Apabila rasa menyeru
Ikuti suara kalbu
jalan terjal mengganjal
berliku kaku berdebu
Apabila sayap-sayap siap merayap gelap
Apabila kalbu hendak menyembul merangkul
Aku setia curahkan puja untukmu
Meski pedang rintang menghadang
tajam seram terasa menggeram
Napasku tak akan lupa menyuka memuja
Sembari menanti datangnya
Suara hati sejati
(9 Maret ‘08)