai arloji wangi aroma mencium tangan paling utama (trus :minta uang saku) 13.3.13 agar tahu Biarkan air mata mengalir deras agar tahu bahwa hidup ini keras Biar ujung pisau menggores lidah agar tahu bahwa hidup ini ibadah. Ketika kita bisa saling menghargai hidup ini akan terasa berseri Ketika kita bisa saling mengingat hidup kita akan terasa manfaat Ketika kita bisa saling menyapa Sebait syair indah terasa (15.3.13) biarkan biarkan rasaku menyusur sepanjang jalan biarkan mataku memicing gadis perawan biarkan pikirku terbang menembus awan biarkan!! bila kau bisa senyum menawan biarkan mentari bersinar terang biarkan suaraku menyeru lantang biarkan tekatku mematah rintang biarkan!! bila kau lemparkan riang biarkan aku menulis syair sebaris biarkan aku meringis menahan tangis biarkan aku tak ada yang menggubris biarkan!! bila kau bisa semakin manis (17.3.13) Kugapai lembut: Kugapai lewat seucap lembut agar segar rasamu tiada cemberut kubingkai namamu kusebut sebut nambah suka gembiramu kurebut Di sela-sela rintik hujan kukirim salam Lewat sebait puisi indahnya alam Mengalir wanGi harum pualam Sampailah penuh rasa kasih yang dalam. Meski hanya lewat sebait syair senyum menawan slalu mengalir sikap sopan santun biasakan hadir dari dulu-sekarang tiada akhir (19.3.13) Perjalanan Ingin menulis syair di perjalanan rasa haus-lapar tak jadi rintangan meski hanya sebait sebagai kenangan tetap kutulis jadi hiburan. aku ini berhenti di alun-alun Klaten teh panas dan bubur hidangan keren nikmat dirasa makan dengar pengamen, duduk santai lihat nikmati penuh sabar-telaten. Perjalanan jauh tak jadi apa susah dan capek terasa biasa anggap saja amalan penebus dosa Jadikan gembira sepanjang masa (20.3.13) Sore Yen suryane wis mancik mangulon pingin nyuntak rasaku sing maton ngadohke watak galak dadi alon mrih jumbuh ginayuh bisa kelakon Cen susah; ngalah ki ora gampang luwih becik lambaran putih-abang suci ing ati kebak ing rasa kapang wani sembada aji luwih kondang. Yen sore iki aku bisa gawe ukara luwih becik tak tulis kanthi prasaja olah rasa atiku seneng gembira tak rakit dadi gurit ora mingsro (22.3.13) Dalam gemuruhnya suara musik, rasa tenang tiada menambah berisik bekuan rinduku mulai mengusik, sendu pilu menyatu dalam bisik. Dengar musik biasanya merasuk hati, kini nada ceria terasa mati suwara merdu rasa menyakiti hidangan nikmat semakin tiada simpati. Namanya saja baru tak enak rasa susah ditulis dalam sejuta bahasa Namanya saja baru tak suka bicara aku takut salah: jangan menambah sengsara.(24.3.13) Panjering wengi Selasa Wage ing panjering wengi dadi srana ngudi tetesing wangi napak aruming ratri ceraking sepi ingslup-nlusup mbabar rasa sejati. Yen wani ancik-ancik ing wektu rinacik olah-rasa nutup-mata ati resik nyebar-sabar ngindhik sifat licik brasta angkara welaso wong cilik. Punjering wengi aku nangis ing tritis, lakuku dadio lelakon kang pratitis bisa ngangkat drajat mbirat smangat, nemu bejo adoh rasa sifat jahat (26.3.13) Bila ada waktu Bila masih Ω̶̣̇ϑα waktu tetaplah lekat setia dan bersatu Bila masih punya harga diri tebarlah sabar janganlah berlari Bila masih menyimpan pesan berkorbanlah demi semua insan Bila masih mampu menulis ungkaplah rasa meski hanya sebaris (26.3.13) tugas tuntas Tugas tuntas terbang melayang melanglang hingga batas Jombang menerjang ambang waktu dan ruang mengantar Fidan cucuku sayang Kini ku menapak kota Pasuruan di “permai asri” nama perumahan senang bersua dalam kebahagiaan melihat kau menyatu dalam pelukan. Senyum-tawamu jadikan inspirasi meski sebaris kutulis jadi puisi menghibur rasa senang di hati Aku bersyukur pada-Mu tiada henti (27.3.13) di kolam renang Pagi ini waktuku di kolam renang seluruh sendi badan tiada tegang melepas lelah mendulang senang mengisi libur nikmat jadi tenang Enaknya renang tiada terbilang terapi sehat hiburan Mά̲̣̣̣̥υ̲̣̥ dibilang napasku longgar gaya bagai elang ambyur meluncur tiada berselang. Di pinggir kolam kutulis pesan untukmu kutulis syair mengesan menyapa engkau tiada bosan, pengganti temu mengucap lisan (28.3.13) satu April duaribu tiga belas Satu april tahun duaribu tiga belas menambah wawasan smakin jelas memikat niat menaikkan kelas jauhkan pikir picik, iri & sifat malas Biarkan orang-orang tertawa riang aku akan diam tak gerak dalam liang menutup hati tak merebut peluang menata rasa tak goyah godaan uang. Aku yakin bersyukur Tuhan tidak tidur semua bisa diatur Yaa اَللّه jauhkan dari takabur (1.4.13) untuk apa? untuk apa aku bicara bila menambah sengsara untuk apa aku menulis bila pesanku tidak kau gubris untuk apa aku menyanjung bila tak ada manfaat di ujung untuk apa aku menulis syair bila senyum sapamu tak mengalir untuk apa melati putih kurangkaikan bila engkau tak paham akan kebaikan (2.4.13) tak tutup rapet wengi iki rasaku tak tutup rapet mataku ben bisa merem dipet ilene swara sora wis pampet muga ngimpiku bisa teko cepet umpama bisa ngimpi wae rasane wis mulya opo meneh bisa sembodo kasedya seneng-gayeng sengsara ora krasa nangis mringis rasane koyo ono swarga. wis tak uncalke sebelku wis tak krangkeng kekarepanku wis tak tulis titis isi atiku dadi gurit tipis gambaring lakuku. (dini hari 4.4.13) berhari-hati tak nulis puisi Bila jari-jari ini masih lengkit kiranya masih mampu menyapa dan merakit merangkai frasa sahaja meski sedikit menyejuk rasa penyembuh sakit. Tak terasa telah ber hari-hari sibuk menumpuk menyiapkan diri Pilkades sukses saling menyadari mengadu nyali siapkan Kades tangguh mandiri. Seperti layaknya pesta demokrasi ada sejuta ide gagasan dan obsesi menebar janji adu argumentasi segudang uang melayang sebagai saksi. (12.4.13) Nyang solo Nyang solo mung tuku modem sepedaan wae rasaku wis ayem tanpo konco bot-bote wis sanggem Udane deres anyles kekes÷adem. Aku ngeyup no emper toko rasane ngelak pingin jajan soto golek warung ngombe opo bakso wedi teles karoben resik ora crobo Yoben wetengku kroso luwe ngampet ngelak ngelih ora suwe untung budhal nyang Solo dhewe umpomo mami melu mesthi rame. (15.4.13) Bermimpi di sri wedari Aku bermimpi di sriwedari tak melihat seorang pun menari berjalan di sri wedari Ω̶̣̇ϑα tertata ratusan mobil sepajang hari Inginnya mά̲̣̣̣̥υ̲̣̥ beli mobil idaman mobil terpajang sudah Ω̶̣̇ϑα harga pedoman Cari yg murah tangguh÷nyaman tak bisa bawa nyimpan bayangan Honda th 2006 harga masih menawan. Nnat Ω̶̣̇ϑα uang belum tersimpan (28.4.13) Accuku mati Accuku avanza iki mati apa mergo kurang ngati-ati? masalahe opo aku ora ngerti asline tak rawat kanti teliti. cen barang eliktrik ki ora mesti sok bisa awet sok nyuwun ganti accu 60 ampere iki wis 2 th 9 sasi wis gedhe jasane bisa ngantarke aku teko ngendi-endi. (30.4.13) awal mei sampai di awal Mei bulan terpilih Ibarat meniti jalan terjal tertatih setia kumohon padaMu tiada letih tebalkan iman jauh tangis merintih Awal mei semakin terasa medekap Illahi ungkapkan rasa ringan beban mengembang karsa bersandar padaMu bersihkan dosa Pascasubuh kulemparkan tekat mengayun langkah semangat kuat antarkan nyali kendalikan niat meraih ridhlo-Mu jauhkan sifat jahat. (1.5.13) ibarat katak Ibarat merangkak bagai katak melompat dari lubang antar petak namanya katak tetap tak berwatak menyapu gerutu menggerak gertak.(3.5.13) pintaku pintaku padaMu tiada ujung jauhkan dari puji dan sanjung hindarkan pikir keji tak beruntung tebarkan rasa sabar tak terhitung. apa yang tebersit di kalbu tak mampu kusebut satu-persatu Kau maha tahu meski setitik debu sekilas lepaskan bila Ω̶̣̇ϑα awan kelabu. Pagi ini pintaku padaMu tiada henti Ridhlo dan barokahMu slalu kunanti Sujud-rukukku terpatri sampai mati .(6.5.13 smangat Rabu pagi Pagi ini kutulis frasa sebaris penyejuk jiwa melepas bengis menjemput pinta tiada habis kulempar khabar penuh puitis. Meski di hati ini tiada rasa tenang setia kutulis dalam nuansa senang meski kaki ini trasa terikat benang dlm jiwaku slalu bertekat menang. Smangatku lebih baik mati juara daripada musnah dlm sengsara lebih berharga punya iman-taqwa daripada tiada harta-miskin jiwa (8.5.13) Menunggu rindu Biarlah hari-hariku mengejar waktu asalkan ikatan obsesi menyatu biarkan waktuku menunggu rindu asalkan dlm jiwa menggaung irama merdu. Aku meniti antara tangga melodi senang susah tiba silih berganti senyum tawaku pengubah benci jadikan smanagat luka sakit hati Hanya kepadaMu aku berserah mendulang nasib sambil ibadah sehatkan jiwa raga imanku tabah kucur rezkiMu murah melimpah (13.5.13 ) Syukurku Syukurku padaMU tiada ukur Kucurkan padaku jiwa jujur Limpahkan barokah meruah Ringankan jiwa dalam ibadah Jadikan hari ini sebagai instrospeksi Jauhkan sejuta sifat dengki bimbing jiwa ini tuk sudi rendah hati berikan setetes kasih tanpa menyakiti. Bila 14 Mei ini sebagai memori Syukurku padaMu tiada henti Sehat semangat melekat setiap hari Ijabahkan pintaku ya Allah ya Robbi (14.5.13) Gurit kanggo Rafid Yen bisa pingin tak rakit ukara gawe gambar jembar rasa gembira kebak bungah nadyan ora sepira lambaran sabar adoh angkara. Penting atiku jenjem lan ayem nikmati sega sambel sayur bayem ora pingin acara macem-macem Yoben dhuwitku ludhes anakku marem. Aku golek mobil sak anane rawaten apik ngati ati wis wajibe gelem syukur bekti bp lan mamine Ibadah rajin tambah barokah rizkine.(15.5.13) Sholat malam Antara dengusan nafas berserakan dlm sujud sepi slalu kumohonkan seribu pintaku yaa اَللّه limpahkan barokh hidyah inayah berkecukupan Di sepertiga malam membungkam lepaskan salah dan dosa kelam tebarkn rendah hati tiada dendam taburkan nikmat lepas lembaran buram Dingin malam Kepurun jadi saksi dalam mengemban beban tupoksi Pramuka setia dalam arena prestasi tak terlupakan pintaku kepadamu ya Illahi Robbi. (18.5.13) besok kapan besok kapan genderang menang mengunggkap gelap jadi terang meniti nyali membilang bintang hingga lepas seribu halang-rintang besok kapan musikku merdu bukan melulu melody sendu bukan hinaan cantik merindu datanglah setitik rona2 terpadu besok kapan bisa unjuk swara menggungkap cita rasa asmara merenda nada menembus bahtera menyuci diri dlm suka tiadatara. (20.5.13) pintaku Pintaku Kau temukan harapan bak bertemunya utara-selatan mengikat niat melaju ke depan di ketiakMu harApan kupanjatkan Aku tak mampu berbuat sesuatu tanpa nikmat sehat setiap waktu lewat rangkaian kalimat tak mutu Syukurku mengucurr padaMu اَللّه yang satu (24.5.13) wonogiri Wonogiri kota budaya Mengembang arena pariwisata Gajah mungkur sebelah kota Waduk indah peninggalan Suharto Ω̶̣̇ϑα perubahan luar biasa Arena rekreasi luas leluasa Tempat main anak dan dewasa Layak jadi tujuan pariwisata Hapir lima tahun tidak ke gajah mungkur Nikmatnya warung kuliner tak terukur Menambah senang hati dan panjang umur. (22.5.13) menjelang pilgub jateng sepi tak teratasi tanpa bosa-basi meski telah kutata sejak sabtu pagi TPS satu tempat tugas mengabdi pilgub jateng cari pimpinan prestasi sepi nyaris tanpa unjuk gigi tiada aura smangat berapi-api tiada visi-misi adu argumentasi antosias datang di tps jadi sanksi? sepi rayuan dari calon gubernur pesta dekokrasi meski menjamur pemilih apatis semangat mengendur jadikan renungan arif teratur di tps satu aku bergugas kuminta anggotaku datang bergegas semangat mengabdi tanpa batas tidak memihak bersikap tegas (25.5.13) malam ini malam ini air mata masih menitik luka menganga bak rasa tercabik menunggu sembuh hingga senyum setitik melayang mendulang bayang wanita cantik lewat sebait frasa sahaja kucipta 'tuk penyejuk jiwa mengisi waktu merangkai asa nikmat dirasa enak dibaca (25.5.13) buat sahabatku Ganjar pascapesta demokrasi kau peroleh suara tertinggi memikat niat jauh korupsi membawa Jateng smakin sinergi lewat sebait puisi kutulis pesan memang Kau sangat mengesan ketika kupeluk bak seorang insan cakap rupa bicara tiada bosan bila impianmu sungguh jadi gubernur majukan Jateng agresip dan teratur kikis korupsi yang sedang menjamur jadikan Jateng semakin makmur (26.5.13) selimut awan meski mentari beselimut awan hitam degub hati bernyali bergelut alam senyum sapaku kulempar salam untukmu memancar khabar tiada padam bisaku minta lewat menulis syair menyusun harapan kata-frasa mengalir menyuguh berita seraya menyindir smoga kau bahagia dunia sampai akhir. pintaku pada-Mu sungguh bertalu tak kenal lelah tak jemu malu pancarkan smangat awan berlalu menyencang harap bagiku perlu (27.5.13) rindu cucu aku hendak cepat meluncur meroket kilat hendak membaur mencurah rasa syukur bercanda ria pada cucu penghibur niatku tak bias tertahan semampang masih ada kelebihan waktu sekilas melepas kerinduan menatap Fidan jauh di Pasuruan Fidan suka jika aku senandung melagu tembang tan pangkal ujung memecah sunyi tangis menggunung senangku berdendang smakin tersanjung (29.5.13) wiwit esuk wiwit esuk kemul grimis riwis-riwis anyel semumpel mbunteti tangis tak tulis dadi gurit manis ngilangke rasa dora lan lamis. nadyan srengenge tan ana khabare becik aku nulis sak bisane wujud gurit sak imit gedhe maknane sarana srawung kadang mitrane. Ing wanci iki pingin piniji matur salam taklim dadi wigati kebak panyuwun sehat mring Gusti bias sembada ing urip sakdurunge teko ing pati. (3.6.13) di sepertiga malam di sepertiga malam-Mu kucurahkan seribu pinta tak terkatakan mengisi ruas-ruas hati sepi merengek berkali pada-Mu ya Illahi Robbi (4.6.13) pagi ceria kutatap pagi ceria bintang cemerlang menyapa menghias penyejuk asmara antarinsan dengan Tuhan Yang Esa kutatap indah merekah lantunan adzan subuh awal ibadah mendekat diri sujud di atas sajadah kupasrahkan jiwa ini ya Allah. kucurkan barokah-Mu tiada henti limpahkan sehat piker dan teliti amanah,sabar,setia tak menyakiti istiqomah dalam ibadah sampai mati (5.6.13) nikmat nikmat bila bisa memikat niat mampu manfaatkan waktu belajar menyebar sabar mendidik sikap cerdik meski ada kertas di laci tampak cuka penyedap rasa meski ada sekilas benci tampak suka cita ceria (6.6.13) hari-hariku biarlah hari-hariku mengejar waktu asalkan ikatan obsesi masih menyatu biarkan waktuku menunggu rindu asal dalam jiwa menggaung merdu kumeniti tangga alunan melodi senang susah silang silih berganti senyum sekilas penghapus benci jadikan penyembuh luka di hati hanya pada-Mu aku berserah menunggu nasib mohon hidayah sehat raga imanku tabah kucurkan barokah melimpah ruah (6.6.13) semutan tangan kanan semutan rasa sangat tak nyaman tangan kakan jadi andalan aktivitas menulis jadi ganjalan kali ini sangat terasa semutan tidak seperti biasa minum obat atau periksa? Menambah susah dalam rasa (7.6.13) Esemmu lunga wis sawetara esemmu lunga tak tunggu ana gisiking segara nadyan lungkrah bubrah ing rasa esemmu bisa nambah bungah sawetara nadyan sititik kirimen ganda wangi racikan kembang arum melati dadiya sarana mbukak bunteting ati ngudi sehat jiwa-raga luwih wigati esemmu uncalno ing pangkonku langit biru wis dadi seksi kangenku manising esemmu ngrucat batinku tak tulis ing kikising guritku. (9.6.13) sekelumit rasa kulempar padamu sekelumit rasa menyusup di sudut gapura asa menguat lekat terasa luar biasa membangun semangat jiwa korsa lewat kalimat kurawat cermat mengungkap niat teramat kuat jadikan penyembuh luka muslihat bangkit sahaja berpikir akurat padamu aku suka mencipta syair mengikut rasa bak air mengalir menyapa dirimu kan selalu hadir mohonkan sehat selamat sampai akhir (10.6.13) @korsa= (korp kesatuan) Hand phon-ku Hp-ku wis tak isi pulsa satus ewu karoben bisa seneng atiku bisa dadi sarana nulis syair lan lagu crita suasana ngobrol lan ngguyu sore iki beda karo biasane nyapu nyuci masak mbuh rasane rewangku mbolos saksenenge ora teko ora pamit meneng wae tak tampa kanthi rasa gembira jembaro atiku kaya segara seneng kerja dadi adoh lelara tak tulis dadi pirang-pirang ukara (12.6.13) dzikir di senja hari pagi siang petang berganti malam waktu berputar di poros alam mendekat Allah semakin dalam di awal senja kulempar salam melimpah ruah sehat bahagia ringan ibadah dzikir jadi biasa menjaring pahala melepas durhaka kutunggu ridhlo-Mu Yang Mahaesa. Pintaku tak jemu-jemu kutulis liwat bahasa puisi berbaris-baris pagi siang malam tak habis-habis jadi penyedap rasa mengikis tangis (16.6.13) salam menjelang malam syukurku berlipat-lipat makan sayur sambal teras nikmat buka puasa sama kluarga jadi amanat senin-kamis puasa smakin melekat syukurku tak terhitung tuga sehari sudah rampung menata rasa teras beruntung berserah diri pada Yang Maha Agung pasca magrib kulempar pesan untukmu aku kirim salam senyum sapaku maafkan yang dalam bila mengganggu dirimu di ujung malam. (17.6.13) sakit gigi Duh Allah duh Gusti… hingga batas malamku menyanyi tiada berirama tanpa melodi menahan kejamnya sakit gigi susah kugubah jadi bahasa tulis malam begini sambil meringis menahan beban sakit nan bengis kutahan sendiri tanpa menangis biarlah jadi cerita setitik hamper semalam mata melirik mengiring suara jengkerik bak melagu sendu menarik mata ini susah untuk tidur menahan sakit tiada ukur (19.6.13) bila senja Bila senja jelaga meranum tiba kuripta seikat frasa sahaja bila senyum harum ingin menyapA kutata jadilah syair pengganti raga Biarlah jiwa ini bisa menyatu padu asalkan bisa hilangkn susah-sendu Biarlah puisi ini melagu merdu asalkan bisa menyembuhkan pilu Lewat senja sejuk pesona kirimkan secoret kata bermakna jalinkan sejuta rasa merona menyejuk hati pikiran sederhana (21.6.13) Waktu berlalu Sekejap waktu telah berlalu bagai kilat petir hilang satu satu belum jelas yang hendak dituju menunggu waktu jua kpn bertemu Bila bayang bayang mengawang bisalah berlari terbang melayang kendali mentari hati memancang mengikis habis kucencang bayang Setiap waktu pikir menggulir Ω̶̣̇ϑα saja sederet masalah terpikir sejuta emosi egobengis tersingkir dekatkan diri igtifar dan banyak berdzikir (21.6.13) menghitung hari tengah bulan juni masih menanti putaran waktu-Mu dalam kendali bilakah Engkau kan sudi memberi setitik pinta terpendam dalam hati meski sudah sejuta nikmat kurasa susah tuk diungkap dlm kata-frasa bak menjulang di pucuk angkasa pintaku pada-Mu sampai batas asa pagi ini masih menghitung hari seraya merdzikir,takbir tiada henti mohon kucurkan pintaku Ÿα̍̍̊α̇̇̇̊ Robbi lapangkan dada, hati berseri (25.6.13) mendhung mendhung peteng nggembuleng udan deres koyo wanci rendheng Iki salah mongso udan gendheng olah raga tan bisa mung pilih meneng ojo lungkrah merga kahanan mendhung-udan lambang kemakmuran syukur kita kaparingan kesehatan akeh rezki sibuk ora dadi alasan bisaku mung nyuwun sehat-kuat mugo bisa nulis cermat akurat suka srawung ngangkat derajat dadi srana nyerakke rasa, ngedohi niat jahat. (28.6.13) dini hari dini hari sepi sendiri menata hati menyuci diri meniti putaran jarum jam berarti hingga batas menjelang pagi kucuran air wudhu penyejuk kalbu mengawal sujud pinta dalam sahdu berbukit kata sarana mengadu kucurkan bahagia lepaskan gerutu dini hari semakin sepi pintaku padaMu tiada tepi pikir mengalir hingga di batas pagi menjaring berita bahagia penyejuk hati masih setia bisa kutulis pintaku wujud syair ber baris baris segar terasa hilanglah tangis limpahkan sejuta 'aroma manis' (29.6.13) Wulan Juli Wulan Juli wis mancik sitik kebak pangarep arep becik rupa warta alus lan rindhik tinulis ing sarining gurit lirik. Larut lakune jarum jam banter panyuwunku rina wengi santer pinaringan ayem tentrem+pinter Syukur mring Pangeran manther Urip iki mung kadya sandiwara kebak rasa bejo lan sengsara dadi koco brenggolo mring sira remen bekti mring Gusti lan negara. (2.7.13) udan riwis-riwis mendunge wis dadi udan riwis-riwis surya jenar tan suminar njekut mbesengut magut ing dhadha niat mbirat sewu tekat mrih sumilaking reribet padhang njingglang bisa sinawang nyingkir pikir kang nyrimpeti laku bisa sembada adoh rubeda muga Gusti ngijabahi (3.7.13) putaran hati biarkan aku terbang mengawang untuk lupakan pikiran usang biarkan aku membuang bayang untuk meniti hati mendulang sayang ketika ada rasa luka menganga hanya pada-Mu harum bak wanginya bunga ketika ada rasa menggoda hanya pada-Mu mohon ampunan dosa kini aku semakin mengerti hidup bak putaran roda pedati hidup susah-senang rindu dan benci penggoda hati menghias silih berganti (4.7.13) Sejengkal waktu meski cuma sejengkal waktu Izinkan aku bisa menggerutu lewat di spertiga malam syahdu padaMu kumohon sepenuh kalbu seperti malam2 lalu masih kupinta sehat jiwa raga akal budi berjuta kuatkan iman & macam2 kuminta jauh dri keluh senyum rasa tertata Sholat malam ini sebagai sarana minta pada-Mu telah bisa terlaksana mengisi hati sebagai insan sederhana merasa salah Ω̶̣̇ϑα dosa menganga (6.7.13) Siam Ramadan Wis mancik ing wulan Ramadan becik ngolah ati gelem tata dandan ngilangi rasa cidra sifat bengis lan edan napaki siam Ramadan nglawan nafsu setan yen rasa iki wis bisa tumata siam sewulan ora bakal nggesula tan remen nesu ngumbar angkara dimen nyadhong ampunan Sang Jawata wajibe ing wulan Ramadan wis ngerti dadi sarana ngilangke dosa yekti kadya tapa brata ngolah rasa sejati pasa Ramadan wulan mulya kebak ing pangati-ati.(9.7.13) bergelut bergelut di hotel Brongko Yogya bersama membuka pernik pesona bercumbu dengan kurikulum 2013 dalam bahasa remang menyelimang sangat terasa kurikulum baru jadikan tekat menyatu deru membawa perekat antarguru se-Jateng smakin kuat menyongsong asa cepat melesat hanya puasa membawa makna keluh tiada karena derita lapar terlempar karena puasa hanya kantuk slalu datang menyiksa. (10.7.13) doa untuk bapak meski setumpuk biduk menghiasi di sela-sela sibuk kucurahkan sisa tenaga jiwaku untuk meninta sedikit sabar bagi bapaku yang sedang menahan seribu gerutu di saat lutut kakimu patah tak berbutu dan pasca operasi kau masih mengeluh doaku semoga Engkau segera sembuh. bila bisa kutulis sebaris pinta janganlah Engkau banyak menyiksa berikanan kesembuhan segera hingga kembali bisa senyum dan tawa kembali banyak bersyukur lewat sujud pada-Mu tiada ukur (15.7.13) hari ini hari ini masih terasa mendaki bergumul menusuk nyeri di ujung kaki meniti seraya senandung lirih menahan beban penghilang perih hari ini masih dalam remang merangkai nafas waktu berselang hendak melangkah dengan sayap beterbang ingin kubuang jauh sederet kenangan usang pagi ini masih bisa kutulis sebaris frasa penyejuk hati mengembang rasa mengungkap liwat seni dan bahasa cukuplah senang luar biasa (16.7.13) firmanMU menjelang siang menyencang bayang menapak riang menggapai sayang rindu kasih-Mu hendak kujemput kupeluk sibuk untuk memagut mengendus firmanMu manis indah merekah tiada habis kucoba buka untuk kucerna sejauh mana jiwa ini bisa merasa. (17.7.13) menunggu subuh menunggu subuh berlabuh membuka hati membuang keluh hadis firman-Mu jadi penyuluh nyaman tenteram terasa teduh ada dorongan dalam hati berbuat terbaik bisa berbakti memupuk malu bakti Illahi lewat puasa kendali diri pintaku padaMu tak terbilang kualang-ulang malam dan siang limpahkan sehat iman tak kurang ringankan ibadah pengisi waktu dan ruang (18.7.13) Rembulane kusem Rembulanne ora gelem mesem rupa indah ilang mung kusem ayumu uncat kecut ngemut asem susah miris kebak rasa lingsem Wengi sing kudune dadi indah suntrut esemmu tanpa faidah malem 15 Ramadhan niat ibadah nyuntak rasa sujud ing sajadah Rembulan kae bisa dadi saksi Yen malem iki aku nyuntak obsesi sengkut bikut tetep bisa nyawiji mung nyuwun ridhane Illahi robbi (22.7.13) Kulempar pesan Ketika tiba2 dikucur beban serahkan diri di pangkuan Tuhan Ketika tiba2 Ω̶̣̇ϑα jenuh menggoda bukakan aura membara berada Meski liwat sekelumit kata sahaja mampu menyuguh smangat kerja Meski liwat sepotong kata tertata sapaku smoga sembuhkan derita. Kini sampailah kulempar pesan menyusun kata pengganti lisan menyapa Engkau penuh harapan SehaT jiwa ragamu 'tuk songsong masa depan. (23.7.13) sampaikan sapa untukku sampaiakan untku sekelumit sapa untuk menata serakan rasa bila Ω̶̣̇ϑα sepercik kata sahaja bisa membawa senyum bahagia seandaianya kau mampu menulis bisalah kau cipta frasa sebaris ringankan beban hati sedih teriris gembira merona senyumlah manis dari pangkuanku saya sampaikan doa puji utk-mu penuh harapkan semoga bahagya sehat tingkatkan syukur sejahtera iman tanamkan (28.7.13) pucuk cemara hembusan di pucuk2 Cemara membawa aura napas asmara sejuk merasuk dalam dada senyum merebak meregang jiwa Ketika mata hati telah terkantuk seluruh tubuh butuh berlabuh di simpang jalan lepaskan peluh cipta nuansa gembira lepas keluh kini Engkau datang kembali hendak meniti di celah2 hati mengendus tembus ‘kan menyakiti datang menghadang setiap hari meski cemara kini masihberdiri sandarkan jiwa ini berserah pada Illahi Robbi(29.7.13) ujung pagi ujung pagi masih setia mengisi rongga relung relung hati sepi meski setitik firman-Mu menghiasi jiwa terjaga terasa indah terisi ujung pagi masih setia menanti datangnya sejuta inspirasi sejuta pintaku pada Illahi kucurkan smangat, sehat banyak rizki (30.7.13) di pucuk ceria di pucuk pucuk ceria masih aϑα sepotong doa antarkan jiwa penuh aroma penyejuk rasa meraih citacita (11.8.13) Iklas hati Ketika Iklas hati seluas daratan melepas maaf tiadalah keberatan ketika dendam sedalam lautan mengucap salam senyum lakukan Bila kau masih bisa menulis betapa secoret frasa tetap kau liris bila dalam hati terasa teriris ungkapkn rasa lewat frasa berbaris Sungguh insan tetaplah insan tak bisa menahan sedikit beban menjaga jiwa mengatur lisan derita sedikit saja bak kesakitan (10.8.13) kenangan berjalan tanpa alas berpikir tanpa batas menyusup dalam waktu terbatas menghenyah rasa-rasa malas dan ini sudah dalam perjalanan aku percaya penuh keyakinan Tuhan tak akan memeberi orang berpangku tangan Perjalanan panjang jadi kenagan (9.8.13) rindu dulu kau suka kucumbu tak pernah menggerutu menyungging senyum bila kurayu dulu kau suka kukirim sesuatu kini bunga indah itu telah hilang terbawa angin terbang kencang Melaju menembus pekatnya awan Kenang kejam janganlah terulang aku rindu kamu mengikat hati menyencang kolbu serak sedikit bila kau melagu gelisah musnah hati menderu (8.8.13) akhir malam akhir malam ini aku masih sujud mohon karuniaMu Kau kusebut awal syawal ini aku ingin merebut nikmat janji-Mu bisalah terwujud akhir malam ini tak jemu kuminta sederet nikmat yg tak bisa kukata awal syawal bisa membuka mata liwat ujung lidah kulepas dusta akhir malam ini ruas hati masih terasa ringan sholat lail ringan berjalan tiada beban. akhir malam ini trasa Ω̶̣̇ϑα kesan menawan. (8.8.13) aku masih cinta kamu Ramadhan..... aku masih cinta kamu bila kau tamu aku masih ingin menjamu seluruh jiwa-raga masih setia meramu sejuta doa indah di ujung lidah kumampu ketika aku semakin bertambah tenang tenangku terasa semakin senang menghadang ridhlo-MU segera datang lewat kalimat cermat pintaku berulang ulang tak terasa engkau segera berpisah kesan mengesan terasa sangatlah indah pagi siang sore malam dalam nuansa ibadah kucurah penuh amanah tanpa terasa lelah ramadhan, aku masih cinta kamu ramadhan, jangan tinggalkan aku ramadhan, limpahkan syafaat padaku ramadhan aku masih ingin menjamu-Mu (akhir ramadhan, 7.8.13) kukirim kata bibir ini menyeru-Mu tiada akhir melempar sapa sahdu dlm pikir senyum merona sejuk mengalir terbalut pinta doa aroma dzikir. kirimkan sepatah kata sahaja padaku jadi penghibur luarbiasa penghilang sedih bermuram durja lepas sedih senyum pastilah bisa bila dengan berpuisi bisa berseri kutulis bait syair mengharum sari bisa dengan sapa bisa wibawa kukirim kata seni antarkan tertawa (3.8.13) ujung pagi ujung pagi masih setia mengisi rongga relung relung hati sepi meski setitik firman-Mu menghiasi jiwa terjaga terasa indah terisi ujung pagi masih setia menanti datangnya sejuta inspirasi sejuta pintaku pada Illahi kucurkan smangat, sehat banyak rizki (30.7.13) semedhot semedhot ing ati aku mbok tinggal bali mripat iki dadi kembeng kembeng brebes mili wis tak kipatke rasaku; ora pingin nggondeli yo ben enggal budlalo muga kebak ing pangati ati wancine cen kudu ngene ninggal aku iki pingin bali ono papan pagaweane setia tugas lan kewajibane sengkut bikut grengseng kekarepane njero ati kebak dongo pamuji mugo bisa sembada gemi nastiti urip kecukup ojo kurang materi iman islam tansah tanjem ing ati tata krama ngormati liyan kuwi mesti dadio manungso kang kebak ing pangati ati (12.8.13) mata terjaga hingga di dini hari mata terjaga tak hendak tidur susah dikata pikiran ringan seperti biasa hanya hidung tersumbat influinsa secuil pil sudah kutelan ringankan gatal tenggorokan lepaskan sesak di pernafasan antarkan mimpi pengisi malam syukur: sejak sore ikut ulang janji kini Pramuka sejati dalam hari jadi mengisi renungan÷ instruspeksi tetap semangat mengibarkan panji.(14.8.13) napas mengkis napas mengkis ora uwis2 ing dada koyo di ganjel linggis watuk pileg cen penyakit bengis kroso lara isin yen arep nangis nadyan sakit isih tak niati poso wulan syawal nggo nyudo doso njaga iman islam ben umur dowo influinsa bengis yo ben tak tompo watuk ku cen wis koyo lengganan siji watuk sak omah bisa ketularan swara rusak sak awak kesakitan bisa2 Allaah nguji umate karoben paham tugas lan kwajiban. (14.8.13) patung Kartasura tengah malam begini tetap berdiri bersErempang senjata tiada henti semangatmu menyala tak takut mati. ikut menjemput datangmu hingga dini hari. patung kartasura memberi inspirasi dlm dinginnya malam jadi puisi pengisi waktu hingga jelang pagi menjemput lembut kekasih hati. patung kartasura jadi saksi Menebar sabar menepati janji (15.8.13) Yaa Allahu Yaa Allaaaahu, Flu- batuk dan haus- dahagaku jadikan pengurang salah-dosaku. Yaa Allaaaahu, kata-frasa dan irama-syairku Jadikan pengikat pinta -doaku Yaa Allaaaahu, nafas-detak dan ritme jantungku Jadikan penyelaras iman-islamku Yaa Allaaaahu jiwa-raga dan segala aktvitasku Jadikan pengharum rona hidupku (15.8.13) Jumat Jumat ini smakin sehat Untuk melakukan sholat Jumat ini smakin semangat Untuk menyatakan taubat ketika masih Ω̶̣̇ϑα sedikit iman rasa syukur tentulah tertanam dan ketika masih Ω̶̣̇ϑα sdikit waktu lakukan ibadat jumat semakin jitu (16.8.13) makna merdeka merdeka tanpa upacara merdeka tanpa bendera merdeka tanpa laguswara merdeka bermakna bisa luluasa merdeka bisa leluasa menghayal sejuta cita-cita merdeka bisa leluasa bicara dalam norma tata krama merdeka bisa leluasa menulis frasa dalam segala gaya merdeka bisa leluasa bersuka-ria tanpa tertawa merdeka bisa leluasa menangis meronta dalam baris2 kata merdeka ternyata leluasa bisa gembira penuh makna (17.8.13) adhem wengi iki adhem wengi iki tembus sumsum njekut kekes anyles nandhes balung sepi swara tan ono rupa koyo wengi suwung nunggu impen mrih tembusing ganda arum adhem wengi iki wis dadi wancine rembulan indah katon ayu rupane nambah betah sengkut bikut panyuwune mring Allah Pangeran dadi sesembahane adhem wengi iki njalari ati trenyuh eling lelakon dadi isin kebak pakewuh mripat kembeng drojos mili eluh dadiyo laku kang kebak ing kawruh. adhem wengi iki dadi sarana nyuntak sewu rasa mawarna-warna. (18.8.13) biarkan rinduku tak beku biarkan rinduku tak mau beku karena bibir ini hendak melagu merdu setitik kesan mengkristilal kental kerling matamu tersimpan kekal biarkan rasa hati ini terbang mengawang bercengkerama memeluk semerbak kembang ungkapkan celah rasa bimbang terkekang kupetikkan gitar mengiring senandung tembang biarkan hari ini aku setia menunggu rinduku datang cemerlang tiada mengganggu lama kuharap berminggu-minggu menjadi penyejuk jadi syair sebait lagu (23.8.13)

penyejuk hati

Malam Kelam Oleh: Medi Widada Malam kelam membungkam kejam gelap lelap mengkilap tiada harap kerdip kerlip sejuta kunang mengawang menghadang bayang-Mu seraya mengadu kujaring kasih-Mu penuh seluruh. Di malam kelam ini aku dalam kesendirian ingin mendaki ke atas buih kerinduan mengayun ombak kebahagiaan menjala sejuta rasa seluas samudera menoreh indah melukis sebaris cita menjalin jaring memori-memori asa. Dalam malam kelam izinkan aku setia merayu-Mu di antara sederet suka, sedih dan sendu, bayang-bayang-Mulembut berubah jadi goresan sembilu mencabik-cabik merusak-porak jadi pilu. Kutebar sabarku ‘tuk mohon rahmat-Mu kobarkan hati ini ‘tuk tawakal menunggu ridlo-Mu. Dalam malam kelam mencekam, ingin ku menggantang bayang sayang-Mu ingin ku menyencang datang kemurahan-Mu ingin kupinta setitik cita bahagia rahmat-Mu Bila setitik putik wangi-Mu sungguh membawa aroma Ku antarkan seribu kunang-kunangku Kutitipkan kembang wangiku Dalam malam kelam ini ‘tuk sujud menyebut atas nikmat-Mu (9 . 12. 2010 ) Puing hati sepi di antara puing-puing rasa sepi masih tersisa benih-benih hati bersih sengaja kuikat kuat dalam nurani pemberi aroma segar bugar jasmani bilakah rasaku bisa merekah menyuci diri mencari faedah ternyata tidak semudah memutar lidah ‘tuk menguat tabah menambah gairah. (29.1.10) cerita di batas cakrawala ketika kupetik bukit di dadamu melayang bayang semakin menderu kutanam dalamdalam rinduku di ujung surgamu melumat desah sejuta swara syahdu beterbang mengawang di bukit langit napasnapas terlepas tiada batas dan ketika syair mengalir membasahi dua hati engkau memeluk erat melekat sekali kututup kutub antara dua samudra di batas cakrawala engkau tak berdaya di batas cakrawala kau tak bersura di batas cakrawala ada sejuta rasa.(2.1.10) tak tata atiku tak tata terus atiku ben tahan ngrasakke getiring rasa kang rontang-ranting pikir ngalir muntir koyo kincir karoben laras,lirih, leres lan pantes nyingkir saka swasana kang nggrantes bisa genbira kaya wong sing sugih bondho, bisa sembodo tebih soko rubedo. bisa bali iling mring Gusti kang Mahasuci. (2.12.11) Detak hati sepi Detak detak hati sepi jadi saksi tuk mengurai kata 'sepi' jadi puisi ada setumpuk puruk sebungkah rasa menggila menusuk menembus tembus di ulu suksma merebut rasa suka 'tuk melepas duka ku bisa senyum mengharum meski di kulum ingin ku tahan nafas tuk melepas gatal mengganjal mengiris tangis hati bengis hingga seluruh sendi penahan badan mengelupas panas terasa lepas detakdetak hati sepi menjadikan nada-nada melodi terasa asri (3.12.10) Tangis tengah wengi tengah wengi aku tangi napas sesak kaya wong mengi rasaku rusak sempal rompal rampil njempalikan kuwalik koyo buta cakil. pingin ngrakit rasa mrih aku rahayu ora pingin nggagas swara wanita ayu alus mulus mung rakus apus-apus awujud menungso ning asifat wedus. aku wis bola-bali kecemplung kedhung kurang ngati-ati nampa manising tembung susah digunggung tekan ing pucuk ing gunung pahit, getir, langu kaya mangan kecubung. Dhuh Gusti pangapura Paduka kulo tenggo.. nyuwun pitedah Paduko. (3.1.11) tengah malam sepi tengah malam sepi jauh dari setitik mimpi kulangkahkan kedua kaki mengucur air tuk bersuci tengah malam kumenangis linang air mata bak gerimis isntrospeksi diri sambil mengais Ya Robbi... pintaku pada-Mu tiada habis. di sudut malam ini masih kutulis sebaris frasa sahaja tersaji manis menyejuk hati menghilang bengis menyembuh lara sedih terkikis. (6.1.11) Pasca subuh pasca subuh kuberlabuh teduh menata rasa mengolah jiwa terjauh dari sikap angkuh bisa menciptak nuansa legawa Tuhan pengatur segala waktu Tuhan pemberi jalan seribu satu dalam yg jiwa besar mampu menapak sabar menebar kabar bisa senyum kelakar (10.1.11) wiwit wingi wiwit wingi aku wis wantiwanti dadio wong waras wae paling wigati yen pangkat drajat rezeki lan pati dudu kwasaning ati, kagungane Gusti. yen aku rumongso pinter ning kerep keblinger aku ya kaya lumrahe menungso ning kerep sengsara pikiranku muntir-muntir koyo gangsir ono sewu lelakon gegayuhan ing njero pikir. wow... iling welinge kancaku pintero ngrasakke jantraning laku becik ketitik olo ketoro dadi semboyanku adhem-ayem jroning ati adoh soko panggrutu. (11.1.11) Masih ada waktu masih ada waktu 'tuk senyum lembut meski dlm hati berselimutkan kabut masih ada waktu tuk merebut setiap waktu asma-Mu kusebut-sebut. bilakah Engkau bawa rasaku suka tidak malah menumpuk sejuta duka bilakah aku bisa berjiwa besar agar dalam hatiku ada selembar sabar hanya Engkau-lah sesungguh penyembuh hati di pangkuan-Mu kupinta sehat dan seribu nikmat yaaa..Robbi..!! (13.1.11) pintaku Aku masih meniti hari dalam uji kompetensi bumi perkemahan Boko jadikankan saksi mengukur luhur jati diri Penegak sejati menata rasa, menguji nyali, berbenah diri dg teliti. Pramuka SMANCa dalam gema jiwa terbuka Kau kusanjung setinggi gunung di alam bebas merdeka kembangkan jiwa, lesapkan duka kujemput suka ku bingkai dalam Trisatya dan Dasadarma Pramuka. Bila Engkau berkenan usirkan awan kelabu hilangkan seribu rindu, gelisah-mendesah penyakit kalbu di bukit gunung menggaung sejuta pinta untuk-MU lewat kalimat cermat, frasa2 tertata di selasela waktu. Tuhan berkati aku......!!!! (16.1.11) Kembalikan riang kembalikan riang jauhkan keluh bukakan terang singkirkan keruh cencangkan kenang dekatkan teduh mengusir lara menyencang sembuh ketika aku bisa menulis sebaris frasa kutata manis ketika aku bisa suara sepatah kata nuansa membara kembalikan sejuta gairah bak kembang indah merekah. (2.12.11) Atiku kelara-lara wengi iki pingin ngrakit gurit sak imit nandyan ati iki isih rinujit-rujit swara jangkrik ngerik rinasa jiwit atiku kelara-lara kaya nyonggo sewu sakit. nadyan tan ana piyayi sing ngerti becik nyuci rasa lan instrospeksi yen ndonyo iki tan langgeng mung kadya imitasi Heh.... nyebeli, kepalsuan, drengki-srei wis koyo dadi tradisi. embuh suk kapan aku bisa mapan? embuh opo bisa aku dadi sembodo? megat rasa jahat, cerak rasa semanak, gembregah ora wegah? ono sewu pitakon sing durung bisa kelakon. mung kanthi cara iki sing bisa nambani ati tak tulis crita gurit sak imit lan ora mbejaji aku dadi wedi mring tembung manis sok semuci-suci yen bisa, dadiyo wong sembodo kang luwih aji nyingkiri mring tembung apus lan obral janji kebak panyuwun mung marang Gusti rina lan wengi (4.12.11) pitakon apa bener yen jujur malah dadi ajur? apa bener yen manut malah kerut? apa bener wong pinter malah geblinger? apa bener wong ngalah malah salah? ing zaman iki tak aturi: yen tatanan, tuntunan mung dadi tontonan prestasi, dedikasi, luwih aji rego trasi lambe tipis manis mung lamis aja percaya marang wong sing ngaku konco aja percaya swara yen durung nyata. aku dadi ngerti saiki nikmate wong sing diapusi aku dadi ngerti sifate wong drengki srehi aku dadi ngerti yen Gusti isih tresno marang aku pribadi aku dadi ngerti lelakonku kanggo mawas diri (7.12.11) bisik hati bisik hati pagi ini aku setia mengabdi mendidik siswa agar cerdik menata rasa menyiap pemimpin bangsa membuang bayangbayang usang mengisi seribu motivasi tuk menembus illusi. Ingat kamu Sore ini masih ingat kamu keyakinan untuk saling menyapa akan memperpanjang nyawa. kemauan untuk saling menderita adalah komitmen kita Seandainya mentari dapat berkata jangan kau tinggalkan aku duka. Seumpama bulan dapat tersenyum aromamu menyencang kenang di kulum [8.12.11] sepi ujung pagi Semilir angin di ujung pagi Semerbak ombak hati menjadi Menatap suryamu pagi mentari Merindu kasih menangis lirih. Pagiku suci menatap sepi Jiwaku nyeri bak tertusuk duri Pikirku mengalir menganak sungai Menahan rasa ingin menyencang janji. Bila rasaku bisa gembira kulepas sederet coret sejuta kata tertata sedepa doa setumpuk puja. Bila hatiku sepi di ujung pagi hanya bayang terbang melayang hingga tak mampu meniti nikmatnya rona rona hati (12.11.12] ujung bibirmu di ujung bibirmu terbesit senyum tipis meski di sudut hatiku terasa teriris tiada habis hanya karena bayangmu tak bisa terkikis kutulis frasa-frasa puitis berbaris-baris. senyummu bukakan simpul-simpul kasih sapamu mampu menyapu sejuta sedih swara lembutmu hilangkan prasangka perih kurangkai dalam kalimat-kalimat cermat terpilih. [25.12.11] Swara ati Esuk iki surya-Mu bening cemmliring paweh pepiling mring atiku kang nandhang aking, getering pikir kang tansah muntir-muntir dadi padhang jingglang tanpa rasa khawatir. Esuk iki swaraku grapyak semanak awak waras swasana kroso kepenak beda karo dina-dina kepungkur mung kebak suloyo koyo ora akur. Yen ing samudra rasa gebacut benjut nglangut dino-dino mung kebak ing pedhut nanging yen Sang Surya wus gelem mesem njalari rasa ing njero ati iki dadi sansaya ayem. [22.12.11] Aku Rindu Ketika lubuk hati terusik bisik menetes kesan menghias bias kusebut namamu lembut 'tuk bertemu agar rinduku berpalut. Ketika lama tiada bersua suara merdumu tiada menggema ketika rinduku kau lempar jauh seluruh sendi penahan badan terasa rapuh. Meski pikirku hadir mengalir tiada akhir meski rinduku mengembang seluruh kalbu cukuplah kutulis kalimat-kalimat cermat, dan kurangkai frasa dengan kata sahaja. [14.12.11] menggapai dalam mimpi aku hendak menjauh dari riak-riak air keruh setya menata rasa meniti pengaruh menahan beban melempar keluh menguji nyali menguras peluh. dan aku telah sadar ihtiar meski terperosok terseok-seok dan aku telah menebar sehektar sabar tuk menatap di hari-hari esok. di ujung malam tebersit inspirasi 'tuk menulis sebaris puisi penyejuk rasa mengisi sepi menyuci hati melepas dengki. malam ini kumerindu senyum-senyum harum malam ini Kau kugapai dalam mimpi-mimpi (5.12.11) mengenang Ku sampaikan sekuntum melati kusaji dalam rona harum mewangi penyembuh luka derita di hati menanti senyummu meranum suci. di kala malam mulai tiba serasa kecanduaan ingin kusapa jelita cantik pengusik perindu rasa merintih lirih kutoreh dalam rangkaian frasa. (10.12.11) bila malam bila malam semakin malam kesan mendalam semakin dalam alis terlukis bagaikan irisan bulan aromamu semerbak pengharum alam (7.4.12) di simpang jalan di simpang jalan antara dua pikiran kuberkorban beban nyaris tak tertahan bila engkau mau mengalah selangkah tak bakalan aku jatuh salah hingga parah. ibarat nasi telah jadi bubur rasaku rusak hatiku hancur tinggal ada puing-puing riak berserak lunglai, rasa ceria hilang otak tak mau gerak bahwa aku masih sadar menjadi guru di dadaku terbakar sifat digugu dan ditiru sadar aku masih menjadi guru rasa mengalah bukanlah hal yang baru (12.4.12) laktopku wis ora sulaya wis sak wetara fb-ku ora esoh swara ora bisa dibuka lan diwaca dudu wektu sing gawe perkara mung sing instal laktopku sing sulaya. rasane cen koya dikunjara kaya ketutup mendhung lan mega komentar ora bisa kreasi ora ana mung dadi pahit, getir ing rasa. saiki wis mapan kaya biasane aku bisa kumpul akeh kancane aku bisa nulis sak bisa-bisane wujud guritan cen wis dadi hobyne. (26.4.12) kuterima nasib pagi ini aku ingin berseri meski bergumul onak dan duri bilakah hidupku terasa berarti menyiksa rasa, tiada nikmat di sanubari aku masih merangkak di onak berserak laksana bisu tuli tak bisa bergerak pikir-mengalir ingin berteriak terasa mabuk, seperti minum arak Jumat ini aku berniat diri menjauh kilat dari perusak hati memikat niat angkat obsesi mengingat kodrat menerima nasib seperti ini. (27.4.12) frustasi berbau terasi dengan instrospeksi aku yakini bisa menata hati mengendali diri mengukur baju badan sendiri menata rasa menjauhkan dengki dan iri. aku masih bersyukur bisa seperti ini kumasukkan otak dan mataku ada nuansa seni apa adanya tak perlu malu atau gensi bahwa hidup ini tidaklah abadi. dunia ibarat putarnya roda pedati senang-susah, berat-ringan. hidup dan mati pangkat-derajat, kaya-miskin milik Illahi-Robbi dan hanya kejujuran, ketulusan yang harus kulewati. bahwa di pagi ini aku masih menebar obsesi kata 'sabar' jadikan penggerak dlm merangkaki prestasi menata rasa, menghadap nyali jauhkan frustasi bahwa dalam frustasi hanya akan tercemar sangar bahu terasi. (31.4.12) awal mei 2012 awal Mei bagiku cukuplah sebagai insfirasi mengencang pinggang memancang obsesi 'tuk menghitung tahun, bulan dan hari menyingkap gelap meniti hari meski terasa tak berarti. tiap ganti hari kutulis kalimat menawan tiap ganti bulan munculkan harapan dan yang kutemukan sebungkah kekecewaan yang kutemukan sejuta penyiksaan. awal mei ini aku semakin mengerti hidup ini adalah mesteri langkah bijak hanya bertobat dengan mencuci hati bahwa pangkat, derajat pasti ditinggal mati. awal Mei aku menangis sendiri awal Mei seperti sakit gigi. (1.5.12) Bisik 2 mei lewat moment 2 Mei 2012 'tuk instrospeksi seberapa jauh kubisa partisipasi urun saran dalam dunia didik berprestasi mengasah akal budi menukik hati nurani. bila aku bisa bicara: ada sedepa salah cara adab tak ada, kurang tatakrama tutur kata, bahasa Jawa hilang nuansa. sopan-santun budi pekerti tak banyak dimengerti salah siapa ini? jangan salahkan siswa-siswi! jangan salahkan guru-guru kami salahkan 'kurikulum' yang memporak-porandakan ini. (2.5.12) tangis ing pucuking wengi ing separo pucuking wengiku kebak rasa bingung ora bisa turu pikir muntir wetengku kembung mbuh kok dadi susah ditulis ing tembung mung sumarah mring Sang Mahaagung. bengi iki aku duwe rasa seje ora koyo bengi lan dino biasane senengku adoh swara, ono kamarku dhewe mung pingin nulis,moco crita apa turu sak senenge. mbuh aku dadi serba salah ono pikiran kroso sebah apa mergo kurang ibadah? yaa....Allah yaa....Allaaaaaaah (aku nangis) kula nyuwun pitedah. ulang tahun kelahiranku hanya kau yang setia mengirim kata-kata sahaja meski hanya ujud kata "selamat ultah" bagiku penghargaan yang "teramat indah" kau seperti tahu isi hatiku merasuk dalam-dalam di ujung kalbu meski ada sejuta rasa benci dan rindu untuk melepas enggan menyatu malu jujur: hingga kini istri tak tahu ultahku aku pun lupa hari jadiku, apa lagi Bapak ibu dan anak-anakku sungguh bagiku, hari kelahira tak perlu di elu-elu. namun, kau memberikan penghormatan sejuta doa kau panjatkan ”semoga sehat, panjang umur” kau tuliskan lewat sms jadi kenangan mengesan. [Cawas, 14 Mei 2012] Nguda rasa ora ono ukoro sing biso gawe gembira ora ono tembung sing pingin nyinggung ora ono aruh sing bisa gawe pekewuh ora ono niat sing bisa gawe kuwalat. ngertio yo, sifatku cen kaku aku ngaku dudu malaikat hebat aku dudu menungso sing rosa aku mung duwe pangkat cilik mataku nganti mendelik ora ono sing bisa tak sombongake ora ono sing bisa tak pamerke mung tekatku sing mulat-mulat wis dadi sifatku nganti teko akherat aku pingin jujur tuwas ajur aku pingin resik tuwas ora menarik aku pingin welas tuwas tewas aku pingin ngudi jati diriku sing sejati [15.5.12] pengalaman lucu. ketika tikus mengendus di kamar dapurku ternyata tidak mudah kutangkap meski hanya satu tikus itu ada bila malam tiba dan mati lampu swara ‘cit-cit cit-cit’...., risih jadikan brisik mengganggu. setiap aku masuki kamar tikus-tikus itu pasti bubar ke luar setiap aku tinggalkan pergi si tikus datang lagi. lalu aku cari potongan kayu untuk membunuh satu persatu namun, hingga larut malam aku tersipu si tikus lincah gesit, malahan mengejek diriku. aku punya akal jitu: kututup rapat kamar dapurku ruang terang kuhidupkan lampu kusetel radio pengganti suwaraku yang merdu. Apa yang terjadi...? tidak ada satu pun tikus beraksi Oh... ternyata tikus takut lari sembunyi semalam radioku jadi pengusir tikus tiada sanksi. [ 17.5.12] Ngudal rasa Kang bisa kaanggep ewone wong katarima ing uripe lamun bisa jejeg kaprabone (papan pomahan), jejeg kaprajane (bebrayan), jejeg kaprawirane (ajining dhiri), semono uga jejeg ing panembahe. Kanthi mengkono tumrape wong Jawa dianggep wong sembada, prawira apadene piguna. Syukur bage uripe bisa kasampiran drajat, pangkat, sarta semat mesthi wae banjur luwih dene kajen lan keringan [16.5.12] Selamat ulang tahun Di kala sang surya masih setya bercahaya dan ketika rembulan bersenyum hendak berkata seribu waktu telah berlalu dan kini hilang entah kemana Di balik waktu di hari ultah-mu ada sejuta makna. Kini sang bayu bertalu antarkan berita mengalun Hanya karena “Bapakku” kini sedang menapaki jejak ulang tahun, Aku tahu: Engkau ada sebiduk sibuk, Engkau ada sejuta agenda, Engkau ada segudang tugas menghadang, Kusambut lembut ulang tahun-mu dengan frasa yang penuh makna Tiada asa yang bisa kutata selain harapan sehat melekat dalam jiwa-mu sejalan berjalannya waktu Berputarnya bumi Terbenamnya mentari Dan munculnya bulan di malam hari bertambah pula usiamu semoga Engkau sehat selalu selamat ulang tahun Bapakku.. hanya itu yang dapat aku berikan padamu. Jumat Jumat yang sebaiknya terbersit amanat, Malahan kau isi dengan sikap kianat, Yang seharusnya tersirat kalimat cermat, Kini engkau penuhi sifat muslihat. Entah apa gerangan yang dicari, Bila aku telah mencurah dan memberi, perhatian setia setulus hati, Sifat jahatmu tetap melekat, dengki, 'kan menghiasi hatimu setiap hari, Kikis habis sikap bengis Cuci diri ikuti hati narani dekatkan diri pada Illahi Robbi. Giat Minggu pagiku Minggu pagi mulai berseri, Kuayun raketku sambil berlari, Melepas nafas menahan nyeri, Menunggu waktu ikuti resepsi. Ada empat tempat datangi undangan, Menjalin sahabat menyambung teman Memberi doa menebar harapan, Menata hati mencari hiburan. Ke yogya agenda pagi ini, Bersama keluarga kanan dan kiri, Ya.... Allah lindungi niat baik kami. Smoga Tuhan memberkati gelisah Senin siang ini tak ada rasa riang Sebel, anyel, pegel, nggedibel Hanya terikat erat niat maksiat Susah memisah menambah gelisah. Hari Libur ingin menghibur Bukan malah tambah masalah Ah, lebih enak datangi resepsi Makan enak dengarkan campur sari, Pikir ringan tak perlu konsentrasi, Hidangan mengalir, bagai cari vitamin dan gizi. Sambel lutis Opo sing mbok suwun aku seneng, Mbok paribasan mlebu wuwu aku gelem, Pingin opo maturo ojo mung pelem, Sambel lotis wis cinawis mami marem. E... Abot-abote pingin duwe putu, Ora wegah mlayu mlebu metu, Pingin akeh mung ono pelem pitu, Bakul aweh rego piro, tetep tak tuku. Lepaskan ketergantungan Ya, Tuhan lepaskan akan ketergantungan, Dekatkan hati ini akan ketakwaan, Jauhkan pikiran yg menyesatkan, Sejuta pintaku kabulkan Meski tak mampu aku tuliskan. Bila sdh sampai waktu-Mu Gerutu, seruku, bahkan batinku, Tak mampu menahan hendak-Mu Yg bisa hanya kuserahkan jiwa ragaku. (27,6.12) Ada berita ada sedepa berita kupunya susah dari mana aku cerita bila lihat dua anakku dalam keluarga senang rasanya hidup rumah tangga. dulu setiap aku datang di rumah ini penuh debu sekarang tampak bersih rapi dan asri dulu setiap aku datang tugasku ngepel dan nyapu sekarang malah lihat-rumah kanan dan kiri.(pasuruan 27.06.12) tengah malam di Pasuruan Tengah malam kota Pasuruan, Setumpuk pesona pedagang malam, Terasa hidup penuh kenangan, kuriner berjajar di bahu jalan. Berbaju putih kopyah bersarung, Jadi pandangan luas di alun-alun, Di malam Pasuruan aku bertarung Antara kantuk kupetik setitik untung. Kubeli kopiah berenda emas, Pelepas rindu penghalau cemas. Kuminum jahe manis dan panas Kurasa nikmat di hati pun puas.(29.6.12) Di pos ronda aku di pos ronda malam ini tak ada orang yang menemani kubuka fb sambil menyetel tv kutulis sebait puisi penenang hati biasanya jam segini sdah banyak teman ada yang beli minum dan juga makanan pengusir haus pembasah tenggorokan menjaga nama demi keamanan. Denpasar Denpasar mengantar malam, Terlukis bengis deru seru alam, Melintang pukang mobil berseliweran, Tak kan temu senyum insan di jalan. Denpasar masih menjadi saksi, Kulihat sejumlah wanita beraksi, Celana pendek ayu mulus+ sexsi, Memancing aku jadi nulis puisi. Denpasar telah beda lima tahun lalu, Tua muda bergumul tiada malu, Mengembang asmara tiada ragu, Munculkan tulisan jadi puisi pengisi waktu . (Denpasar) Kutinggal Denpasar Kutinggal kota Denpasar tuk kembali Menulis kesan tanpa emosi Menjaring warTa penuh canda Menukik berita sambil tertawa. Telapak kaki ini menjadI saksi Antara dediksi dan Aspirasi Terikat oleh seribu motivi Kutanamkan dalam hati nurani Tuk mewujudkan sesuap nasi Awal puasa awal puasa jadi biasa setiap tahun mesti berbeda penanda atas kebesaran Yang Mahaesa tuk mengabdi cari ridhlo Allah ta'ala kultum pasca subuh dah terlaksana pembuka puasa hari pertama aku seperti ustat ahli agama mengaji ayat/hadis meski tak sempurna aku banyak ingatkan pada diriku sendiri yang telah lama mati suri dengan puasa sebagai pengendali diri bersihkan fitnah, berpikir keji (1 Ramadan 1433H) buka puasa sebentar lagi buka puasa melangkah sudah hari pertama siapkan diri tuk ceramah agama berganti majid mushola tiadaklah lama ada sejuta materi menarik kutulis dlm kertas secarik ada sejuta nilai kupetik ceramah agama jadi tertarik entah....apa komentar para jamaah? yang penting mendapatkan hidayah rajin ceramah dan tambah barokah mencari ridlo-Mu dalam ibadah. ( 20.7.2012) malamku masih kelam Malamku masih ada sejumput kabut, Meski dlm lubuk Engkau kusebut, Pinta menganga kurebut lembut, Lewat firman-Mu akan kurebut. Onak duri di ujung hati nyeri Teramat pedih tak dipungkiri Susah diurai diceritakan apa lagi Ditulis jadikan penghias dlm fb ini Malam ini masih seperti biasa' Nuansa ibadah dlm bulan puasa Ingat menyengat seribu dosa Ya اَللّه tunjukkan jalan-Mu lapangkan raSa. Jumat siang Jumat siang kutulis pesan Memberi info menyuguh kesan Menyaji puisi pengganti lisan Pengendali diri pengingat insan. Puasa dan sholat ayo tegakkan Menebar sabar ayo lakukan Menyiapkan zakat ayo laksanakan Membaca Quran n arti pahamkan. Aku suka bisa semua Apa daya terbatas tenaga n dana Namun bersyukur atas karunia Berikan ijabah doaku ya اَللّه taala. melayat Sabtu pagi aku ingin melayat Dapat info cepat akurat Naik bus antarteman jadi melekat Silaturohim tambah terasa dekat Bila ini bisa biasa Jadikan nikmat penuh nuansa Bersama teman lebih leluasa Memberi doa menjaring pahala. Dari klaten ke karanganyar kota Kutulis puisi dan menata kata Menyimpan rasa jadikan berita Aktivitas sabtu di SMA kita. Aku duduk belakang sopir Agar aku bebas berpikir (28.7.02) Sepintas melintas Sepintas melintas di batas atas antara detak hati teramat sepi Terbayang indah tiada batas Bidadari cantik berlidah api Aku tergoda dlm sedepa asmara Meski asyik di bumi imajinasi Meringan rasa dalam penjara Bisa bebas lepaskan seni ekspresi. Puasa kujadikan pengendali diri Melawan syetan pengrusak hati Puasa wahana penjaring insfirasi Mendekat Tuhan اَللّه. Ya Robbi. (Minggu 29.7.12) Melepas keluh ketika ada sepuluh keluh berlabuh akan tersiar berita hingar menggelegar ketika ada setitik peluh meruntuh teringat semangat tegar nan segar. aku melangkah setapak demi setapak menggapai sedepa mimpi-mimpi 'tuk meniti niat-semangat serempak melepas setumpuk luka-luka hati sepi. tak bisa mengenyam nikmatnya rasa bila di dada tak ada sebersit asmara tak bisa menggapai sederet asa bila dalam jiwa tak ada setitik aura hidup ini bak sandiwara belaka maka tak akan bisa merasa nikmatnya bahagya (1.08.12) suara hati memancang asmara bisa menyiksa sejuta derita menyencang asa jauhkan rasa terpaksa meniti hati bisa semakin berarti menyuguh janji janganlah kau ingkari. ketika kutulis sebaris frasa sahaja bisa memberi arti di kala hatiku duka dan bila kucoba menulis puisi bisa menyegar rasa melepas penat di hati setiap pagi siang dan petang melintang bayangmu usang ketika tiap hari menghadang tugas menantang hilanglah susah mengubah hati jadi senang cara ini aku yakini aman, hemat bernuansa seni cara ini aku senangi menghibur diri ungkapkan kreasi (5.8.12) titip rindu untukmu bila pagi ini masih tersisih kasihmu suci kirimkan sisa ranum senyummu di ujung hati karena rinduku bergulat tiada henti mengikat kuat menahan beban setengah mati bila pagi ini aku masih mampu mengurai maka kukutip dalam baris-baris esai lewat ujung ujung jari jadikan memori menulis baris-baris puisi tiada henti jujur aku mengaku: ujung bibirmu bak penyejuk kalbu aroma senyummu penyembuh rindu swara lembutmu bak melody merdu setia sapamu berikan semangat baru (2.9.12) di ujung malam-Mu di ujung malam-Mu membalut lembut jiwaku semakin menghujam dalam gelap kelam kelabu dan kini masih tersisih setitik kasih untuk-Mu kusebut-sebut Asma-Mu bertalu-talu untuk memecah bongkah-bongkah rasa serakah. ketika suara hati ini kutulis dalam syair manis terasa dekat memikat erat dalam isak tangis bak berjalan di ambang angan 'tuk melepas bengis Ya...Robbi, lepaskan beban-bebanku yang tiada habis. di ujung malam-Mu masih terbentang ada seribu waktu mengancam mengundang hati suci-bersihku selalu tertantang akan gemerlap godaan syetan telanjang. di ujung malam-Mu aku tiasa putus asa Ya ...Robbi, jauhkan aku dari sejuta dosa (6.09.12) ujung lidahku meski dalam sepi ingin mengucap namamu dua bibir hendak membisik tak mampu bagaikan tetutup kabut awan kelabu tak kuasa menyipan seribu rindu di ujung lidahku terasa kaku sekilas bayang mengawang di depan mataku di atas batas sadarku terlukis mimpi mendayu melintas di lorong-lorong sempit rongga hatiku dan ketika rasaku telah terbuka sadarkan diri akan sederet luka seperti buih putih di pinggir samudra indah terlihat menyiksa di dada. meski hanya kutulis sebaris frasa tanpa makna bisa leluasa suaraku lebih membahana mengungkap rasa indah mempesona melepas lelah: inilah caraku yang paling sederhana (8.9.12) cepatnya luar biasa wah.... cepetnya luar biasa setelah modem ini kuisi pulsa bebas sesuka mau apa pun aku bisa dari cetting, facebookan, donwload lebih leluasa lima hari kemarin aku tersiksa rasanya gara2 modem perdana murah harganya ibarat mau jalan tak sampai di tujuanya aku protes: jawabnya memang begitu adanya ini aku terasa semakin mudah bak mengawang hilang sedih dan gundah di ujung kamar ini kutulis kalimat indah pengisi waktuku di sela-sela ibadah. (10.09.12) Kangen Yen rasa kangenku wis mancik ing pucuking wengi, Swara jangkrik lan layuning angin dadi lelipur ati sepi, Semilir sigrak semanak soko soroting Yhang ratu wengi, Padhang jinggang ngglipur ati kadya ngunjuk jampi. Wengi iki aku pingin ngelus alismu, Rambut rembyak kebak sumanak ing rasamu, Tak tulis ing baris-baris gurit alit gambare atimu, Dadiyo sarono nyambung tresno nadyan mung liwat impenmu (25.09.12) Menyelam dalam mimpi Semalam ku menyelam dalam Merajut lembut mimpi2 sepi Semalam ku membenamkan bayang kelam Melanjut merebut seribu obsesi. Bila pagi ini aku masih terasa sepi Pantaslah kutulis selembar puisi Bila pagi ini kau mampu meresapi, kasihkan padaku sepatah kata apresiasi (27.09.12) Kasih Duhai kasih kirimkan sapa senyummu lirih dengan kata atau frasa terpilih penyejuk rasa penyembuh perih Pagi ini aku masih setya menyapa Menulis puisi dg kata tertata Menyebut-Mu berlinang air mata Menganyam waktu tuk berjumpa Kali ini kurangkai bahasa sahaja Kucari cita hingga batas cakrawala Bila Ω̶̣̇ϑα kata yang tak bernorma Maafkan hingga gaung menggema Duhai kasih Lukiskan seribu memori terpilih!! (17.10.12) Pantun pusing kepala Makan roti kok tidak manis Lebih manis ditambah gula Dalam hati hendak menangis Letih panis posing kepala. Bawa keranda beroda mini Kereta pramex turun Kebumen Saya bercanda bernada seni Mengumpat jelek punya argumen. Kerang-kerang dipinggir pantai Pinggir pantai membeli garam Siang-siang gak bisa santai Tak bisa santai pikiran geram Kangen esemmu Sembridit angin sore rinonce Bisa nuntaske kangen nyang kowe Nadyan mung wujud sepele Esemmu ngujiwat ngawe-awe. Yen isi atiku iki wus bisa nyawiji gorehing pikir mesti sumingkir Yen tekate budi bisa disembadani Rasa setyaku urip nadyan mung koyo uruping senthir Wektu iki aku isih bisa ngronce Kembang sore sing arum- wangi Nadyan atiku isih kebulet rawe Rasa kangenku tanjem ing pucuking ati untukmu untukmu kutulis pesan sebagai pengisi waktu mengesan untukmu kupesan lembut sebagai penyejuk hati pembuang sebut meski di sudut hatimu ada setitik benci torehkan dalam-dalam di kalam suci ketika di ujung matamu ada segores kesan sampaikan meski dg sebaris tulisan bila pagi ini aku masih bisa menulis selalu munculkan kata-kata puitis jadikan bak merpati nampak setia tak pernah ingkar janji hingga tutup usia (jumat 19.11.12) Sak jimpit gurit nadyan sak jimpit rinakit ing bait-bait gurit dadi gambar jembar bisa mbukak khabar yen aku pingin njerit nahan sewu sakit muga kababar ngambar-ambar sifat sabar. aku arep matur piye yen wis ngene? jejere manungso tan bisa nrima sak anane sifat drengki srei wis dadi panggonane sabar-tawakal jujur luhur larang regane. wis tak tulis ing baris-baris gurit samubarang rasa suka tangis lan njerit bisa dari srana nglipur ati tombo lara ben sehat lan bisa makarti (20.110.12) Bila aku Bila aku masih bisa menghirup udara-Mu Bila aku masih suka menatap nikmat-Mu Bila aku masih setya menyebut-nyebut asma-Mu Ini pertanda aku masih tersisih sedikit kasih-MU Bila di antara saya dan Engkau tak ada rasa bisa Bila di antara saya dan Engkau tak ada rasa suka Bila di antara saya dan Engkau tak ada rasa setia Ini pertanda dalam dadaku ada gejala pernik durhaka Dengan Udara aku bisa bersuara Dengan Nikmat aku bisa semakin cermat Dengan dzikir membuat aku semakin berpikir Ini aku iklas .... berarti aku masih waras. (24.10.12) Isak tangisku Bisik-Mu bisa memercik di ujung hati meski hanya setitik putik bisa menebar semakin lebar menghiasai lorong rasa sadar lewat sayup isak-tangisku bersandar pada-MU kuserahkan wahai Yang MahaAkbar Linangan di sudut dua mataku basahi pipi sendi-sendi lutut-lenganku sudah terasa terkoyak nyeri agungkan nama-Mu setiap hari menahan beban melepas goda ‘tuk mengendali diri terasa meniti di antara api onak dan duri tunjukkan jalan-Mu untuk bisa kutapaki (24.10.12) Puisi penuh arti Pascasubuh kutulis sebaris puisi tuk berlabuh mengungkap rasa lepaskan sejuta keluh senyum pagiku jernihkan suasana keruh tuk menapak ke depan agar hatiku teduh Bisa jadi: puisi ini kutulis tanpa arti Namun, bagiku mampu sebagai pencerah hati dan bila puisi ini kutulis setiap hari hanyalah ikuti naluri untuk menghibur diri dengan puisi aku bisa tertawa seperti orang kaya dengan puisi aku bisa menangis mengiris dengan puisi aku bisa semangat menyengat dengan puisi aku bisa menyapa dengan mesra (24.10.12) Takbir Takbirku menggema mengalun merdu dzikirku bertalu menggetar hingga di ujung ulu dua bibir ini menyebut lembut asma-Mu mengisi ruas batas antara ruang dan waktu. Malam ini terasa masih bisa memberi arti bertobat liwat sholawat, sholat tiada henti ku bersempat menulis kalimat cermat-teliti dan ini kuanggap sebagai menyejuk hati Bila malam semakin malam pintaku kepada-Mu tak kunjung padam jauhkan iri hati, tamak dan sejuta dendam mohonkan atas ridhla-Mu Wahai Sang Penguasa Alam Meski hanyalah lewat sebait puisi jadikan pengikat niat pemberi motivasi menyubur iman membuka insfirasi mengisi waktu mencipta syair jadi tradisi (25.10.12) Pintaku Duhai kasih Kirimkan sapa senyummu lirih Dengan kata frasamu terpilih Penyejuk rasa penyembuh perih Pagi ini aku masih setya menyapa Menulis puisi dengan kata tertata Menyebut-Mu berlinang air mata Menganyam waktu tuk berjumpa Kali ini kurangkai bahasa sahaja Kucari cita hingga batas cakrawala Bila ada kata tak bernorma Maafkan hingga gaung menggema Duhai kasih Lukiskan seribu memori terpilih (17.10.12) Janji setia Untukmu kutulis pesan Sebagai pengisi waktu mengesan Untukmu kupesan lembut Untuk penyejuk hati pembuang kabut Meski di sudut hatimu ada setitik benci Pendam dalam-dalam dengan kalam suci Ketika di matamu ada segores kesan Sampaikan meski dengan sebaris tulisan Bila pagi ini aku masih bisa menulis Slalu kucipta kata-kata puitis Jadilah bak merpati nampak setia Tak pernah ingkar janji hingga tutup usia (jumat 19.11.12) Menyambung rasa Setiap detak putaran waktuku berlalu Kutorehkan gambar-gambar mawar mewangi Setiap hendak kukirimkan lagu-lagu sendu Munculkan semangat tanpa henti Untukmu aku ciptakan syair pesona Iringkan orkestra merdu ceria Lewat gelombang amplitudo nada menggoda Meniti rasa dalam ridho Yang Mahakuasa Pagi ini aku masih bisa senyum sendiri Jadikan penyambung rasa mengembang diri Bila aku Bila aku masih bisa Menghirup udara-Mu Bila aku masih suka Menatap nikmat-Mu Bila aku masih setya Menyebut-nyebut Asma-Mu Ini pertanda aku masih tersisih mencecap sejuta nikmat-Mu Bila di antara saya dn Engkau tak ada rasa bisa Bila di antara saya dan Emgkau tak ada rasa suka Bila di antara saya dan Engkau tak ada rasa setya Ini pertanda di dadaku ada gejala pernik durhaka Dengan udara aku bisa suara Dengan nikmat aku bisa cermat Dengan dzikir membuat aku semakin berpikir Anggrek Anggrekku di taman mengembang Memikat kupu dan kumbang-kumbang Menyejuk hati di pagi sumbang Membuang benci menyambung sayang Anggrekku bagai rangkaian bunga di ujung taman Cantik memikat menyejuk nyaman Memneri aroma wangi indah menawan Ciptakan kesan menggapai kawan Anggrekku bisa memberi seribu arti Penyembuh susah gundah di hati Menghibur hati munculkan pikir teliti Mendulang rasa bahagya tak tersakiti {5.11.12} Biarkan angan mengawan Biarkan angan menggapai awan Kutebar citaku bagai cendawan Tumbuh menyapa di antara sejuta kawan Sembuhkan hati lara jadi ceria menawan Di memoriku tiada henti mengalir Setia menulis puisi sampai akhir Mengupas kata kias jadi sebait syair Menjaga rasa menghalau galau dalam pikir Setiap hari ada-ada saja tema kutulis Suka duka-sedih ceria dan tangis Kuramu bagai bumbu pemanis Memberi arti hidupku tiada habis (15.11.12)